Bisa membawa istri dan anak ke rumah masa kecil mungkin jadi sebuah kebanggaan tersendiri. Tapi bukan cuma itu saja yang ingin dilakukan bersama mereka di sini. Ada berbagai tujuan, salah satunya adalah memperkenalkan mereka dengan kenangan masa kecil yang saya habiskan di Lampung dulu. Khususnya yang terjadi saat Ramadan.
Selama di sini, saya mengajak mereka ke Pasar Way Halim, tempat paling favorit untuk berburu takjil menjelang buka puasa. Dulu, ayah dan ibu sering mengajak saya pergi ke tempat tersebut untuk sekadar beli gorengan atau berbagai makanan lain buat berbuka. Tak lupa es cincau dan jenang yang selalu jadi hidangan favorit.
Ketika berkunjung, kami bertemu dengan salah satu pedagang lupis yang selalu jadi langganan keluarga. Tak disangka, bapak paruh baya, yang bahkan saya gak ingat namanya karena saat itu masih kecil, masih ingat dengan keluarga kami. Bapak itu cukup kaget karena saya saat ini sudah menikah. Padahal ketika ia membuka kembali ingatannya, yang muncul adalah saya versi masih kecil. Tentu saja karena itu sudah puluhan tahun lalu.
Kunjungan ke Pasar Way Halim ini niatnya sederhana, namun tak disangka mampu membuka kenangan sebegitunya.