13 Kisah Mitologi Aurora Borealis di Beberapa Negara

Sami adalah sekelompok orang yang tinggal di Lapland, wilayah yang dekat dengan negara Finlandia, Swedia, dan Norwegia. Mereka sudah tinggal di sana selama ribuan tahun, dan menurut Britannica, saat ini sebagian besar dari mereka menetap di bagian paling utara Skandinavia - yang memungkinkan mereka bisa melihat Aurora Borealis.

Dilansir The Telegraph, University of Central Lancashire mengumpulkan cerita rakyat Sami terkait cahaya langit utara ini. Menurut mitologi bangsa Sami, cahaya tersebut berasal dari jiwa orang yang sudah meninggal. Keyakinan lama itu pun masih diyakini hingga hari ini, dan ada juga ritualnya, lho. 

Saat Aurora Borealis muncul, bangsa Sami tidak boleh bersiul untuk menghormati jiwa yang berada di langit. Siapa pun yang berada di luar ruangan saat cahaya langit utara muncul dan juga bersiul, maka orang itu akan menarik perhatian orang yang sudah mati, yang akan turun dan membawanya ke langit. 

Tromso Geophysical Observatory mengatakan bahwa tempat terbaik untuk melihat Cahaya di Langit Utara ada di jarak sekitar 1.550 mil dari Kutub Utara, ada kemungkinan - mereka yang tinggal lebih jauh di selatan bisa melihat dengan sekilas cahaya tersebut.

Visit the USA mengatakan bahwa orang-orang di Idaho, Maine, Minnesota, dan negara bagian lain di sepanjang perbatasan antara Amerika dan Kanada terkadang dapat melihat sekilas cahaya utara. Menominee - suku masyarakat Pribumi yang tinggal di Wisconsin dan di sepanjang Green Bay memiliki cerita rakyatnya sendiri tentang Aurora Borealis.

Menurut Bivrost, legenda Menominee mengatakan bahwa cahaya tersebut adalah cahaya obor yang dibawa oleh anggota ras raksasa yang disebut Manabai'wok. Raksasa ini tinggal di utara, dan mereka dianggap sebagai raksasa yang ramah, karena saling berinteraksi dengan teman-teman mereka di selatan. Obornya akan keluar saat mereka memancing di malam hari, dan mereka memandu para nelayan ke tempat-tempat tertentu. 

Aurora Borealis bukanlah pemandangan yang umum di Skotlandia, berbeda halnya di Norwegia atau Finlandia, tetapi cahaya utara itu bisa dilihat sesekali di Skotlandia. Ketika cahaya utara ini muncul, orang Skotlandia membuat cerita untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi di langit tersebut, dan itu dicatat dalam Wonder Tales tahun 1917 dari Mitos dan Legenda Skotlandia.

Cahayanya adalah anak-anak Beira, Queen of Winter. Mereka disebut Merry Dancers atau the Nimble Men, dan anak-anaknya dibagi menjadi beberapa klan. Laki-laki dari satu klan mengenakan pakaian putih bersih, dan laki-laki dari klan lain mengenakan pakaian warna kuning, sementara para wanita dari kedua klan mengenakan beberapa warna seperti merah, hijau, ungu, dan putih. 

Ketika Nimble Men dan Merry Maidens menari, mereka menerangi langit malam dengan pakaian warna-warni mereka, dan menari dengan gerakan yang anggun. Legenda juga mengatakan, saat seorang pangeran Putih dan pemimpin Kuning jatuh cinta dengan gadis yang paling cantik, kedua klan itu berperang untuk memperebutkannya. Pertumpahan darah tersebut mengalir dari langit, memercik di bebatuan pegunungan Skotlandia. Gadis cantik itu pun bertemu dengan pangeran Putih dan akhirnya menikah. 

Inuit, menurut The Canadian Encyclopedia, didefinisikan sebagai penduduk asli yang tinggal di wilayah paling utara Kanada. Tanah air mereka disebut Nunangat, yang mengacu pada air, es, dan daratan di Kutub Utara. Saat ini, terdapat delapan kelompok etnis yang memiliki cerita yang mirip tentang Aurora Borealis. 

Menurut Bivrost, seperti yang diceritakan oleh Hudson Bay Inuit, cahaya adalah para roh yang memasuki alam baka. Ada beberapa bagian alam baka bagi mereka yang meninggal dengan cara berbeda, dan yang tertinggi adalah Aurora. Aurora adalah tempat bagi mereka yang meninggal karena kekerasan. Roh-roh yang sudah ada di sana - bersama dengan Raven - menyalakan obor untuk memandu roh-roh baru. 

Pada 1920-an, penjelajah Denmark Knud Rasmussen mendengar kisah lain yang diceritakan oleh orang-orang yang ditemuinya di pulau Iglooik. Mereka percaya bahwa Cahaya di Langit Utara muncul karena para roh sedang bermain, seperti bermain sepak bola, tetapi dengan tengkorak walrus sebagai bolanya. Orang-orang dari pulau Nunivak memiliki kisah yang sama, hanya saja yang memainkan sepak bola itu adalah walrus, dan bolanya tengkorak manusia.

Denmark adalah salah satu negara yang memiliki banyak populasi angsa di musim dingin, dan hal ini dikaitkan dengan kisah Aurora Borealis. Dilansir dari Hurtigruten, menurut cerita rakyat Denmark, sekelompok angsa mengadakan kompetisi.

Pemenangnya adalah angsa yang terbang paling jauh ke utara, tetapi beberapa angsa terjebak di dalam udara dingin bersalju, yang membuat sayap mereka membeku. Namun, mereka berhasil melarikan diri dan terbang lagi, kepakan sayap mereka melepaskan kristal es, memantulkan cahaya dan menyebabkan terjadinya Aurora Borealis. 

Cree adalah suku asli Amerika yang tinggal di wilayah yang membentang dari Sungai Hudson hingga ke Alberta, Kanada. Menurut Britannica, kedua kelompok yang bernama Great Plains Cree dan Woodland Cree, yang disebut Swampy atau Maskegon Cree - memiliki kisah tentang Aurora Borealis.

Dikutip dari The Telegraph, menurut University of Central Lancashire, Cree memiliki kepercayaan bahwa Cahaya di Langit Utara terhubung dengan "lingkaran kehidupan". Mereka yang meninggal tidak hilang sepenuhnya, karena mereka dianggap menjaga keluarga mereka yang masih hidup.

Nah, roh ini berkomunikasi melalui Cahaya di Langit Utara. Hurtigruten menambahkan bahwa Cree percaya jika anjing mereka menggonggong ketika Cahaya di Langit Utara muncul, itu berarti anjing tersebut melihat roh dari seseorang yang telah meninggal.

Ada dua suku asli Amerika yang menceritakan kisah serupa tentang Cahaya di Langit Utara, yang pertama suku Makah di Pantai Pasifik barat laut. Menurut The Aurora Zone, mereka memiliki kisah bahwa Cahaya di Langit Utara adalah cahaya dari api unggun. Namun, api itu bukan sembarang api, melainkan kurcaci yang menyalakan api untuk merebus lemak ikan paus.

Lalu, ada kisah dari Mandan. Menurut PBS, suku Mandan tinggal di tempat yang sekarang disebut Dakota Utara. Mereka mengatakan bahwa Cahaya di Langit Utara berasal dari panci yang sedang dimasak oleh para pejuang kejam yang sedang merebus tulang musuh mereka. 

Di Swedia, nenek moyang mereka memiliki nama berbeda untuk Aurora Borealis, yakni sillblixt. Culturalally Ours mengatakan jika diterjemahkan menjadi "herring flash". Cerita rakyat Swedia kuno mengatakan bahwa cahaya di langit tersebut adalah pantulan dari sekelompok ikan yang berenang di perairan di bawah langit malam.

Mereka percaya jika para nelayan yang pergi ke perairan melihat Cahaya di Langit Utara sebelum mereka berangkat, mereka akan mendapatkan keberuntungan, diantaranya mendapatkan ikan yang besar dan membawa tangkapan yang banyak. 

Menurut Visit Finland, Cahaya di Langit Utara muncul lebih sering selama bulan-bulan musim dingin, dan itu dimulai pada akhir Agustus. Saat cahaya itu muncul di langit malam, orang Finlandia menyebutnya revontulet, yang berarti "api rubah."

Nama itu berasal dari dongeng lama, berkisah tentang rubah yang berlari melintasi tundra di malam hari. Apukka mengatakan bahwa beberapa dari makhluk ini bukanlah rubah biasa, tetapi firefox dengan ekor yang menyala-nyala.

Ketika mereka berlari, mereka meninggalkan jejak percikan yang berkilauan. Orang Finlandia meyakini jika seseorang bisa menangkapnya, keuangannya akan tercukupi. Orang Finlandia juga percaya bahwa malam yang diterangi Aurora Borealis berarti menandakan kesuburan. 

Menurut Britannica, Tlingit adalah penduduk asli Amerika yang tinggal di daerah yang sekarang menjadi bagian selatan Alaska. Dikutip Bivrost, mereka mengaitkan Cahaya di Langit Utara dengan akhirat. Kisahnya menceritakan para prajurit yang tewas dalam pertempuran, roh mereka terbang ke alam baka - Kee-wa-kow-anne, atau "negeri orang di atas" - yang melintasi pelangi.

Mereka bisa menghubungi keluarga yang ada di bumi dengan mengambil bentuk Cahaya di Langit Utara. Dilansir CBC News, beberapa Tlingit juga percaya bahwa Aurora adalah pertanda buruk karena mereka meninggal dalam keadaan tragis, atau sebelum waktunya. Dan siapa pun yang menatap Aurora Borealis dalam waktu yang lama, orang tersebut akan mendapatkan perhatian dari para roh. Dan akan dibawa ke atas langit. 

Dilansir dari VAL, nama Cahaya di Langit Utara pertama kali muncul dalam teks yang ditulis pada tahun 1250, setelah berakhirnya era Viking. Menurut Arctic Travel Company, pejuang wanita Valkyrie dianggap sangat menakutkan, ia memilih roh-roh untuk menjadi prajurit di pasukan Odin.

Banyak yang percaya bahwa Cahaya di Langit Utara adalah para Valkyrie yang sedang berkuda untuk mengambil roh-roh itu. Warna-warna cerah dalam Aurora Borealis adalah bayangan dari lengan dan baju besi mereka. Dalam versi lain, Hurtigruten mengklaim bahwa Cahaya di Langit Utara adalah Jembatan Bifrost, jembatan yang dilintasi oleh para roh untuk mencapai Valhalla.

Algonquin, jelas Britannica, adalah sekelompok orang yang awalnya hidup di hutan pedalaman Kanada. Rumpun bahasa Algonquin mengacu pada kelompok yang terdiri dari 24 suku di timur laut AS dan ke Great Plains, yang disatukan oleh bahasa yang sama. Algonquin Kanada-lah yang memiliki kisah tentang Cahaya di Langit Utara.

Pada tahun 1907, Biro Etnologi Amerika menulis sebuah artikel tentang beberapa tradisi kosmologis suku-suku tersebut, salah satunya kisah mitologi Nanabozho. Mereka menggambarkan Aurora Borealis (Nanabozho) sebagai perwujudan kehidupan, pembaruan, dan sebagai sosok pencipta, yang menjadi teman dan penjaga umat manusia dengan menunjukkan seni keindahan. 

Bivrost mengatakan bahwa Nanabozho pergi dan menetap di Utara, tetapi sebelum ia pergi, ia berjanji untuk selalu menjaga anak-anaknya. Sebagai pengingat bahwa ia masih di sana, ia pun terkadang menyalakan suar di langit di atas rumahnya. Nah, suar itu lah, yang menurut cerita mitologi adalah Cahaya di Langit Utara. 

Menurut ThoughtCo., Istilah Aurora Borealis baru diciptakan pada tahun 1619. Galileo Galilei orang pertama yang mencetuskan nama itu, dan itu mengapa namanya terdengar sangat Romawi. "Aurora" adalah nama dewi fajar di Romawi, dan "borealis" berasal dari nama dewa angin utara, Boreas. 

Referensi tentang Aurora Borealis yang tertulis paling awal datang dari pemerintahan Raja Babilonia Nebukadnezar II - dari tanggal 12/13 Maret, 567 SM dalam kalender modern kita. Tanggal itu disebutkan dalam laporan seorang astronom kerajaan.

Dan kisah mitologi tentang mereka yang paling lama berasal dari beberapa lukisan gua yang menggambarkan kemunculan Cahaya di Langit Utara, yakni orang Dene yang telah lama mengisahkan bahwa Cahaya di Langit Utara bertanggung jawab untuk melahirkan rusa kutub. 

Itu dia 13 kisah mitologi dari berbagai suku dan negara. Kira-kira, apakah kamu memiliki kisah mitologi lain terkait Aurora Borealis?