4 Fakta Menarik Sinornithosaurus, Ada Hubungan dengan Burung Modern?

Melansir rareresource, fosil Sinornithosaurus pertama kali ditemukan pada tahun 1999 oleh Xing Xu, Xiao-Lin Wang, dan Xiao-Chun Wu dari Institut Paleontologi Vertebrata dan Paleoantropologi Beijing. Mereka menemukan fosil hewan purba ini dalam keadaan yang sangat baik dan hampir lengkap di Formasi Yixian, Tiongkok.
Saat itu keberadaan dinosaurus berbulu masih terdengar asing, tapi nyatanya Sinornithosaurus bersama empat dinosaurus berbulu lainnya (Protarchaeopteryx, Sinosauropteryx, Caudipteryx, dan Beipiaosaurus) berhasil mematahkan anggapan itu. Menariknya lagi, mereka semua ditemukan di sekitar lokasi yang sama.
Nama Sinornithosaurus berasal dari gabungan bahasa Latin dan Yunani yang berarti kadal burung Cina. Kalau dilihat-lihat, hewan ini memang cukup mirip dengan burung modern, ya. Apakah memang berhubungan? Yuk, cek faktanya lewat artikel di bawah ini!
1. Hidup pada periode Cretaceous awal sekitar 130 – 125 juta tahun lalu
Sinornithosaurus hidup pada masa Cretaceous awal, sekitar 130 hingga 125 juta tahun lalu di lingkungan yang sangat berbeda dengan kondisi Bumi sekarang. Pada masa itu, daratan dipenuhi dengan hutan-hutan lebat, rawa-rawa, dan sungai, yang mana tempat-tempat itu menjadi habitat ideal bagi dinosaurus kecil seperti Sinornithosaurus.
Munculnya tumbuhan berbunga yang menjadi sumber makanan bagi serangga dan hewan kecil juga mengubah dinamika ekosistem. Ini memungkinkan hewan-hewan kecil seperti Sinornithosaurus untuk menemukan lebih banyak peluang berburu dan bertahan hidup. Saat itu pun banyak kelompok dinosaurus termasuk theropoda seperti Sinornithosaurus yang mulai menunjukkan kemiripannya dengan burung.