10 Fakta Olimpiade Pertama di Yunani Kuno

Olimpiade pertama berakar pada mitologi dan agama. Meskipun Olimpiade modern lebih bersifat sekuler, versi Yunani dari pertandingan tersebut, sangat spiritual. Paul Cartledge dari History Today menjelaskan bahwa pertandingan aslinya lebih mirip latihan religius - ajang pengabdian dan penyembahan religius. Pertunjukan dan kompetisi dipersembahkan untuk para dewa, hadiahnya juga cenderung ke arah spiritual (mahkota zaitun yang terbuat dari daun yang diambil dari pohon suci) dan para pemenang biasanya akan dipuja karena dianggap telah "disentuh oleh ketuhanan."

Pengorbanan, himne, dan prosesi keagamaan, merupakan bagian utama dari pertandingan awal, dan nama acara itu sendiri diambil dari Gunung Olympus, rumah para dewa, yang diperintah oleh Zeus - yang merupakan dewa yang disembah oleh peserta dan pesaing di pertandingan.

Olimpiade modern diselenggarakan di negara yang berbeda - di mana stadion besar, kompleks, dan bangunan lain dibuat khusus untuk pertandingan tersebut. Tetapi, Olimpiade kuno selalu terjadi di tempat yang sama, yakni Olympia, yang terletak di semenanjung Peloponnese.

Situs di Olympia, pada zaman kuno, - menurut organisasi modern - dipenuhi dengan gedung-gedung nazar, kuil, dan fasilitas olahraga, serta dikelilingi oleh keindahan alam Peloponnese. Kuil paling terkenal yang pernah ada di Olympia adalah Kuil Zeus, dibangun pada abad kelima SM, yang berisi patung Zeus setinggi 50 kaki yang terbuat dari gading dan emas: salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno. Sayangnya, sebagian besar kuil itu terbakar pada tahun 426 M. 

Pada abad ke-20, Olimpiade modern dibentrokan dengan sejarah dunia - seperti pada tahun 1916, 1940, dan 1944, pertandingan-pertandingan itu dibatalkan karena semua orang terlalu sibuk dengan "Perang Dunia". Meskipun Olimpiade modern sering dipengaruhi oleh konflik, Olimpiade kuno justru mempengaruhi konflik. 

Sebelum dimulainya setiap Olimpiade kuno, duta besar akan dikirim dari Olympia, Delphi, Isthmia, dan Nemea ke seluruh wilayah Yunani. Tugas mereka adalah mengumumkan dan menyerukan gencatan senjata suci, yang mencakup Yunani selama pertandingan berlangsung. Meskipun tidak semua konflik diakhiri, konflik yang mungkin menghalangi jalannya Olimpiade harus diakhiri.

Gencatan senjata juga melindungi setiap pelancong yang bepergian ke Olympia (tempat yang sangat dilindungi), dan melarang pertempuran apa pun di kota yang menyelenggarakan pertandingan tersebut. Tetapi, gencatan senjata terkadang tidak berjalan dengan baik, ada saja yang melanggar.

Olimpiade 2016 terdiri dari 28 olahraga dan acara yang berbeda. Pada tahun 2020, angka itu melonjak menjadi 33 olahraga dengan masuknya baseball, karate, skateboard, panjat tebing, dan selancar. Namun, dalam Olimpiade kuno, hanya ada satu acara perlombaan stadion, yakni pertandingan lari di sepanjang stadion Olympia yang disebut diaulos. Menurut BBC, panjang lintasannya tidak diketahui secara pasti. Begitu pula lari jarak jauh yang dikenal sebagai dolichos. Setelah itu, orang Yunani memperkenalkan pertandingan tinju, gulat, pankration (pada dasarnya MMA awal), pentathlon, dan pacuan kuda atau kereta. 

Olimpiade kuno tidak memiliki batasan dalam pertandingan itu sendiri - acaranya jauh lebih besar dari yang kita bayangkan. Saat ini, olahraga adalah segalanya, tetapi orang-orang Yunani kuno memperluas Olimpiade dengan memasukkan berbagai bentuk hiburan lainnya.

Selain pengorbanan dan prosesi keagamaan, ada acara atau perlombaan artistik yang menampilkan penulis, pelukis, dan pematung. Di tempat lain di Olympia, diadakan festival untuk menghibur kerumunan penonton yang akan berduyun-duyun ke situs untuk menikmati pertandingan. Olimpiade Yunani kuno, di satu sisi, lebih mirip dengan festival musik modern daripada pertandingan modern. 

Olimpiade Kuno melarang wanita yang sudah menikah untuk hadir. Menurut University of Pennsylvania, wanita diberi festival terpisah untuk menghormati dewi Hera. Seorang musafir Yunani yang dikenal sebagai Pausanias, yang menulis pada abad kedua Masehi, menyebutkan bahwa itu diorganisir oleh sebuah komite yang terdiri dari 16 wanita dari kota-kota Elis, yang berlangsung setiap empat tahun, dan para kontestan akan mengenakan pakaian tunik longgar, dan rambut dibiarkan menjuntai ke lutut yang menutupi sisi kiri. Ada kompetisi atletik, tetapi hanya wanita yang belum menikah yang dapat berpartisipasi.

Orang Yunani Kuno ternyata merekam berbagai kejadian dalam pertandingan mereka, terutama menyangkut para pemenang. Atlet yang berhasil memenangkan pertandingan, namanya akan dicatat untuk diingat oleh sejarah. Berkat ini, para peneliti tahu bahwa pemenang perlombaan selama Olimpiade kuno pertama adalah juru masak dari Elis yang dikenal sebagai Coroebus, menurut International Swimming Hall of Fame.

Atlet dari wilayah Elis adalah satu-satunya pemenang Olimpiade untuk 14 pertandingan selama berturut-turut setelah dimulai. Pemenang terkenal lainnya adalah Leonidas dari Rhodes, yang memenangkan ketiga pertandingan di empat Olimpiade berturut-turut, dan Herodoros dari Megara, memenangkan sepuluh kompetisi terompet berturut-turut pada pertandingan dari 328 hingga 292 SM. 

Secara teknis, siapa pun dapat memasuki Olimpiade modern, meskipun pesaingnya cenderung atlet profesional. Perlu diingat, para profesional sebenarnya tidak diizinkan mengikuti Olimpiade hingga akhir abad ke-20, lho. Karena pertandingan Yunani kuno menyangkup atlet-atlet amatir (contohnya Coroebus dari Elis yang merupakan seorang juru masak). Versi kuno dari acara Olimpiade lebih inklusif daripada hari ini. 

Mereka yang dikecualikan dari partisipasi dalam pertandingan diantaranya non-Yunani, budak, pembunuh, penistaan, dan siapa saja yang melanggar Gencatan Senjata Olimpiade. Seluruh kota juga bisa dilarang masuk, seperti Sparta, yang didiskualifikasi pada 420 SM atas pelanggaran gencatan senjata.

Olimpiade turut mengikutsertakan beberapa tokoh terkenal, diantaranya Philip II dari Makedonia yang memenangkan pacuan kuda pada tahun 356 SM, dan perlombaan kereta kuda pada tahun 352 dan 348. Kaisar Romawi Nero memenangkan setiap pertandingan yang dia ikuti pada tahun 56 M. 

Menurut penulis Tony Perrottet, acara Olimpiade kuno lebih mirip seperti konser rock, atau Woodstock zaman kuno. Stadion Olimpiade kuno menampung 45.000 penonton tetapi tidak memiliki kursi. Hanya ada satu hotel, tidak ada sanitasi, dan banyak orang yang tidur di tenda, dan beberapa lainnya tidur di luar ruangan. Penyakit biasanya lebih mudah menyebar melalui kerumunan besar.

Akhir dari pertandingan kuno seringkali spektakuler. Menurut History Channel, hari kelima pertandingan akan diakhiri dengan pesta kemenangan besar-besaran. Sebuah prosesi akan berlangsung di Kuil Zeus, di mana setiap pemenang - yakin bahwa namanya akan dikenal sepanjang sejara. Mereka akan diberikan karangan bunga ikonik dari cabang zaitun, dan kerumunan orang akan menghujani mereka dengan bunga.

Setelah itu, para atlet dan peserta akan berpesta, minum, dan bersenang-senang sampai larut malam. Keesokan paginya, semua orang akan kembali ke negara-kota tempat mereka datang. Empat tahun kemudian, seperti hari ini, mereka semua akan berkumpul kembali untuk mengikuti Olimpiade. 

Memang tidak bisa disamakan Olimpiade kuno di zaman Yunani kuno dengan Olimpiade Modern saat ini. Apakah kamu salah satu orang yang antusias dengan acara Olimpiade?