Teknologi Digital untuk Meningkatkan Taraf Hidup Nelayan

Demi nelayan Indonesia yang lebih maju 

Semua orang sudah tahu kalau Indonesia itu adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Dikutip dari Kkp.go.id, Indonesia terdiri dari 5 pulau besar dan 20 kepulauan kecil dengan tercatat ada sekitar 17.499 pulau. Sebagian besar wilayah Indonesia merupakan wilayah lautan yang meliputi 5,8 juta km persegi atau 70 persen dari luas total teritorial Indonesia.

Dilihat dari luas wilayah lautan tersebut, Indonesia juga menyandang status sebagai negara maritim atau bahari. Tentunya dengan hal ini, Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah di laut.

Namun, apakah hal ini membuat kehidupan ekonomi nelayan berkelimpahan? Tentu saja jawabannya tidak. Kita bisa melihat kehidupan para nelayan yang hidupnya masih jauh dari kata sejahtera.

Mereka harus berjuang menangkap ikan untuk menyambung hidup keluarganya di tengah impitan harga bahan bakar minyak yang merangkat naik dan harga-harga kebutuhan pangan yang turut meninggi.

Keresahan ini harusnya bisa dirasakan oleh pemerintah. Sebagai negara maritim seharusnya pemerintah bisa meningkatkan taraf hidup nelayannya agar hidup lebih layak lagi. Toh, jika para nelayan ini bisa menangkap ikan lebih banyak otomatis akan membantu pendapatan negara khususnya jika tangkapan nelayan ini bisa diekspor keluar negeri.

Lalu, langkah apa yang semestinya diambil pemerintah untuk melakukan hal ini? Sesuai dengan tema utama Presidensi G20 Indonesia 2022, yaitu 'Recover Together, Recover Stronger' bersama saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan, pemerintah Indonesia harusnya sudah berani mengambil langkah-langkah untuk memajukan nelayannya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi.

Pemanfaatan teknologi digital ini memang digadang-gadang menjadi salah satu 'senjata utama' untuk berkembang ke arah yang lebih baik. Lalu teknologi seperti apa yang perlu didukung pemerintah untuk para nelayan?

Salah satu pemuda kreatif asal Bali yang bernama I Gede Merta Yoga berhasil menciptakan teknologi yang mampu membantu nelayan menangkap ikan. Yoga, begitu ia biasa disapa memberikan nama teknologi ciptaannya ini dengan nama Fish Go.

Ide awal yang melatar belakangi diciptakannya teknologi ini adalah keresahan Yoga saat ia melakukan penelitian di pesisir pantai di Bandung dan Karangasem saat ia masih kuliah di di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana, Bali. Kala itu ia mendapatkan data bahwa 25 persen masyarakat miskin berasal dari kalangan nelayan. Akhirnya ia bersama teman-temannya membangun sebuah startup yang nantinya bisa membantu nelayan saat menangkap ikan.

Cara kerja Fish Go ini adalah memberikan perkiraan posisi ikan berada dengan teknologi remote sensing atau pengindaeraan jarak jauh. Fish Go hanya memerlukan HP dengan sistem operasi (OS) Android yang harganya sangat terjangkau.

Bagaimana Fish Go membantu nelayan? Saat nelayan akan melaut untuk menangkap ikan, nelayan sudah bisa mengetahui perkiraan posisi ikan berada. Hal ini berguna untuk menentukan rute penangkapan ikan sehingga tidak perlu lagi bingung menentukan rute penangkapan ikan.

Hal ini tentunya berimbas pada penggunaan BBM. Karena sudah memiliki tujuan lokasi penangkapan ikan, nelayan tidak perlu lagi membuang-buang BBM dan waktu yang tidak jelas seperti sebelum menggunakan aplikasi Fish Go.

"Untuk penggunaan BBM, saat nelayan menggunakan apliasi Fish Go mampu mengirit penggunaan BBM sebesar 30 persen dan hasil tangkapan ikan bertambah sebesar 60 persen," ungkap Yoga saat dihubungi melaui telpon dalam suatu kesempatan, Selasa (26/4/2022).

Melihat hal ini, sudah seharusnya pemerintah bergerak cepat untuk membantu startup karya anak bangsa ini karena memiliki manfaat yang cukup besar untuk membantu nelayan. Apa yang bisa dilakukan pemerintah?

Momen KTT G-20 ini bisa dijadikan ajang untuk mendapatkan bantuan finansial terkait para startup pemula yang terkendala modal dalam pengembangan teknologi dan aplikasinya. Jika pemerintah tidak bisa membantu finansial secara langsung, tentunya pemerintah bisa menjadi penghubung startup pemula seperti Fish Go ini kepada pihak-pihak yang memang mau mengulurkan bantuannya untuk pengembangan startup tersebut.

Startup kecil seperti Fish Go ini memang perlu dikembangkan lagi. Keterbatasan dana membuatnya tidak bisa menjangkau lebih banyak nelayan yang bisa menggunakan Fish Go. Untuk diketahui, saat ini, area penangkapan masih sebatas perairan Bali dan sekitarnya.

"Saat ini, baru hanya pemerintah Kabupaten Badung yang memberikan bantuannya untuk operasional Fish Go. Saya memiliki impian, suatu saat Fish Go bisa digunakan oleh seluruh nelayan di Indonesia sehingga taraf hidup nelayan di negeri bahari ini bisa meningkat," ujar Yoga penuh harap.

Gimana, nih pemerintah Indonesia? Tidak adakah niat untuk membantu seorang Yoga yang memiliki niat tulus untuk membantu para nelayan ini? Di ajang 1000 Aspirasi Indonesia Muda ini, penulis menyuarakan impian seorang anak muda kreatif yang ingin membawa nelayan menjadi lebih maju dan tentunya dengan nelayan maju negara menjadi tangguh.

Baca Juga: Listrik Tenaga Surya yang Menarik, Namun Tak Banyak yang Tertarik 

Ari Budiadnyana Photo Verified Writer Ari Budiadnyana

Menulis dengan senang hati

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ananda Zaura
  • Cynthia Kirana Dewi

Berita Terkini Lainnya