ditemukannya puing badan pesawat Air France Flight 447 (commons.wikimedia.org/National Transportation Safety Board)
Menurut Peraturan Federal Bagian, setiap pilot yang bertugas, sebelum memulai penerbangan, harus memahami semua informasi yang tersedia mengenai penerbangan tersebut, termasuk laporan dan prakiraan cuaca. Saat ini, pesawat umum atau komersial biasanya dilengkapi dengan sensor dan komputer yang menerima data secara real time terkait cuaca buruk seperti badai.
Pada 1 Juni 2009, Air France Flight 447, sebuah Airbus A330-200, terjebak dalam badai petir dalam penerbangannya dari Rio de Janeiro, Brasil, ke Paris. Maskapai penerbangan lain yang ingin melewati wilayah tersebut berhasil mengalihkan pesawat mereka. Sekitar dua jam setelah penerbangan, pilot menyadari adanya fenomena aerodynamic stall.
Para ahli menunjukan adanya tiga peristiwa kritis yang menyebabkan kecelakaan pesawat tersebut, yakni kegagalan pilot dalam menginterpretasikan kesalahan pada indikator kecepatan udara, kurangnya CRM, dan sensor pitot pesawat gagal berfungsi karena membeku akibat badai yang hebat. Bisa disimpulkan, pilot secara tidak sengaja salah mengartikan kecepatan udara yang dianggapnya terlalu cepat dan mengarahkan hidung pesawat ke atas, yang membuat aerodinamis macet. Akibatnya, pesawat jatuh ke Samudra Atlantik dan menewaskan 228 penumpang di dalamnya.
Dikutip Popular Mechanics, para ahli akhirnya tidak menganjurkan pilot untuk terlalu bergantung pada sistem otomatis. Selain itu, pilot diminta melakukan pelatihan penerbangan secara manual.
Jika kita simpulkan, pesawat bisa menjadi moda transportasi yang aman karena para teknisi dan lembaga terkait sebenarnya belajar dari kesalahan. Mereka memperbaiki dan meningkatkan teknologi pada mesin pesawat itu sendiri dari kecelakaan sebelumnya. Namun, meski terbilang aman, pesawat juga bisa mengalami kecelakaan fatal karena penyebab dari luar.
Contohnya saja seperti yang menimpa Jeju Air pada Minggu (29/12/2024). Pesawat ini diduga bertabrakan dengan burung, yang merusak mesin turbofan pesawat. Akibatnya, pesawat mendarat tanpa roda pendaratan, yang membuat badan pesawat terseret di landasan pacu hingga menabrak pagar pembatas bandara dan membuat pesawat kebakaran. Diketahui 179 orang tewas, dan 2 orang selamat.