10 Serangan Teroris Paling Mematikan dan Terburuk dalam Sejarah

Serangan teror paling mematikan yang pernah terjadi adalah Serangan 11 September di Amerika Serikat. Serangan 11 September terjadi sebagai rangkaian dari empat serangan teroris terorganisir yang direncanakan oleh Al-Qaeda.

Serangan dimulai pada Selasa, 11 September 2001 dan menewaskan sekitar 2.996 orang, melukai lebih dari 6.000, dan menghancurkan properti dan infrastruktur senilai lebih dari $10 miliar. Serangan mematikan ini melibatkan empat maskapai penumpang yang terbang ke California dari bagian timur laut AS. United Airlines Penerbangan 175 dan American Airlines Penerbangan 11 jatuh oleh Al-Qaeda ke menara Selatan dan Utara secara berurutan di World Trade Center New York.

Serangan ini terjadi pada 14 Agustus 2007 di Irak dan telah menewaskan sekitar 2.996 orang. Aksi teror ini melibatkan empat serangan bom bunuh diri yang terorganisir di kota Kahtaniya dan Jazeera, keduanya ada di Yazidi, Irak.

Serangan terkoordinasi terdiri dari tiga mobil dan sebuah tanker bahan bakar. Ledakan yang dihasilkan dari dua ton bahan peledak ini menghancurkan bangunan dan menjebak banyak orang di bawah reruntuhan.

Serangan teror mematikan ini dimulai pada tanggal 15 hingga 21 Mei 2013. Para teroris melakukan serangkaian pemboman keji dan penembakan massal di wilayah tengah dan utara Irak. Diperkirakan kematian akibat peristiwa ini mencapai total 500 orang.

Pada 15 Mei, sembilan bom mobil menyerang Baghdad yang menewaskan 23 orang dan melukai 108 lainnya. Serangan ini sendiri menargetkan warga sipil Syiah. Di tempat lainnya, ada sepasang bom yang meledak di kota Kirkuk dekat kantor pemerintah yang menewaskan sepuluh orang dan melukai 13 lainnya. Di Mosul, ledakan di pinggir jalan menewaskan dua petugas penegak hukum dan melukai satu lainnya.

Di Tarmiyah, seorang pembom bunuh diri membunuh dua petugas penegak hukum dan melukai delapan lainnya. Serangan ini pun terus berlanjut hingga pada tanggal 20 Mei, ada lebih dari 133 orang tewas dan 283 terluka di seluruh negeri.

Pada 19 Agustus 1978, Cinemax Red yang terletak di Abadan di barat tengah Iran dibakar dan menewaskan sedikitnya 422 orang. Serangan ini terjadi ketika ratusan orang sedang menonton film Iran The Deer. Bioskop itu dibakar oleh empat pria yang telah menghalangi pintu masuk.

Semua orang yang terperangkap di dalam bioskop terbakar sampai mati. Motif pasti di balik serangan ini juga tidak diketahui, namun revolusi Iran dipastikan sebagai faktor kunci di balik serangan lokal yang mematikan dan terburuk dalam sejarah.

Pembantaian Trujillo adalah serangkaian pembunuhan yang terjadi pada tahun 1988 dan 1994 di kota Trujillo, Kolombia. Pembantaian ini dilakukan di barat daya Kolombia oleh kartel Cali dan paramiliter dengan keterlibatan militer dan polisi negara itu.

Sekitar 400 orang dibunuh termasuk tersangka pendukung gerilya dan anggota serikat pekerja. Para korban disiksa, dibunuh dan dipotong-potong. Pembunuhan itu dimaksudkan untuk menjadi peringatan bagi para simpatisan gerilya.

Pada bulan Juli 2013, serangan teroris kembali menghantui Irak. Serangkaian serangan terkoordinasi ini terjadi di beberapa kota di Irak yang mengakibatkan kematian 389 orang dan melukai sedikitnya 800 orang lagi.

Menurut PBB, ada total 712 orang tewas di bulan April 2013, menjadikannya bulan terburuk yang pernah ada dalam lima tahun di negara ini. Bulan Mei bahkan lebih buruk ketika 1.045 orang tewas dan lebih dari 2.000 orang terluka akibat serangan teroris.

Pengepungan Sekolah Beslan terjadi pada 1 September 2004 dan berlangsung selama tiga hari lamanya. Selama kurun waktu ini, lebih dari 1.100 orang disandera di Beslan, Rusia, dengan 777 di antaranya adalah anak-anak. Pada akhir pengepungan, korban tewas ada sedikitnya 385 orang.

Penyanderaan ini dimulai ketika kelompok bersenjata Chechnya dan Ingush merebut sebuah sekolah di Beslan. Para penyandera menuntut pengakuan kemerdekaan Chechnya dan penarikan Rusia dari Chechnya. Pasukan Rusia menyerbu gedung tersebut pada hari ketiga dan banyak orang yang tewas termasuk anak-anak.

Pada tanggal 3 Juli 2016, terjadi serangan bom di Baghdad yang menyebabkan kematian 341 orang dan melukai beberapa ratus lainnya. Tepat sebelum tengah malam, sebuah truk bunuh diri yang menargetkan Muslim Syiah di distrik Karrada diledakkan.

Ada ledakan bom lain di pinggiran kota Sha'ab yang menewaskan sekitar lima orang. Kemudian, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan Abu Maha al-Iraqi adalah pelakunya. Tak hanya itu, terjadi kebakaran dalam ledakan yang menyebabkan kerusakan parah pada bangunan di dekatnya. Serangan ini sendiri merupakan serangan teroris terburuk kedua di Irak setelah pemboman komunitas Yazidi.

Serangan ini terjadi dari 5 hingga 6 Mei 2014 di dua kota, yakni Gamboru dan Ngala di negara bagian Borno, Nigeria. Selama kurun waktu tersebut, lebih dari 336 orang dibunuh oleh milisi Boko Haram. Serangan itu terjadi hampir 12 jam.

Pada malam yang sama, para penyerang menculik delapan gadis di bagian timur laut Nigeria. Kedua kota memiliki garnisun keamanan yang telah meninggalkan kota untuk mengejar gadis sekolah yang diculik di Chibok. Para penyerang menggunakan senapan serbu AK 47 dan menggunakan kendaraan militer yang telah dicuri beberapa bulan sebelumnya dari militer. Mereka membakar kota dan menembaki warga sipil yang mencoba melarikan diri.

Air India Flight 182 merupakan pesawat penumpang India yang terbang dari Toronto ke Delhi melalui Montreal dan London pada tahun 1985. Namun, nasib nahas menimpa pesawat tersebut. Pesawat tersebut dihancurkan dengan bom di udara pada ketinggian 31.000 kaki dan jatuh di wilayah udara Irlandia di Samudra Atlantik.

Insiden itu menewaskan 329 penumpang dan merupakan pengeboman pertama dari 747 jumbo jet. Mayoritas korban adalah warga negara Kanada, serta warga negara Inggris dan India. Itu adalah pembunuhan massal terbesar dalam sejarah Kanada dan serangan teroris terburuk di pesawat penumpang hingga 11 September 2001.

Serangan teroris merupakan suatu kejahatan kemanusiaan yang tidak bisa dibenarkan. Apapun itu, negara harus mampu mempertahankan serta melindungi warganya dari aksi para teror yang mengancam.