3 Fakta Unik Kulit Kuda Nil yang Tebal, tapi Super Sensitif

Kuda nil dikenal sebagai salah satu hewan liar endemik Afrika. Mamalia semiakuatik ini bisa beraktivitas di darat mau pun lingkungan air. Global Biodiversity Information Facility (GBIF) melansir, kuda nil kerap menempati habitat air tawar, tetapi di daerah Afrika Barat ditemukan kuda nil yang berada di habitat muara sungai, bahkan sebagian sudah menjangkau wilayah laut.
Kebiasaan berendam yang dimiliki kuda nil bukan tanpa tujuan. Pasalnya, meski memiliki kulit yang tebal, tetapi kulit tersebut ternyata cukup sensitif, terutama bila terkena paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang cukup lama. Berada di dalam air dapat membantu kulit kuda nil tetap lembap dan menghindarkan mereka dari risiko dehidrasi. Nah, berikut ada beberapa fakta unik terkait kulit kuda nil yang bisa menambah pengetahuanmu.
1.Kulit kuda nil kuat untuk melindungi tubuh dari serangan predator
Menjalani kehidupan di alam liar yang ganas tentu memerlukan perlindungan khusus agar tetap aman. Hal ini pun turut dimiliki oleh kuda nil. Satwa bertubuh bulat ini punya gigi dan rahang yang sangat kuat. Situs National Geographic melansir, gigitan kuda nil sekitar tiga kali lebih kuat dari gigitan singa. Cukup dengan satu gigitan saja bisa memotong tubuh manusia menjadi dua bagian.
Selain itu, kuda nil ternyata juga memiliki kulit yang tebal. Dilansir Global Biodiversity Information Facility (GBIF), ketebalan kulit mamalia tersebut mencapai 6 cm, memberikan perlindungan yang baik dari kuda nil atau predator lainnya. Kendati demikian, lapisan lemak di bawah kulitnya cukup tipis.