Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Kecelakaan Pesawat Paling Parah Sepanjang Sejarah, Menelan Korban

gambar pesawat Air India 182 (commons.m.wikimedia.org/Ian Kirby)

Pesawat terbang sering dianggap sebagai moda transportasi yang aman. Namun gak bisa dimungkiri, sekalinya mengalami kecelakaan, mereka jugalah yang mengalami kecelakaan paling fatal.

Baru-baru ini, dunia dibuat berduka dengan sejumlah kecelakaan pesawat terbang di berbagai negara. Mulai dari Azerbaijan Airlines yang jatuh di wilayah Kazakhstan, disusul Canada Air yang tergelincir saat melakukan pendaratan darurat di Halifax Stanfield International Airport, hingga Jeju Air yang menewaskan 179 dari 181 orang.

Kecelakaan pesawat seperti ini bukan yang pertama kalinya terjadi. Sebelum ini pun, ada banyak kecelakaan yang terjadi. Beberapa di antaranya sangat parah hingga menyebabkan ratusan nyawa melayang. Berikut lima kasus kecelakaan pesawat paling banyak parah sepanjang sejarah!

1. Japan Airlines Flight 123

gambar pesawat Japan Airlines Flight 123 (commons.m.wikimedia.org/Kjell Nilsson)

Senin, 12 Agustus 1985, sebuah pesawat Japan Airlines Flight 123 melakukan penerbangan dari Haneda Airport di Tokyo. Pesawat yang mengangkut 524 orang ini awalnya dijadwalkan tiba di Osaka sekitar 1 setengah jam kemudian. Sayangnya, baru 12 menit mengudara, sekat tekanan di bagian belakang pesawat pecah di ketinggian 24.000 kaki.

Pesawat pun mengalami dekompresi eksplosif, sebuah kondisi di mana kabin mengalami penurunan udara dengan cepat dan membuat pesawat gak bisa dikendalikan. Pilot dan para kru berusaha yang terbaik, namun setelah 32 menit terbang, pesawat akhirnya menabrak Gunung Takamagahara di Ueno dengan kecepatan 340 knot. Dari 524 orang, 520 di antaranya dinyatakan tewas. Hanya tersisa 4 orang yang selamat dan itu pun dengan kondisi terluka parah. 

2. Tenerife Airport Disaster

ilustrasi Tenerife Airport Disaster (commons.m.wikimedia.org/Anynobody)

Jika kamu berpikir bahwa kecelakaan pesawat hanya bisa terjadi di udara, maka kamu salah besar. Nyatanya salah satu kecelakaan pesawat paling parah justru terjadi di darat. Pada 27 Maret 1977, dua pesawat saling bertabrakan di Tenerife Airport, Kepulauan Kanaria yang terletak di sekitar Samudra Atlantik.

Dilansir Britannica, kecelakaan bermula ketika pilot pesawat KLM 4805 mengalami miskomunikasi dengan menara pusat kendali. Pilot berpikir bahwa ia sudah diizinkan untuk lepas landas. Kabut tebal di bandara saat itu, membuat sang pilot tidak bisa melihat bahwa pesawat Pan American World Airways (Pan Am) 1736 juga belum lepas landas. Akibatnya tabrakan besar pun terjadi, badan pesawat Pan Am robek sebelum kedua pesawat itu terbakar hebat, dan menewaskan 583 orang yang sebagian besar adalah penumpang dari kedua pesawat tersebut.

3. Turkish Airlines 981

gambar pesawat Turkish Airlines 981 (commons.m.wikimedia.org/Steve Fitzgerald )

Japan Airlines Flight 123 bukan satu-satunya pesawat yang mengalami dekompresi eksplosif. Belasan tahun sebelumnya, Turkish Airlines 981 juga mengalami hal serupa. Dilansir Simple Flying, Turkish Airlines 981 adalah pesawat reguler yang melakukan penerbangan dari Istanbul ke London pada 3 Maret 1974. Sebelumnya, pesawat lepas landas dari Yesilköl Istanbul pada pukul 12:32 waktu setempat dengan tujuan Heathrow Airport di London.

Rencananya, pesawat akan berhenti dulu di Orly Airport, Paris. Nahas, dalam perjalanannya menuju Paris, pintu kargo terlepas hingga memicu dekompresi. Beberapa detik setelah dekompresi terjadi, pesawat tidak bisa lagi dikendalikan dan akhirnya jatuh di Ermenonville Forest dengan kecepatan 486 mph. Tabrakan keras pun terjadi, membuat badan pesawat Turkish Airlines 981 hancur jadi ribuan bagian bersama dengan 364 orang yang ada di dalamnya. 

4. Charkhi Dadri Mid-air Collision

gambar pesawat Saudi Flight 763 (commons.m.wikimedia.org/Simon Butler)

Ternyata insiden Tenerife Airport Disaster belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Charkhi Dadri Mid-air Collision. Sama seperti yang terjadi di Tenerife, Charkhi Dadri Mid-air Collision juga merupakan tabrakan antara dua pesawat. Bedanya, tabrakan ini terjadi di udara.

Semua bermula pada 12 November 1996, ketika Kazakhstan Airlines Flight 1907 yang terbang dari Kazakhstan ke Delhi meminta izin ke menara pusat kendali untuk turun ke ketinggian 15.000 kaki. Namun alih-alih terbang di ketinggian yang diizinkan, pesawat justru turun ke ketinggian 14.000 kaki yang merupakan jalur penerbangan untuk pesawat Saudi Flight 763. Melaju berlawanan arah di jalur yang sama, membuat tabrakan jadi tak terelakkan. Keduanya bertabrakan keras di langit Charkhi Dadri, India dan menewaskan 349 orang. 

5. Air India Flight 182

gambar pesawat Air India 182 (commons.m.wikimedia.org/Ian Kirby)

Jika kamu pernah menonton film pembajakan pesawat oleh teroris, maka pengalaman serupa terjadi di dunia nyata. Masalah ini dialami oleh Air India Flight 182 pada 1985. Terbang dari Mumbai menuju London, Air India Flight 182 sempat singgah di Toronto. Di Toronto, petugas berhasil menemukan tiga paket mencurigakan dari pesawat. Sialnya, hal itu gak menjamin penerbangan menuju London aman. Dilansir Britannica, setelah terbang selama 45 menit, menara pusat kendali di Bandara Heathrow tiba-tiba kehilangan kontak saat pesawat berada di wilayah udara Irlandia.

Mereka kemudian mendapatkan berita bahwa pesawat itu meledak di udara dan jatuh ke Samudra Atlantik bersama 329 orang di dalamnya. Anehnya, pesawat tidak memberikan peringatan darurat yang umum dilakukan ketika terjadi masalah. Penyelidikan pun dilakukan oleh Pemerintah Kanada. Hasilnya, pesawat meledak bukan karena mengalami gangguan mesin, melainkan karena sebuah bom yang ditanam oleh ekstremis Sikh meledak di salah salah satu bagian pesawat. 

Walau dianggap paling aman, bukan berarti perjalanan dengan pesawat bisa selalu sempurna tanpa cela. Mulai dari mesin bermasalah, bagian pesawat yang rusak, cuaca buruk, hingga kawanan burung menjadi beberapa faktor yang menyebabkan sebuah pesawat mengalami kecelakaan fatal hingga merenggut nyawa semua penumpangnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us