Ilustrasi detail hiasan dinding Masjid Shah Isfahan (commons.m.wikimedia.org/Bernard Gagnon)
Dikenal bersejarah dan mengandung seni arsitektur, Masjid Shah berdiri kokoh sejak 400 tahun lalu. Dibangunnya masjid ini pada tahun 1611, saat pemerintahan Raja Safawi Shah Abbas yang memerintah sekitar tahun 1588 sampai 1629.
Dilansir dalam situs Iran Negin Travel, saat masa pemerintahan tepatnya tahun 1598, Shah Abbas memindahkan ibu kota Kekaisaran Persia dari Qasvin ke Isfahan. Isfahan menjadi tempat pilihan tepat karena lokasi strategis dan lingkungan yang baik. Terutama wilayah tanah yang subur dengan adanya sungai Zayandeh (pemberi kehidupan).
Pembangunan ibu kota tersebut terletak di dua lokasi yaitu alun-alun Naqsh-e Jahan dan Chahar-Bagh, yang dikerjakan oleh arsitektur utama Shah Abbas yaitu Sheikh Bahai. Pemilihan alun-alun itu sendiri dimaksudkan untuk menyatukan tiga komponen utama kekuatan Persia.
Komponen tersebut adalah kekuatan ulama yang diwakili Masjid Shah (Persia: Masjed e-Shah), kekuatan pedagang diwakili Pasar Kekaisaran (saat ini Pasar Isfahan), dan kekuatan Shah itu sendiri yang berkedudukan di Istana Ali Qapu.
Dalam proyek pembangunan ini, Masjid Shah menjadi permata utama dengan kubah terbesar yang dimilikinya di kota tersebut. Sheikh Bahai juga akan membuat sekolah agama. Saat itu, Shah Abbas menginginkan pembangunan masjid cepat selesai pada masa hidupnya, sehingga ahli kaligrafi Reza Abbasi menghiasi masjid tersebut dengan tujuh ubin berwarna dengan harga murah, yang bisa mempercepat pembangunan.
Namun, kematian Shah Abbas ternyata lebih cepat. Sentuhan akhir pada pembangunan masjid tersebut dilakukan beberapa bulan setelah kematiannya. Adapun makna pembangunan masjid di dekat alun-alun, supaya Masjid Shah terlihat dari mana saja.