Pandemik COVID-19 membawa dampak yang besar bagi sektor ekonomi di seluruh dunia. Terlepas dari penurunan investasi, keuntungan, dan lapangan kerja, masa pandemik mampu mengingatkan masyarakat dan pemerintah mengenai pentingnya membangun ekonomi sambil memperhatikan lingkungan di sekitar kita.
Salah satunya adalah melalui konsep ekonomi hijau yang berdasarkan kepada keuangan berkelanjutan dengan memperhatikan risiko yang ditimbulkan oleh pemanasan global yang bergerak menuju keberhasilan nol emisi karbon. Konsep tersebut sejalan dengan komitmen Indonesia yang termasuk dalam tiga fokus utama dari Presidensi G-20 Indonesia.
Apalagi, Indonesia akan menjadi tuan rumah bagi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 yang dilaksanakan pada bulan November 2022 mendatang. Energy Transition Working Group (ETWG) mempunyai fokus pada tiga prioritas yaitu akses, teknologi, dan pendanaan.
Dengan didukung oleh perkembangan yang pesat pada sektor e-commerce, pembayaran digital dinilai mempunyai peluang dalam jumlah yang besar. PPRO menyebutkan bahwa e-commerce akan mengalami pertumbuhan nilai dari $5,9 miliar pada tahun 2021, menjadi $10,7 miliar selama lima tahun ke depan. Bahkan, transaksi elektronik dan e-wallet telah menjadi bagian penting dari sistem pembayaran digital.
Bank Indonesia menyebutkan bahwa pemerintah akan berusaha untuk mendorong transformasi dan integrasi digital, khususnya pada sistem pembayaran yang bertujuan untuk mengembangkan ekonomi digital di Indonesia. Adanya kolaborasi secara serempak dapat mengubah lanskap digital yang dinilai sangat penting untuk mencapai pemulihan ekonomi secara global.
Kepentingan terhadap teknologi digital tersebut mampu menjadi tantangan bagi regulator untuk dapat berinovasi dengan tujuan meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan inklusi di tengah kompleksitas sistem pembayaran digital.
Salah satu inovasi yang berhasil dikembangkan oleh Bank Indonesia adalah Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang dibuat untuk membantu perkembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital, serta mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara maksimal, lho!
Tidak heran jika sistem pembayaran melalui QRIS dapat mendukung pemulihan ekonomi nasional. Bahkan, digitalisasi tersebut dinilai dapat mendorong efisiensi dari sektor perekonomian, mengembangkan pertumbuhan UMKM, serta mempercepat keuangan secara inklusif.