3 Jenis Burung Ini Bisa Hasilkan Susu untuk Anaknya

- Burung merpati dan penguin kaisar menghasilkan cairan bergizi untuk anak-anaknya
- Proses produksi susu burung dipicu oleh hormon prolaktin, sama dengan mamalia
- Susu tembolok burung mengandung nutrisi penting untuk tumbuh kembang anaknya
Kata “menyusui” atau “susu” selalu diidentikkan dengan mamalia. Pasalnya, hanya mamalia yang memiliki kelenjar susu dan melakukan laktasi sebagai bagian dari siklus reproduksinya. Namun, tahukah kamu kalau beberapa burung ternyata juga menghasilkan susu?
Ya, beberapa jenis burung juga menghasilkan cairan bergizi kaya lemak dan protein untuk tumbuh kembang anak-anaknya. Bahkan, produksi “susu” ini juga didorong oleh hormon yang sama dengan yang mendorong produksi susu pada mamalia. Lalu, jenis burung apa yang "menyusui" anaknya? Bagaimana cara burung tersebut menghasilkan susu? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!
1. Merpati jantan dan betina

Gak cuma mamalia, merpati jantan dan betina juga menghasilkan cairan putih bergizi untuk anak-anaknya. Namun, beda dari susu mamalia, “susu” burung merpati asalnya gak dari kelenjar susu. Cairan penuh nutrisi ini dihasilkan oleh tembolok atau crop, bagian tenggorokan bawah yang digunakan untuk menyimpan makanan sebelum dicerna.
Nah, produksi susu tembolok atau crop milk ini dirangsang oleh hormon prolaktin, hormon serupa yang juga merangsang produksi susu pada mamalia, termasuk manusia. Pada tiga hari pertama kehidupannya, anak burung merpati cuma menyantap susu tembolok yang diminumnya langsung dari paruh induknya. Menurut laman Discover Magazine, susu tembolok terus diberikan sampai usia si anak mencapai 28 hari.
Menariknya, manfaat susu tembolok pada anak merpati sama seperti manfaat susu mamalia pada anak mamalia. Susu tembolok mengandung antibodi, mengaktifkan gen yang terlibat dalam sistem kekebalan tubuh, dan berkontribusi pada mikrobioma usus. Dalam studi yang dipublikasikan jurnal PLoS One pada 2012 lalu, tim peneliti menyimpulkan kalau susu tembolok sangat mirip secara fungsional dengan susu mamalia. "Laktasi" burung merpati dan laktasi mamalia berevolusi secara terpisah, tapi menghasilkan produk dengan fungsi serupa.
2. Penguin kaisar jantan

Bertahan hidup di kutub selatan bukanlah hal yang mudah. Cuaca dingin ekstrem dan pasokan makanan gak menentu bikin kehidupan di sana sulit dijalani. Memmbesarkan anak di lingkungan yang seperti itu tentu perlu perjuangan yang bukan main. Mungkin situasi inilah yang mendorong evolusi penguin kaisar jantan untuk bisa menyediakan nutrisi bagi anaknya.
Penguin kaisar jantan dan betina saling membagi tugas dalam membesarkan anak-anaknya. Jantan bertugas mengerami telur di dalam koloni. Jantan jugalah yang menghasilkan cairan berlemak dan berprotein tinggi di temboloknya.
Usai telur menetas, tugas penguin kaisar jantan berlanjut. Seperti yang diungkapkan laman Penguins International, burung yang gak bisa terbang ini tetap berada di koloni untuk merawat anak, sementara betina pergi berburu dan mencari makan sampai hitungan minggu. Selama periode waktu ini, jantan menghasilkan susu tembolok untuk memberi makan anaknya sampai betina kembali dan membawa makanan.
Sama seperti susu tembolok merpati, susu tembolok penguin kaisar jantan juga berlemak dan berprotein tinggi. Cairan penuh nutrisi ini diberikan pada anak penguin kaisar selama tahapan tumbuh kembang pertama. Pemberian susu ini bersifat sementara. Anak penguin kaisar tetap butuh nutrisi dari makanan yang diburu oleh induk betinanya.
3. Flamingo jantan dan betina

Flamingo punya salah satu bentuk paruh terunik di dunia burung. Paruh atasnya lebih kecil daripada paruh bawah, kebalikan dari kebanyakan burung. Saat mencari makan di dalam air, flamingo mencelupkan kepalanya secara terbalik, dan paruhnya bergerak-gerak untuk menyedot dan menyaring makanan dari air. Meski unik, bentuk paruh ini ternyata bikin susah flamingo yang masih kecil untuk makan.
Di sinilah susu tembolok banyak berperan. Cairan kaya lemak dan protein ini dihasilkan oleh jantan dan betina. Produksinya pun didorong oleh hormon prolaktin. Flamingo jantan dan betina kompak memberikan susu tembolok selama enam bulan dengan cara dikeluarkan secara perlahan dari paruhnya, terang Discover Magazine.
Namun, beda dari susu tembolok merpati dan penguin kaisar, tampilan susu tembolok flamingo berwarna merah menyerupai darah. Warna merahnya itu berasal dari zat canthaxanthin. Zat antioksidan berwarna merah ini jugalah yang membuat flamingo punya warna kemerahan yang khas. Seperti yang dijelaskan laman The Popular Flamingo, susu tembolok flamingo mengandung sel darah merah dan pigmen yang memberi warna merah-kejinggaan pada bulunya.
Zat warna merah ini didapat dari makanan burung flamingo yang berupa udang air asin atau brine shrimp dan alga.Menariknya, warna bulu induk flamingo akan memudar sedikit selama musim kawin. Hal ini karena nutrisi dalam tubuh mereka diberikan pada anak-anaknya melalui susu tembolok. Luar biasa banget, ya?
Nah, sekarang sudah paham, kan? Merpati, penguin kaisar, dan flamingo juga "menyusui" anak-anaknya, meskipun bukan "menyusui" dalam makna sebenarnya. Mereka menghasilkan cairan menyerupai susu kaya nutrisi yang didorong oleh hormon prolaktin yang juga mendorong produksi susu pada mamalia. Meski dua jenis makhluk hidup yang berbeda, mamalia dan burung menghasilkan cairan dengan manfaat yang sama untuk masing-masing anaknya.