Artikel: Unik! Masjid Ini Punya Imam Perempuan dan Terima LGBTQ
Komentar:
Untuk kalian yang berkoar-koar negatif tapi tidak tinggal di Jerman, masjid tersebut adalah harapan baru bagi kami muslim yang tinggal di Jerman. Selama ini wajah Islam di Jerman itu hanya Islam Turki, Islam Iran dan Islam-Islam lainnya yang beraliran keras.
Islam konservatif dan juga aliran keras tidak bisa diterima di Jerman karena bertentangan dengan prinsip freedom (kebebasan) di Jerman. Maka dari itu Jerman butuh Islam yang menggambarkan freedom di Jerman, termasuk hak-hak kaum LGBT di sini juga dilindungi negara.
Bahkan sebentar lagi pernikahan sesama jenis akan dilegalkan. Tentu ini bertentangan dengan prinsip orang Indonesia yang lahir dan besar dengan kultur Islam di Indonesia. Toh ini Jerman, bukan Indonesia jadi janganlah dihujat-hujat.
Dengan adanya masjid ini banyak harapan baru untuk kami di sini. Salah satunya untuk bisa diterima secara jelas bahwa Islam adalah bagian dari Jerman dan suatu saat nanti hari besar Islam seperti Idul Fitri bisa dijadikan hari libur nasional.
Saya heran sama orang-orang yang menghujat masjid ini beserta kaum LGBT-nya. LGBT itu kan manusia dan selama manusia tersebut mengakui Allah SWT itu Tuhan yang Maha Esa dan juga Nabi Muhammad SAW adalah utusan-Nya, apakah tidak boleh beragama dan beribadah?
Ada banyak LGBT yang merasa bersalah dan mengakui dosanya. Untuk itulah masjid ini didirikan. Siapapun bisa diterima dan tidak dihujat. Secara logika orang yang semakin kuat ibadahnya dan pemahamannya soal Islam, maka orang tersebut akan semakin bijaksana dan juga sejuk hatinya.
Ini malah koar-koar dan menghujat perjuangan sesama saudara muslimnya. Lagi pula belum ada alat pengukur kadar keimanan secara ilmiah jadi janganlah telalu merasa paling suci. Jangan juga selalu ceramah dan merasa paling baik.
Sekali-kali jadi pendengar yang baik dan sambungkan dengan apa yang tertulis dalam Al-Quran dan dibarengi logika. Karena hanya beragama saja tidak cukup untuk hidup. Dan juga percuma saja kalau beragama tapi hatinya busuk dan penuh kebencian. - Octafiandri Hodir
Alasan:
Kolom komentar Octafiandri adalah yang paling baik diskusinya. Banyak komentarnya yang masuk kategori Comment of the Week IDN Times, apalagi ia tinggal di Jerman dan paham kondisi di sana. Ya, memang benar bahwa pernikahan sesama jenis saat ini sudah legal di Jerman.
Sebenarnya tak hanya Islam. Di Katolik sendiri pernah ada percakapan tentang kemungkinan seorang perempuan menjadi pastor, bahkan Paus. Paus Fransiskus sendiri menegaskan itu sesuatu yang mustahil.
Komentar-komentar Octafiandri kemudian melahirkan pertanyaan tentang bagaimana seharusnya manusia beradaptasi dalam perkembangan zaman, tapi tetap beragama. Apakah kesetaraan gender dan hak asasi manusia takkan pernah benar-benar bisa selaras dengan agama sebagai sebuah keyakinan dan institusi?