4 Makhluk Mitologi Islam dari Al-Qur'an, Seperti Apa Wujudnya?

Kamu yang Muslim pasti udah gak asing lagi dengan burung Ababil. Meski belum pernah melihatnya secara langsung, namun burung ini disebutkan dalam kitab suci Al-Qur'an, tepatnya di Surat Al-Fil.

Dilansir Iqra Online, Ababil sendiri sebetulnya bukan nama burung, melainkan istilah yang digunakan oleh orang-orang Makkah saat itu untuk rombongan burung yang membinasakan Abraha dan pasukan gajah. Pada tahun 570 Masehi, pasukan tersebut berusaha menghancurkan Ka'bah.

Menurut penuturan orang Makkah di masa itu, burung-burung ini berukuran lebih kecil dari merpati dan memiliki cakar yang berwarna merah. Rombongan burung datang dari arah Laut Merah dan melemparkan batu-batu seukuran kerikil panas ke arah pasukan gajah. Saking kencangnya, lemparan tersebut mampu menyobek tubuh para pasukan gajah. Anehnya, orang Makkah gak mengenali burung tersebut, mereka juga gak pernah melihat burung-burung itu lagi di jazirah Arab setelah peristiwa tersebut.

Jika burung Ababil dikisahkan dalam surat Al-Fil, maka ikan Nun dapat kamu temukan dalam Surat As-Saffat ayat 139-145. Dilansir The Faith, Nun merupakan nama ikan yang menelan Nabi Yunus AS. Nabi Yunus AS dikirim untuk berdakwah pada orang-orang di Kota Nineveh, Irak sekitar tahun 800 SM.

Namun sama seperti kaum Ad, Tsamud, dan Nuh, orang-orang di kota Nineveh juga menolak dakwah Nabi Yunus AS. Setelah berdakwah untuk waktu yang lama, Nabi Yunus AS menyerah dan memutuskan untuk pergi sejauh mungkin dari kota tersebut dengan menaiki kapal. Satu waktu, cuaca sangat buruk dan kapal nyaris tenggelam. Untuk mencegahnya, nakhoda lalu melempar Nabi Yunus AS ke laut dan ia ditelan ikan Nun.

Mayoritas ulama sepakat bahwa ikan Nun adalah ikan yang berukuran sangat besar. Mengingat ikan paus adalah ikan terbesar yang pernah diketahui oleh manusia, banyak yang berpendapat bahwa Nun juga merupakan salah satu spesies ikan paus.

Berbeda dengan dua makhluk mitologi lainnya, informasi mengenai Dabbatul Ard atau Dabbah sangatlah minim. Satu-satunya informasi mengenai makhluk ini hanya ada di Al-Qur'an surat An-Naml ayat 82. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَ اِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ اَخْرَجْنَا لَهُمْ دَآ بَّةً مِّنَ الْاَ رْضِ تُكَلِّمُهُمْ ۙ اَنَّ النَّا سَ كَا نُوْا بِاٰ يٰتِنَا لَا يُوْقِنُوْنَ

"Dan apabila perkataan (ketentuan masa kehancuran alam) telah berlaku atas mereka, Kami keluarkan makhluk bergerak yang bernyawa dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." (QS. An-Naml 27: Ayat 82)

Berbeda dengan dua makhluk mitologi sebelumnya, Dabbatul Ard belum pernah dilihat oleh umat terdahulu karena makhluk ini justru akan muncul menjelang hari kiamat.

Makhluk mitologi lainnya yang gak kalah penting dalam sejarah Islam adalah Buraq. Buraq merupakan hewan tunggangan Rasulullah SAW saat melakukan perjalanan Isra Mi'raj untuk menerima perintah salat lima waktu. Dilansir Daarut Tauhiid, buraq (الْبُرَاق) diambil dari kata barq (برق) yang berarti kilat.

Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda:

“Kemudian dibawakan kepadaku seekor hewan tunggangan putih, namanya Buraq. Lebih tinggi daripada keledai dan lebih pendek dari bighal. Satu langkah kakinya di ujung pandangannya. Lalu aku dinaikkan diatasnya.” (HR. Ahmad 17835)

Dalam hadis lain disebutkan bahwa Buraq bergerak seperti kilatan petir yang sangat cepat. Jika ia melihat satu tempat, maka ia akan sampai di tempat tersebut hanya dalam waktu sekejap.

Meski gak ada satupun dari makhluk mitologi di atas yang pernah kita lihat secara langsung, sebagai Muslim, kita diwajibkan untuk mempercayai keberadaan makhluk-makhluk tersebut. Mereka adalah salah satu tanda kebesaran Allah SWT.