Jarang Diketahui, Simak 11 Macam Aliran dalam Seni Lukis

Seni realisme adalah gerakan artistik yang dimulai pada abad ke-19 di Prancis, sebagai akibat dari perubahan sosial besar yang dipicu oleh Revolusi Industri. Seni lukis beraliran realisme memiliki fokus pada objek gambar yang bersifat pemandangan atau kehidupan sehari-hari.

Hasil lukisan realisme juga dibuat sangat serealistis mungkin dengan menggunakan gaya naturalistik. Beberapa seniman terkenal yang kerap menggunakan aliran realisme pada lukisannya, antara lain Gustove Corbert, Fransisco de Goya, dan Honore Umier.

Bertolak belakang dari aliran realisme, seni lukis surealisme menekankan pada dunia fantasi dan imajinasi sebagai objek lukisannya. Realisme memiliki hasil lukisan yang seringkali terlihat tidak logis dan murni berdasarkan khayalan dari si seniman tersebut. 

Pada lukisan surealisme, kamu bakal menemukan banyak objek-objek menarik yang aneh, hasil dari karya imajinasi si pelukis. Contoh seniman surealisme yang terkenal adalah Joan Miro, Salvador Dali, dan Andre Masson.

Aliran romantisme populer di peradaban Barat selama periode dari akhir abad ke-18 hingga pertengahan abad ke-19. Aliran ini lebih menitik beratkan pada nilai lukisan yang fantastik dan indah.

Aliran ini selain bersifat romantis dan emosional, juga banyak berfokus terhadap keindahan alam. Contoh seniman aliran ini adalah Eugene Delacroix dan Theodore Gericault.

Naturalisme menjadi salah satu gerakan paling menonjol pada abad ke-19. Sekilas aliran ini terlihat mirip dengan aliran realisme karena sama-sama menggambarkan tentang kehidupan sehari-hari.

Ketika realisme berbicara isu politik dan sosial pada sebuah gambar, naturalisme berfokus pada teknik melukis, pengembangan gaya lukisan yang alami serta banyak bertemakan alam. Beberapa seniman Indonesia yang memiliki gaya lukisan ini adalah Raden Saleh, Abdullah Sudrio Subroto, dan Basuki Abdullah.

Aliran ekspresionisme adalah suatu aliran yang memiliki kebebasan distorsi pada bentuk dan warna untuk menciptakan emosi pada lukisannya. Gaya seni ini berkembang sebelum dimulainya Perang Dunia I dan populer di Jerman.

Aliran ekspresionisme sangat berfokus pada pewarnaan dan banyak bertemakan emosi kemarahan hingga depresi. Contoh seniman yang pernah menerapkan aliran ini dalam lukisannya adalah Vincent Van Gogh dan Paul Gaugiuin.

Aliran abstraksionisme merupakan gaya melukis yang menampilkan hasil lukisan dari wujud yang tidak realis dan seringkali menampilkan rupa tidak kita kenali. Aliran abstraksionisme merupakan salah satu yang menekankan pada kekuatan imajinasi dalam lukisannya.

Aliran abstraksionisme sendiri terbagi lagi menjadi dua macam, yakni abstrak kubistis dan nonfiguratif. Abstrak kubistis adalah abstrak yang menggunakan bentuk geometrik murni, seperti lingkaran, persegi, dan segitiga.

Sedangkan abstrak nonfiguratif adalah abstrak yang lebih banyak menggunakan garis dan juga warna untuk mengungkapkan perasaan. Seniman lukisan abstrak yang cukup terkenal antara lain Mark Rothko, Clyfford Stll, Adolf Got Lieb, dan Robert Montherwell.

Sesuai namanya, aliran kubisme menggunakan banyak bentuk geometris untuk menghasilkan gambar yang diinginkan. Bukan hanya pada bentuk, aliran ini juga berfokus terhadap perpaduan warna yang sangat mencolok.

Beberapa tokoh terkenal yang menerapkan aliran kubisme pada karya seninya antara lain Gezanne, Pablo Picasso, Metzinger, dan Albert Glazes.

Aliran Dadaisme adalah aliran yang menyajikan karya lukisan artistik dengan bentuk yang cukup mengerikan, namun terkadang mengesankan. Aliran dadaisme ini biasanya mengandung kritikan dan sindiran.

Dalam karya seni dadaisme, warnanya banyak didominasi oleh hitam, merah, dan putih dengan pewarnaan yang tajam serta kontras. Seniman dadaisme yang terkenal antara lain Roull Haussmann dan Duchamp.

Aliran futurisme merupakan salah satu aliran seni lukis yang bisa dibilang cukup unik. Sebab, objek lukisan dalam aliran ini cenderung terlihat seperti bergerak. 

Futurisme memanfaatkan prinsip multiple viewpoints dan menggunakan tipografi sebagai unsur ekspresi. Contoh seniman futurisme yakni Giacomo Balla, Umberto Boccioni, dan Carlo Carrà.

Aliran yang satu ini cukup terkenal, sebab, hasil lukisan akan dibentuk seperti gambar yang agak kabur dan tidak terlalu mendetail. Beberapa seniman yang menggeluti aliran impresionisme adalah Claude Monet, Casmile Pissaro, Aguste Renoir, dan Edward Degas.

Dan, yang terakhir adalah aliran fauvisme, sebuah karya yang menganut kebebasan berekspresi dengan objek lukisan yang dibuat kontras dari aslinya. Pada aliran fauvisme, warna-warna yang digunakan terbilang cukup berani, kontras, dan berbeda dari warna objek asli di dunia nyata. 

Aliran ini juga menggunakan garis yang cukup sederhana. Seniman-seniman yang menerapkan gaya ini adalah Henry Matisse, Andre Dirrain, dan Maurice de Vlamink.

Wah, ternyata aliran seni lukis rupanya banyak juga, ya. Tiap aliran bahkan memiliki ciri khas dan makna tersendiri. Hasilnya pun menjadi unik dan menarik perhatian untuk dilihat secara seksama.