Pesan Dariku, Untuk Diriku Sendiri 5 Tahun Mendatang

14 Apr 2016, 08:40 WIB

Sumber Gambar: dokumen pribadi

Artikel ini merupakan hasil karya peserta kompetisi menulis #WorthyStory yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #WorthyStory sekarang juga. Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.

Dear diriku di lima tahun mendatang…

Hadih maja Aceh berkata dengan lantang sejak puluhan tahun lalu “Pat ujeun hana pirang, pat prang yang hana reda”, yang artinya: Hujan mana yang tidak berhenti dan perang mana yang tidak terhenti.

Begitulah yang diwariskan oleh nenek moyang, wahai diriku yang malang… Sesungguhnya di masa depan ada hal yang harus kamu kerjakan lima tahun sebelum kamu mati. Tidak peduli betapa terjalnya hidup yang kamu alami, betapa banyak hinaan yang kamu dengar dan betapa banyak luka di tubuhmu, yakinlah nanti akan sembuh.

Berhentilah mengeluh

Percayakah kamu diriku? Apa yang telah kamu jalani hingga sekarang menjadi sarjana dengan predikat istimewa adalah usaha dan doa yang tidak pernah putus dari orang-orang yang menyanyangimu, dukungan dari semua pihak.

Sekarang kamu sudah sarjana, namun belum ada pekerjaan tetap dan nilai toeflmu masih sangat buruk untuk mengambil program master, lalu kamu mencoba mengeluh? Bodohnya dirimu itu, mulai hari ini berhentilah mengeluh dan mulai dari nol lagi dengan doa, usaha dan doa tanpa putus.

Serta dukungan dari orang yang tercinta hingga lima tahun mendatang kamu bisa tersenyum bangga dengan gelar mastermu dan memperkerjakan orang lain dalam usahamu.

Jangan Takut

Tidak ada yang salah dengan mimpi, yang harus kamu lakukan hanyalah jangan takut karena jika kamu takut maka kamu hanya menjadi pecundang yang takut jatuh duluan sebelum naik sebuah pesawat padahal kamu belum naik.

Jangan takut bermimpi, meskipun kamu orang yang terbatas maka ada poin plus jika kamu terus berjuang tanpa rasa takut.

Tidak peduli kamu berasal dari mana, yang pasti di mana kamu berakhir

Yang terpenting kamu fikirkan adalah jadi apa dan apa yang akan dibuat untuk negeri ini, tidak peduli kamu anak petani miskin yang tinggal di desa tidak terlihat di peta manapun yang terpenting adalah kamu harus berjuang lalu lihatlah bagaimana kamu berakhir pada akhirnya. Setelah kamu menjadi sesuatu berpikirlah untuk berbuat untuk negara.

Harus tetap silaturahmi

Diriku, lima tahun ke depan kamu harus tetap menjadi dirimu sendiri disenangi yang muda dan disayangi yang tua. Sesibuk apapun waktumu ketika lima tahun akan datang itu, sekaya apapun kamu, sebahagia apapun dirimu ketika itu ingatlah keluarga, teman-teman dan orang yang pernah singgah dalam hidupmu.