Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Bethany Ferr)
ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Bethany Ferr)

Intinya sih...

  • Anjing memiliki naluri alamiah sebagai hewan penjaga dan akan melindungi pemiliknya dari bahaya yang mengintai.

  • Ikatan emosional yang kuat dengan manusia membuat anjing merasa memiliki tanggung jawab untuk melindungi pemiliknya.

  • Pengalaman dan lingkungan anjing, serta kemampuan membaca emosi manusia, mempengaruhi perilaku protektif mereka terhadap pemiliknya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Anjing dikenal sebagai hewan yang sangat setia dan juga memiliki naluri pelindung kuat terhadap pemiliknya. Banyak pemilik anjing yang kerap kali merasa takjub pada saat hewan peliharaannya berhasil menunjukkan sikap waspada atau bahkan agresif ketika merasa tuannya sedang berada dalam bahaya.

Sifat protektif ini bukan hanya muncul begitu saja, melainkan merupakan hasil dari insting alami dan hubungan emosional yang mendalam antara anjing dan juga manusia. Oleh sebab itu, ada beberapa alasan utama berikut ini yang turut menjelaskan mengapa anjing bisa sangat protektif terhadap pemiliknya.

1. Naluri alamiah sebagai hewan penjaga

ilustrasi anjing pelacak (unsplash.com/Jorge Alcala)

Secara alami, anjing memiliki naluri untuk menjaga wilayah dan juga kelompoknya dari ancaman luar. Naluri ini sudah ada sejak zaman nenek moyang mereka, yaitu serigala dan memang terbiasa hidup berkelompok dan saling melindungi.

Pada saat seekor anjing menganggap pemiliknya sebagai bagian dari kelompok, maka ia pun akan berusaha keras untuk memastikan keselamatan dan juga kenyamanan dari tuannya. Inilah yang menjadi alasan mengapa banyak anjing kerap menggonggong keras atau bahkan berdiri di depan pemiliknya ketika merasa ada bahaya yang sedang mengintai.

2. Ikatan emosional yang kuat dengan pemiliknya

ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/cottonbro studio)

Anjing ternyata mampu membangun adanya hubungan emosional yang sangat kuat bersama dengan manusia, sebab mereka cukup peka terhadap perasaan dan juga bahasa tubuh yang ditunjukkan oleh pemiliknya. Pada saat pemiliknya menunjukkan kasih sayang dan perhatian, maka anjing pun akan membalas melalui loyalitas dan rasa ingin melindungi.

Hubungan ini sebetulnya mirip dengan ikatan antara anggota keluarga, yaitu di mana anjing akan merasa memiliki tanggung jawab terhadap kesejahteraan yang dimiliki oleh pemiliknya. Tidak heran apabila mereka akan cenderung digap dalam bereaksi ketika merasakan ketakutan, stres, atau ada bahaya yang sedang mengancam orang yang dicintainya.

3. Pengaruh pengalaman dan lingkungan

ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Samson Katt)

Anjing yang tumbuh di lingkungan penuh kasih sayang biasanya akan lebih percaya diri dan juga berani dalam melindungi pemiliknya ketika diperlukan. Sebaliknya anjing yang pernah mengalami kekerasan atau trauma akan sangat protektif, sebab takut kehilangan rasa aman yang baru saja diperoleh.

Pengalaman positif dalam interaksi sehari-hari ternyata akan membentuk perilaku protektif yang sehat dan tidak sampai berlebihan. Melalui pelatihan yang tepat, maka anjing pun akan belajar bagaimana caranya membedakan antara situasi yang berbahaya agar tidak sampai bersikap terlalu agresif.

4. Kemampuan membaca emosi manusia

ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Alice Castro)

Anjing ternyata memiliki kemampuan luar biasa untuk bisa mengenali segala perubahan emosi dan juga ekspresi yang ditunjukkan oleh wajah manusia. Mereka juga dapat merasakan pada saat pemiliknya sedang cemas, takut, marah, bahkan tanpa melalui kata-kata.

Pada saat anjing merasakan energi negatif atau ketegangan emosional, maka mereka pun akan secara refleks mencoba menenangkan atau melindungi pemiliknya. Inilah yang menjadi alasan mengapa anjing sering mendekat, menggonggong, atau bahkan berdiri pada saat pemiliknya sedang tidak merasa aman.

Sifat protektif pada anjing bukan hanya bukti kesetiaan, namun juga bentuk perilaku kasih sayang yang tulus terhadap pemiliknya. Dengan memahami beberapa alasan di balik perilaku tersebut, maka pemiliknya dapat lebih cermat dalam memperhatikan hewan peliharaannya. Pada akhirnya hubungan yang dibangun dengan kepercayaan dan perhatian akan membuat anjing bisa menjadi sahabat sejati bagi manusia!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team