10 Daftar Prestasi Bersejarah NASA yang Memajukan Eksplorasi Antariksa

Explorer 1 adalah satelit pertama AS yang diluncurkan pada tanggal 31 Januari 1958, setahun setelah Sputnik 1 dan 2 Uni Soviet diluncurkan. Explorer 1 memicu perang dingin perlombaan antariksa antara kedua negara adikuasa. Empat bulan setelah diluncurkan, Explorer 1 menjadi satelit pertama yang mengkonfirmasi eksistensi sabuk radiasi Van Allen, dua sabuk partikel bermuatan di sekitar planet Bumi yang ditahan oleh medan magnet Bumi.

Sabuk Van Allen cukup berbahaya bagi satelit dan stasiun luar angkasa yang mengorbit Bumi, karena partikel bermuatan bisa menyebabkan kerusakan terhadap instrumen. Explorer 1 tetap mengorbit sampai tahun 1970 dan sejak itu diikuti oleh lebih dari 90 pesawat antariksa versi Explorer lainnya.

Kepler adalah sebuah teleskop berbasis antariksa yang diluncurkan oleh NASA pada tanggal 7 Maret 2009 untuk menemukan planet mirip Bumi yang mengorbit bintang selain Matahari. Fotomoter menjadi instrumen utama Kepler untuk memindai kecerahan sekitar 145.000 bintang deret utama dalam bidang pandang yang tetap.

Data yang dikumpulkan Kepler ditransmisikan ke Bumi dan dianalisis untuk mendeteksi keredupan periodik yang disebabkan oleh planet saat melintas di depan bintang induk dari sudut pandang kita.

Hingga bulan Januari 2015, Kepler telah menemukan 1.013 planet dan 3.199 kandidat planet yang menunggu konfirmasi. Tiga dari planet yang ditemukan berada di zona layak huni bintang induk masing-masing. Ukuran planet Kepler-438b dan Kepler-442b hampir mirip dengan Bumi dan kemungkinan adalah planet terestial (berbatu), sedangkan Kepler-440b tergolong sebagai Bumi super.

Synchronus Transport Signal level 1 (STS-1) adalah penerbangan orbital awal dari program Space Shuttle (ulang-alik) NASA. Columbia, pengorbit pertama diluncurkan pada tanggal 12 April 1981 dan kembali 54,5 jam kemudian setelah mengorbit Bumi sebanyak 37 kali. Awak pesawat ulang-alik Columbia terdiri dari komandan misi John W. Young dan pilot Robert L. Crippen.

Columbia merupakan penerbangan antariksa berawak pertama Amerika sejak Apollo-Soyuz Test Project pada tahun 1975. Yang menjadikannya menarik, peluncuran Columbia bertepatan dengan peringatan 20 tahun wahana antariksa berawak pertama. Kebetulan yang tidak disengaja karena STS-1 dijadwalkan meluncur dua hari sebelumnya, tetapi ditunda karena masalah teknis.

Diluncurkan ke orbit rendah Bumi pada tahun 1990, teleskop antariksa Hubble masih beroperasi sampai sekarang. Karena mengorbit di luar atmosfer Bumi, Hubble mampu mengambil gambar-gambar tajam dalam resolusi tinggi tanpa diganggu cahaya latar belakang.

Hubble telah mengabadikan beberapa gambar luar biasa dalam panjang gelombang cahaya optik yang memungkinkan para astronom untuk mengintip ke struktur ruang dan waktu Alam Semesta secara lebih efektif. Gambar-gambar yang dikumpulkan oleh Hubble telah berperan besar dalam kemajuan di bidang astrofisika, para ilmuwan kini mampu menentukan tingkat ekspansi Alam Semesta secara akurat.

Rover Mars adalah sebuah kendaraan bermotor yang beroperasi secara otonom melintasi permukaan planet merah. Robot penjelajah pertama yang berhasil mencapai permukaan Mars adalah Rover Sojourner Pathfinder pada tanggal 6 Juli 1997 dalam misi menguji kelayakan eksplorasi Mars tanpa awak.

Pathfinder adalah pesawat antariksa pertama yang mendarat di sebuah planet tanpa harus mengorbitnya terlebih dahulu. Misi ini dianggap sukses karena berhasil mengirim kembali sekitar 2,3 miliar lembar data, termasuk 17.000 foto, untuk dipelajari oleh NASA.

Hingga saat ini, ada empat rover yang berhasil menjelajahi permukaan Mars, Pathfinder, Spirit, Opportunity, dan Curiosity. Dua rover yang disebutkan terakhir mengemban misi untuk mencari bukti kehidupan dan air di masa lalu. Habitabilitas planet merah adalah tujuan utama NASA.

Teleskop antariksa Chandra diluncurkan pada tahun 1999 dan telah sangat berperan dalam misi astronomi sinar-X NASA. Lebih dari lima belas tahun masa operasionalnya, Chandra telah memberikan para ilmuwan berbagai pandangan unik tentang Alam Semesta yang tidak mampu diamati oleh teleskop cahaya optik.

Chandra adalah salah satu dari empat “Observatorium Besar” NASA bersama teleskop antariksa Spitzer, Hubble, dan observatorium sinar gamma Compton. Chandra 100 kali lebih sensitif terhadap sumber sinar-X dibandingkan teleskop-teleskop sinar-X lainnya.

Pada tanggal 5 Mei 1961, Alan Shepard dinobatkan sebagai astronot Amerika pertama yang mengorbit Bumi. Meskipun bukan manusia pertama di luar angkasa, Shepard mengorbit Bumi hanya 23 hari setelah kosmonot Uni Soviet Yuri Gagarin, dan dianggap sebagai sebuah prestasi besar saat itu.

Shepard kemudian selalu menjadi bagian dalam penerbangan antariksa berawak NASA dan menetapkan standar nilai yang sangat tinggi untuk diikuti oleh banyak astronot lainnya. Diluncurkan pukul 09:34 pagi menggunakan kapsul Freedom 7 yang ditenagai oleh Redstone booster, total penerbangan antariksa bersejarah Shepard berlangsung selama 15 menit dan 28 detik.

Konstruksi ISS dimulai pada tahun 1998 dan mulai beroperasi dua tahun kemudian. Awak pertama tiba pada tahun 2000 dan menetap di ISS. NASA bersama mitra dari seluruh dunia menyelesaikan tahap terakhir pembangunan stasiun luar angkasa pada tahun 2011. Astronot yang menetap di ISS meneliti bagaimana rasanya hidup di luar angkasa, dan memelajari bagaimana misi antariksa masa depan ke Bulan dan Mars dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Penelitian yang dilakukan di ISS tidak hanya bermanfaat bagi para astronot, tetapi juga bagi kita yang tinggal di Bumi. Para astronot telah menemukan berbagai hal yang bermanfaat, seperti bagaimana mengatasi kehilangan massa tulang di Bumi melalui penelitian mereka.

Banyak manfaat yang diperoleh selama misi di luar angkasa yang hanya berlangsung selama beberapa minggu dengan hasil yang fenomenal. Para awak dapat memperbaiki satelit dan teleskop, mencapai Bulan, dan melakukan serangkaian tes pada teknologi terbaru.

Pada tanggal 11 April 1970, pesawat ulang-alik Apollo 13 diluncurkan, selang 55 jam dan 55 menit kemudian terjadi ledakan yang mematikan hampir setiap sistem pendukung kehidupan di dalam pesawat.

Penyebabnya adalah ledakan pada salah satu mesin yang mati hanya dalam waktu dua menit setelah peluncuran. Peristiwa yang mengikuti terjadinya ledakan ini adalah upaya penyelamatan kolektif paling menakjubkan sepanjang sejarah. Tragedi yang berpotensi menewaskan seluruh awak berhasil diatasi dengan baik dan merupakan keajaiban karena tiga orang astronot, James Lovell, Fred Hayes dan John Swirget, dapat selamat.

Salah satu dari dua tangki oksigen meledak dan menyebabkan tangki oksigen kedua rusak. Setelah itu, dua dari tiga sel bahan bakar pesawat ulang-alik segera ditutup, yang berarti Apollo 13 melepaskan oksigen ke luar angkasa dan semua sistem pendukung kehidupan meliputi air, cahaya, panas, dan oksigen tidak berfungsi.

Keberanian dan kepandaian para awak di atas kapal dan semua orang yang terlibat dalam misi penyelamatan adalah bukti nyata kecerdasan yang mampu ditunjukkan umat manusia. Untuk penghematan, ketiga astronot mengatur siasat dengan mengurangi penggunaan energi dan bertahan hidup tanpa makanan dan air sementara suhu di dalam pesawat mencapai titik beku.

Para teknisi NASA di ruang kendali misi akhirnya menemukan cara untuk membawa mereka kembali ke Bumi, menggunakan modul lunar ketiga astronot turun menembus lapisan atmosfer Bumi dan mendarat tanpa terluka.

Apollo 1 adalah misi pendaratan berawak pertama di Bulan yang tidak pernah menetapkan jadwal pendaratan. Misi Apollo 1 membawa musibah yang menewaskan ketiga astronot di dalamnya karena kebakaran kabin saat latihan peluncuran. Selama dua tahun ke depan, NASA menjalankan total sembilan misi Apollo dan menguji berbagai aspek operasi yang berbeda. Apollo 11 adalah misi pertama yang akhirnya berhasil mendaratkan manusia di Bulan.

Ketika menginjakkan kakinya di permukaan Bulan, astronot Neil Armstrong mengucapkan sebuah kalimat tersohor: “Satu langkah kecil bagi manusia, satu lompatan besar untuk umat manusia.” Seluruh dunia terharu dan kagum menyaksikan prestasi luar biasa ini.

Tak lama setelah itu, astronot Buzz Aldrin mengikuti jejaknya dan menjadi manusia kedua yang menginjakkan kaki di satelit alami Bumi. Sedangkan astronot ketiga, Michael Collins, tetap mengorbit di dalam modul komando Columbia. Setelah Apollo 11, ada sepuluh orang lagi yang melangkahkan kakinya di permukaan Bulan.