Kemarau panjang adalah faktor lain yang menambah keruhnya keadaan karena pembukaan lahan untuk perkebunan atau untuk lahan sawah. Katanya bumi tanah dan kekayaan alam lainnya untuk masyarakat, nyatanya dikuasai oleh orang-orang kapital saja. Di Papua begitu alam jadi di sana ada pohon sagu, tidak ada yang menanam sagu. Mereka mempertahankan tanah milik alam bukan industri ataupun pemerintah.
Hal tersebutlah yang mampu mempertahankan hutan di Papua, setidaknya terhindar dari deforestasi atau pembukaan lahan sawit oleh korporasi, yaitu dengan kepercayaan adat masyarakat lokal. Ada kaitan secara ekonomi antara perkebunan dan kebakaran hutan. Areal yang terbakar akan menguntungkan mereka yang mencoba menjadikannya kebun sawit.
Di Kalimantan selatan, dampak perkebunan tidak hanya kebakaran dan pencemaran udara saat pembukaan lahan. Namun juga pencemaran air, akibat limbah sawit. 1/4 warga sekarang harus keluar desa untuk mencari makan. Jika di Sumatera negara tak berdaya oleh korporasi begitu pula di kalimantan barat. Banyak masyarakat depresi karena lahan mereka mencari makan di hutan, hutan mereka tiba-tiba dibabat.
Merusak tatanan alam sebelumnya, berdampak pada ketika musim kerung sumber air segera kering, kalau musim hujan segera banjir. Dan hal itu merugikan alam.dan masyarakat ada sekitar wilayah perkebunan sawit. Tidak adanya akomodasi hak masyarakat adat karena keegoisan dari perusahaan.
Upaya Kebijakan Oleh Pemerintah
Pemerintah juga bisa menerapkan kebijakan-kebijakan akan pelarangan pembukaan hutan untuk perkebunan kelapa sawit, pelarangan pembalakan hutan liar untuk wilayah metropolitan baru, dan pemeliharaan habitat liar agar tidak tersentuh dunia. Hal ini dilakukan untuk dapat mencegah persebaran patogen baru yang masuk ke ranah masyarakat, juga melindungi kekayaan alam baik flora maupun flora agar tetap terjaga, dan mencegah adanya migrasi organisme dan hewan liar ke pemukiman manusia.
Meskipun sejumlah terobosan telah diupayakan oleh pemerintah dan pihak terkait. Melalui saluran KPK dan UKP4, untuk mencegah kasus korupsi dalam sektor kehutanan, dalam proses kerja sama, perizinan, dan perjanjian di atas sertifikat.
Kembali lagi ke perubahan iklim, hal ini besar sekali hubungannya dengan gas emisi rumah kaca yang semakin banyak dan membuat bumi semakin panas. Penggunaan bahan bakar fosil dapat dilakukan untuk mengurangi emisi gas tersebut guna menjaga iklim tetap stabil. Bagaimanapun segala aktivitas manusia di bumi akan mempengaruhi lingkungan dan berimbas pada kemerosotan kehidupan maupun kesejahteraan hidup manusia. Menjaga kesehatan perlu dilakukan lewat lingkungan. Lingkungan yang bersih dan terjaga dari segala bentuk eksploitasi dapat mengurangi dampak buruk yang bisa saja manusia temui, dan hal ini merupakan tanggung jawab bersama, bahkan seluruh manusia di bumi.