4 Kota Kuno di Suriah, Pernah Dikuasai oleh Kerajaan Romawi

- Aleppo, kota kuno yang pernah dikuasai oleh berbagai bangsa besar sejak 1800-1600 SM hingga Ottoman dan pemerintahan Muslim
- Damaskus, pusat perdagangan sejak milenium kedua SM yang dikendalikan oleh banyak bangsa kuno termasuk Romawi, Kurdi, Arab, dan Turki.
- Palmyra, pusat perdagangan antara Roma ke China dan Parthia ke India serta menjadi rute perdagangan Barat-Timur di era Helenistik atau Yunani.
Suriah awalnya adalah bagian dari Ottoman dan pada akhirnya dicaplok oleh Prancis berdasarkan Perjanjian Sykes-Picot dan Kekaisaran Ottoman bubar setelah Perang Dunia I. Kemerdekaan Suriah berhasil diraih pada 1946 setelah adanya perlawanan dari masyarakat Suriah.
Bagaimana dengan Suriah kuno? Suriah adalah salah satu negara di Timur Tengah jika dilacak masa lalunya ternyata memiliki peradaban sejarah yang tinggi. Dengan berdirinya kota-kota megah pernah dikuasai oleh berbagai bangsa besar kuno sejak dulu hingga masih kokoh dewasa ini. Ketahui seperti apa gambaran kota-kota kuno di Suriah pada masa lalu. Check this out.
1. Aleppo

Pada zaman kuno, Aleppo dikenal sebagai Khalpe atau Boroea oleh orang Yunani dan Romawi. Nama kuno aslinya, Halab (dari Bahasa Arab). Peradaban besar awal Aleppo tercatat sebagai kota Kerajaan Yamhad sekitar 1800-1600 SM dari suku Amori.
Dari abad 17-14 SM, Aleppo dikuasai banyak bangsa secara bergantian mulai dari Het, Mesir, Mittania hingga kembali lagi ke Het. Lanjutnya, Aleppo pernah jatuh ke tangan Asyur dan Achaemenia. Sebelum dikuasai Arab, Allepo dicaplok oleh Byzantium. Pada abad ke 7 M, Aleppo ditaklukan oleh bangsa Arab menandai awal Aleppo dipegang oleh pemerintahan Muslim.
Aleppo mendapatkan kejayaannya di era Dinasti Hamdanid pada abad 10. Pada abad 12, Aleppo menjadi pusat perlawanan Muslim terhadap Tentara Salib. Saat itu (1129) Aleppo dikuasai oleh Imad al-Din Zangi berhasil memukul mundur Tentara Salib. Saat dikuasai Ottoman, kantor perdagangan Venesia, Inggris, Belanda dan Prancis berada di Aleppo.
2. Damaskus

Damaskus sudah eksis dari zaman pra sejarah. Kota ini menjadi pusat perdagangan dan millennium kedua SM. Sepanjang sejarah kejayaannya dulu, Damaskus dikendalikan oleh banyak bangsa kuno termasuk Mesir, Het, Aram, Asyur, Romawi, Kurdi, Arab dan Turki.
Pada abad 11 SM, Damaskus awalnya dikuasai oleh Kerajaan Aram. Saat ditaklukan oleh Romawi, Damaskus menjadi kota komersial di sepanjang Jalur Sutra.
Di bawah kekuasaan Kekhalifahan Ummayah (661-750 M), Damaskus dijadikan ibu kota. Di era Ummayah, dibangun Masjid Agung Damaskus yang ikonik dalam sejarah Islam di Suriah.
Damaskus pernah dikuasai oleh Tentara Salib pada abad 11, tetapi berhasil direnggut oleh Dinasti Ayyubiyah dipimpin oleh Saladin. Damaskus dikuasai oleh Ottoman sejak 1516 hingga akhir Perang Dunia I, dilansir Kidskonnect.
3. Palmyra

Nama Palmyra sudah disebut sejak era Sargon Agung pada 2279 SM di Asyur. Palmyra adalah salah satu pusat perdagangan di mana arus komoditi dari Roma ke China dan dari Parthia ke India mengalir melalui Palmyra.
Awalnya Palmyra ditangan Zenobia, setelah itu dicaplok oleh Romawi Byzantium selama 3 abad. Pada abad 6 M, Palmyra mulai di bawah kendali pemerintahan Muslim diawali dengan Kekhalifahan Rasidun pada 634 M.
Sejak dulu Palmyra menjadi salah satu rute perdagangan yang menghubungkan peradaban Barat dan Timur. Kota ini berisi pemukiman oasis yang menyediakan tempat berlindung dan istirahat bagi para pedagang keliling dan karavan mereka.
Selama periode Helenistik atau Yunani, Palmyra mendapatkan masa kejayaannya di era Kekaisaran Seleukia, jelas Cultureroadtravel. Sesuai namanya palm, Plamyra berlimpah pohon palem.
4. Bosra

Refrensi pertama terhadap eksistensi Bosra termaktub dalam catatan orang Mesir kuno pada 1300 SM. Peradaban awal Bosra ditandai sebagai kota penting dari Kerajaan Nabatea.
Bosra jadi salah satu pusat perdagangan karena berada di jalur perdagangan antara Damaskus dan Amman. Bosra berhasil direbut oleh Romawi dari tangan Nabatean atas nama Kaisar Trajan. Romawi mengubah nama kota ini menjadi Nova Trajana Bostra.
Bosra diperbarui oleh Romawi dengan menambahkan banyak jalan, pemandian, istana gubernur dan Teater Romawi yang sekarang terletak di Distrik Dar’a. Kependudukan Bosra diteruskan dari Romawi Barat ke Romawi Byzantium hingga abad 7.
Mulai abad 7 M, Bosra mulai dikuasai oleh Muslim mulai dari Umayyah, Abbasiyyah, Ayyubiyah, Mamluk dll. Bosra terletak 140 km di selatan Damaskus, Suriah.
Aleppo masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO sejak 1986. Begitupun dengan Bosra dan Palmyra diakui pada 1980 dan Damaskus lebih dahulu yakni 1979. Kini, Damaskus menjadi ibu kota dari Suriah. Perang Saudara Suriah sejak 2011 menyebabkan keempat kota kuno terkena dampak terutama Plamyra, banyak situsnya yang hancur.