Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Babi Sungai Merah
Babi sungai merah (commons.wikimedia.org/LadyofHats)

Intinya sih...

  • Habitat babi sungai merah: hidup di berbagai hutan dan semak belukar dekat sungai di Afrika Barat dan Tengah.

  • Tampilan babi sungai merah: berwarna-warni dengan gigi taring panjang, surai putih, dan moncong panjang pada jantan.

  • Babi sungai merah adalah omnivora: mencari makanan dengan mencium bau, mengandalkan penglihatan dan pendengaran, serta memakan kotoran gajah tanpa dicerna.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Babi sungai merah adalah spesies keluarga babi yang tampilkan tubuh warna-warni dan spesies yang mudah beradaptasi di habitatanya yakni Afrika barat dan tengah. Babi sungai merah juga disebut babi jambul karena ada jambul pada telinganya serta dilengkapi kumis putih yang panjang.

Babi sungai merah adalah spesies babi liar selain babi hutan sekaligus berkategori kecil hanya tumbuh hingga 50 inci panjangnya. Sedari kecil, babi sungai merah bisa berpura-pura mati jika terkejut. Namun saat dewasa, mereka cenderung memilih melarikan diri.

Potamochoerus porcus atau babi sungai merah mendapatkan namanya dari bulunya yang berwarna merah dan kebiasaannya sering mengarungi sungai. Senada dengan itu, babi sungai merah dapat berenang di air dan bernapas setiap 15 detik.

Seunik apa sih salah satu babi liar tersebut. Ada baiknya kamu membaca artikel berikut.

1. Habitat babi sungai merah

Babi sungai merah (commons.wikimedia.org/Ltshears)

Babi sungai merah biasa hidup di rumput sabana Gurun Kalahari, Cekungan Sungai Kongo, Senegal, Gambia, Mali, Pantai Gading, Ghana, Nigeria, Kamerun dan Kongo. Mereka ditemukan di berbagai hutan: basah, dataran rendah dan pegunungan serta semak belukar dekat sungai.

2. Tampilan babi sungai merah

Babi sungai merah (commons.wikimedia.org/Ltshears)

Babi yang ditemukan di Afrika Barat sebagian besar berwarna merah dengan garis putih di sepanjang punggungnya. Sementara itu babi yang ditemukan di timur dan selatan Afrika cenderung berwarna merah, coklat, hitam dan akan menjadi lebih gelap karena bertambahnya usia.

Babi sungai merah memiliki gigi taring yang memanjang hingga sampai gading. Mereka memiliki surai putih yang memanjang sepanjang tulang belakang dan gading bawah panjangnya hingga 7 cm, sementara gading atasnya hampir tak terlihat. Khusus jantan, ia memiliki moncong panjang ditutupi kutil dan tonjolan.

3. Babi sungai merah adalah omnivora

Babi sungai merah (commons.wikimedia.org/Masur)

Babi sungai merah memiliki moncong digunakan untuk mencium bau makanan seperti burung, siput dan reptil. Selain itu, ia juga mengandalkan penglihatan dan pendengaran untuk mencari makanan.

Babi merah sungai tidak pilih-pilih sebagai omnivora seperti akar-akaran, buah-buahan, tanaman pangan, rumput-rumputan, kacang-kacangan, serangga, telur burung, beberapa hewan peliharaan seperti kambing dan domba bahkan bangkai.

Dilansir national zoo, babi sungai merah biasanya bersama simpanse mencari buah yang jatuh dari atas pohon. Babi juga diketahui memakan kotoran gajah tanpa dicerna untuk mendapatkan biji pohon boko. Babi sungai merah aktif di malam hari dan dapat berlangsung hingga pagi maupun sore hari.

4. Kehidupan sosialnya

Babi sungai merah (commons.wikimedia.org/LadyofHats)

Babi sungai merah hidup berkelompok dengan anggota sekitar 4-20 ekor disebut sounder. Setiap sounder dipimpin oleh jantan dominan bertugas untuk mengawasi sekelompok betina dan anak-anaknya. Babi jantan melawan saingannya, jantan dari kelompok lain dengan mencabuk satu sama lain menggunakan ekornya.

Babi sungai merah berkomunikasi melalui gerutuan dan jeritan. Musim kawin pasangan babi sungai merah berlangsung dari September-April. Periode lain dari November-Februari saat musim hujan.

Tak seperti hewan lain yang membentuk kawanan dengan mengawini banyak betina, babi jantan cenderung monogami terdiri dari pasangan dan anak-anaknya. Betina melahirkan setelah masa kehamilan hingga 120 hari. Setiap periode melahirkan, betina biasanya melahirkan 1 hingga 6 bayi babi.

Meskipun bukan hewan domestik, jika dalam perawatan manusia (di penangkaran maupun kebun binatang), babi sungai merah dapat hidup dengan perkiraan 15 tahun.

Dengan taringnya, Babi sungai merah melindungi diri dari predatornya seperti hyena, piton dan singa. IUCN menyatakan bahwa babi sungai merah berstatus 'resiko rendah' artinya aman dari kepunahan. Itulah fakta dari hewan asal Afrika tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team