Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[COMMENT OF THE WEEK] Dari Tutupnya 7-Eleven Hingga Selfie Andika Kangen Band

Rony Zakaria/International Herald Tribune via The New York Times

Seperti minggu sebelumnya, tim editorial memilih komentar-komentar terbaik dari para pembaca setia IDN Times terkait beragam topik menarik sepekan terakhir. Adapun kriteria yang kami gunakan untuk menentukan komentar terbaik dalam Comment of the Week adalah sebagai berikut:

1) Sopan

2) Relevan dengan isi artikel

3) Membuka kesempatan untuk diskusi

4) Berisi informasi yang obyektif dan berdasarkan data

5) Berisi saran dan kritik yang obyektif untuk kemajuan IDN Times

6) Menghibur

Comment of the Week juga merupakan bentuk apresiasi IDN Times kepada para pembaca yang membagikan pikiran dan ide-idenya di kolom komentar IDN Times. Lalu, apa saja komentar-komentar tersebut? Ini dia:

1) News/Indonesia

Default Image IDN

Komentar:

Harganya selangit tapi tak bayar pajak. Waktu itu beli jajan di 7-Eleven di Jakarta di dekat JIS terus lihat ada pengumuman bahwa toko itu belum bayar pajak. Padahal harga jajannya terbilang mahal dibandingkan minimarket lainnya. - Meli Kardina Muhayati

Alasan:

Benar seperti yang disampaikan oleh Meli. PT Modern International Tbk memang tercatat tidak membayar pajak untuk sejumlah gerainya. Kepala Badan Pajak dan Retribusi daerah Kota Administrasi Jakarta Barat, Selkiyansyah, sempat menegaskan bahwa walau 7-Eleven menutup semua gerainya, tapi pihaknya akan tetap menagih pajak korporasi tersebut.

2) News/World

Default Image IDN

Komentar:

Ini bisa disebut kampanye ya, soalnya dalam beberapa social experiment (eksperimen sosial) tentang menyusui di depan umum orang barat banyak yang kurang bisa menerima. Dibilang menjijikan lah, porno lah. - Sapta Buana

Alasan:

Senator Waters tak mengatakan secara langsung bahwa ia sedang mengampanyekan tentang menyusui di depan umum. Namun, apa yang ia lakukan bisa saja dianggap demikian karena ia tak hanya melakukannya sekali saja.

Memang seperti yang disebutkan Sapta, di sejumlah negara Barat ada anggapan bahwa menyusui di depan publik itu bukan hal yang pantas. Tragisnya, mereka lebih bisa menerima perempuan berpakaian seksi daripada ibu yang sedang melakukan tanggungjawabnya kepada si anak.

3) News/World

Default Image IDN

Komentar:

Sah-sah saja asal mereka punya kualitas. Lagipula mereka juga manusia, punya hak asasi yang sama dengan yang lainnya. - Cok Helin

Alasan:

IDN Times memiliki nilai seperti anti-bullying dan anti-stereotyping. Sebenarnya komentar Cok Helin mencerminkan nilai yang sama dengan yang dianut oleh IDN Times. Walaupun ada orang-orang yang berbeda secara orientasi seksual dengan apa yang diterima oleh mayoritas masyarakat, tapi mereka memiliki hak yang sama sebagai manusia.

Jika mereka memiliki kemampuan, orientasi seksual bukan persoalan. Tak boleh juga ada bullying terhadap mereka hanya karena orientasi seksual. Begitu juga dengan stereotyping bahwa ada yang salah dalam diri mereka bila tak menyukai lawan jenis.

4) Hype/Viral

Default Image IDN

Komentar:

Iya, nikah itu memang ibadah. Tapi pikirkan juga usia produktifnya yang akan berpengaruh untuk kesehatan, terlebih kesehatan wanita. - Ade Rut Febimesria Siahaan

Alasan:

Tepat sekali. Dalam konteks pernikahan, usia 15 tahun masih tergolong usia anak-anak. Banyak konsekuensi negatif dari pernikahan dini tersebut. Seperti yang disebutkan Ade, salah satunya adalah kesehatan si perempuan.

Misalnya, mereka berisiko lima kali lebih besar menghadapi kematian ketika melahirkan dibandingkan perempuan di usia 20-an, termasuk mengalami cedera terkait kehamilan. Mereka juga lebih berisiko mengidap HIV karena belum cukup dewasa untuk memahami praktik-praktik seks yang aman.

5) Hype/Viral

Default Image IDN

Komentar:

Kalau semua bisa menghormati dan menghargai keyakinan orang lain yang berbeda, semua bisa damai kok. Jangan dibolak-balik, yang intoleran dibilang toleran, yang toleran dibilang intoleran. Toleransi itu bukan berarti si A harus mempercayai keyakinan si B.

Toleransi itu adalah ketika si A menghargai keyakinan si B. Tidak harus meyakini, tapi harus menghargai dengan cara tidak memaksakan kebenaran dan keyakinan sendiri kepada orang lain yang memiliki keyakinan berbeda.

Apalagi memaksakan orang lain yang berbeda keyakinan mengikuti acara keagamaan kita. Saya rasa Indonesia diberkahi perbedaan suku, agama, ras dan budaya adalah supaya kita saling mengenal dan tahu lebih banyak. Menjaga silaturahmi di tengah perbedaan. - Rezky Batari

Alasan:

Komentar Rezky sejalan dengan isi artikel yang menyuarakan anti-diskriminasi terhadap orang-orang yang berbeda suku, agama, ras maupun golongan. Penegasannya terhadap kondisi Indonesia yang memiliki beragam suku, ras serta agama dan merupakan suatu berkah patut diacungi jempol.

6) Hype/Entertainment

Default Image IDN

Komentar:

Telenovela lagi booming pas aku masih SD. Masih inget banget pokoknya bela-belain buru-buru pulang sekolah demi nonton telenovela, rela gak bobo siang, rela dimarahin telat ke tempat mengaji, sampai akhirnya masa-masa itu berganti dengan K-Drama dan kecanduan sampai sekarang. - Annatasya Caroline

Alasan:

Sepertinya pengalaman Annatasya itu bisa dipahami oleh para generasi 90-an yang dulu saat masih kecil juga suka menonton telenovela seperti Carita de Angel. Kemudian, pada waktu remaja hingga dewasa mulai bergeser menggemari K-Drama.

7) Hype/Entertainment

Default Image IDN

Komentar:

Dulu waktu bujang mikirnya: "Apaan sih ini ibu-ibu suka pakai daster?" Nah sekarang sudah nikah, punya anak, buat saya daster adalah pakaian dinas. Kudu. Harus. - Umi Mecca Meccacu

Alasan:

Komentar Umi sangat kocak karena menganggap bahwa daster yang sering dianggap ndeso justru jadi pakaian dinas para ibu karena sangat nyaman.

8) Hype/Entertainment

Default Image IDN

Komentar:

Semua orang punya hak yang sama untuk selfie dan ngapain saja. Mau gaya foto jungkir balik atau bagaimana pun, selagi itu baik dan tidak merugikan orang lain, mau jelek atau apapun. Bergaya dan bereksplorasi bukan hanya milik para rupawan dan sebagainya.

Semua orang sama di mata Tuhan. Stop bullying. Stop menghakimi orang lain, nanti tunggu saja pada waktunya kita semua dihakimi oleh hakim yang adil di akhir zaman. - Marlyn Puratanya

Alasan:

Komentar Marlyn sesuai dengan value IDN Times, yakni, anti-bullying. Sesuai dengan apa yang disebutkan Marlyn, Andika Kangen Band atau siapapun berhak untuk melalukan apapun selama itu tidak merugikan siapapun.

9) Life/Relationship

Default Image IDN

Komentar:

Poin terakhir itu yang biasanya menghambat. Kebanyakan calon pengantin zaman sekarang maunya justru sederhana dan mengundang hanya beberapa keluarga dan teman terdekat saja. Tapi kenyataannya hal ini justru yang bikin bentrokan dengan pihak keluarga.

Contoh keluarga yang mempunyai saudara banyak (keluarga besar) undangan 300 bisa habis hanya dengan keluarga saja. Belum lagi kalau calon pasangan juga memiliki keluarga besar. Terlebih pemikiran orangtua yang masih tradisional yang ingin mengundang juga keluarga jauh atau menggunakan adat-adat yang biasanya menguras lebih banyak kocek. - Yutiaza Halimah Sukendar

Alasan:

Komentar Yutiaza relevan dengan kondisi yang ada. Memang faktor orangtua, terutama dalam kultur pernikahan di Indonesia, tak bisa dipungkiri masih sangat besar. Bahkan tak jarang acara pernikahan itu jadi ajang pamer oleh orangtua sehingga acaranya bukan lagi menjadi milik pasangan pengantin.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rosa Folia
EditorRosa Folia
Follow Us