Pastinya, kamu sudah gak asing dong dengan buah apel? Di Indonesia, buah ini memang sangat mudah kamu jumpai di supermarket, toko buah, maupun di pasar tradisional. Selain enak, buah ini juga populer karena dipercaya bisa menyehatkan tubuh.
Meski mungkin kamu sudah sering mengonsumsi buah apel, tapi apa kamu yakin sudah benar-benar mengenal buah ini? Yuk, intip beberapa fakta unik mengenai buah apel berikut!
Meski terlihat segar, bisa jadi apel yang kamu lihat di rak buah supermarket sudah berumur 1 tahun, lho! Dilansir dari hufflingtonpost.com.au, buah apel bisa dibuat dorman dan disimpan selama 6 hingga 12 bulan sebelum kamu membelinya di supermarket.
Sesaat setelah dipetik, buah apel akan ditempatkan di gudang bersuhu dingin dengan tekanan udara yang telah dimodifikasi untuk mencegah buah tersebut menjadi masak. Penyimpanan ini membantu menghentikan pelepasan etilena, yaitu bahan kimia yang diproduksi oleh buah atau sayuran saat sedang masak.
Selain apel, metode penyimpanan semacam ini ternyata banyak juga digunakan untuk menyimpan buah pir, plum, kiwi, aprikot, alpukat, dan tomat.
Apel sebenarnya berasal dari Asia Tengah, di wilayah antara Laut Hitam dan Kaspia. Buah ini kemudian dibudidayakan selama ribuan tahun di kawasan Asia dan Eropa, lalu dibawa koloni Eropa ke Amerika Utara.
Tiongkok merupakan produsen apel terbesar dunia sampai saat ini. Dilansir dari worldatlas.com, hingga tahun 2018, Tiongkok berhasil memproduksi lebih dari 44 juta ton apel per tahun, diikuti dengan Amerika Serikat dengan 4,6 juta ton dan Polandia dengan 3,6 juta ton apel.
Dilansir dari justfunfacts.com, hingga saat ini ada lebih dari 8 ribu varietas apel. Bahkan, jumlah varietas yang dimiliki apel ini adalah yang terbanyak di antara jenis buah lainnya, lho!
Setiap varietas apel memiliki ukuran beragam, mulai dari yang sedikit lebih besar dari buah ceri hingga sebesar jeruk bali. Apel juga memiliki warna kulit buah yang beragam, mulai dari hijau, kuning, hingga merah.
Apel pada dasarnya terdiri dari tiga kelompok senyawa, yaitu gula, asam, dan tanin. Apel yang biasa kita makan secara langsung umumnya mengandung banyak gula, keasamannya rendah, serta memiliki kandungan tanin yang rendah.
Sementara itu, ada juga jenis apel yang mengandung sedikit tanin dan gula, namun rasanya lebih asam. Jenis apel ini lebih cocok dipakai sebagai bahan masakan, seperti misalnya untuk membuat pie apel.
Ada juga varietas yang mengandung tanin dan gula tinggi, serta berasa asam. Varietas ini gak cocok untuk dimakan langsung, tapi bagus dipakai sebagai bahan minuman jus apel beralkohol (cider).
Mungkin, kamu sudah pernah mendengar bahwa makan sebutir apel sehari dapat menghindarkan kamu dari penyakit. Apel sangat kaya akan antioksidan, flavanoids, serat makanan, serta berbagai vitamin dan mineral yang bisa membantu mengurangi risiko kanker, diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Buah apel juga bebas dari lemak, natrium, dan kolesterol sehingga aman dikonsumsi.
Sebutir apel mengandung sekitar 13 gram gula alami atau fruktosa. Gula ini menimbulkan respon yang mirip dengan kafein. Gula yang terkandung di dalam buah apel bisa membantumu mengusir rasa kantuk dengan cara memberimu energi.
Dibandingkan kopi, konsumsi apel lebih sehat dan efektif untuk membuatmu terjaga. Konsumsi apel umumnya gak akan menimbulkan perubahan suasana hati, kecemasan, atau kegelisahan seperti saat mengonsumsi kafein.
Sebuah penelitian oleh Profesor David Bartlett di King's Dental Institute membuktikan bahwa konsumsi apel membawa risiko 4 kali lipat dalam merusak gigi dibandingkan minuman karbonatasi. Ini karena apel mengandung sedikit gula dan asam.
Lebih lanjut, Profesor David Bartlett mengatakan bahwa "mengonsumsi makanan asam sepanjang hari adalah yang paling merusak gigi, sementara mengonsumsinya pada jam makan jauh lebih aman. Bukan tentang apa yang kamu makan--sebutir apel memang baik untuk kesehatan, tetapi memakan apel sepanjang hari bisa merusak gigi".
Ada beberapa tips lain yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko kerusakan gigi akibat konsumsi apel. Kamu bisa mengonsumsi apel bersamaan dengan selingan makanan lain seperti keju atau roti. Kedua jenis makanan ini dapat membantu menetralkan asam.
Selain itu, setelah mengonsumsi apel, sebaiknya kamu menunggu sekitar 30 menit untuk menyikat gigi. Menyikat gigi segera setelah makan apel berisiko menggerus beberapa email gigi.
Mungkin, kamu pernah mendengar larangan memakan biji apel karena beracun? Ternyata hal tersebut bukan isapan jempol semata, lho! Biji apel mengandung salah satu jenis racun yang kuat, yaitu sianida. Karenanya, biji apel gak boleh kamu konsumsi. Memakan terlalu banyak biji apel bisa berpotensi fatal.
Sebenarnya biji apel punya lapisan kulit cukup tebal yang mencegahmu terpapar sianida. Tapi begitu kamu mengunyahnya, senyawa amygdalin akan dilepaskan di dalam tubuh dan menghasilkan sianida.
Dalam jumlah kecil, paparan sianida yang masuk ke tubuh bisa dikeluarkan oleh enzim. Namun, paparan dalam jumlah besar bisa jadi berbahaya, lho! Meski begitu, kamu gak perlu terlalu khawatir. Sebutir apel hanya memiliki sekitar 5 biji saja, kok. Untuk mencapai dosis fatal sianida, kamu harus mengunyah sekitar 200 biji apel atau sekitar 40 buah apel.
Banyak sumber menyebut bahwa sebutir apel mengandung 25 persen udara. Huffington Post menyebut apel mengandung 18 persen udara. Dengan volume udara sebesar itu, maka apel bisa terapung ketika kamu memasukkannya ke dalam air.
Nah, itu tadi beberapa fakta menarik mengenai buah apel. Dari semua fakta tadi, ada yang kamu baru tahu gak nih? Sekarang, kamu pasti sudah makin mengenal buah satu ini, kan?