ilustrasi gurun yang diselimuti salju (commons.wikimedia.org/Joshua Tree National Park)
Faktor ketinggian juga berperan besar. Salju di gurun hampir selalu terjadi di wilayah dataran tinggi atau pegunungan. Udara yang naik di daerah tinggi akan mendingin, lalu mengalami kondensasi dan pembekuan. Inilah sebabnya kawasan seperti Pegunungan Atlas di Afrika Utara atau Jabal Al-Lawz di Arab Saudi kerap menjadi lokasi turunnya salju.
Firstpost juga kerap menyebutkan bahwa salju di Arab Saudi juga sering muncul di wilayah pegunungan seperti Tabuk dan Al-Jawf. Bahkan, di Trojena yang berada di ketinggian sekitar 2.600 meter, salju pernah menutupi lanskap gurun secara cukup merata. Bentuk permukaan ini memungkinkan salju bertahan lebih lama sebelum mencair.
Dengan kata lain, bukan seluruh gurun yang tiba-tiba bersalju. Fenomena ini lebih sering muncul di pinggiran gurun atau daerah tinggi, tempat suhu lebih rendah dan suplai kelembapan lebih memungkinkan. Secara ilmiah, salju di gurun adalah hasil perpaduan antara suhu, uap air, dan topografi. Jadi, apakah rasa penasaranmu tentang turunnya salju di gurun sudah terobati?