Ilustrasi kantor Hudson’s Bay Company di Honolulu pada abad ke-19 (commons.wikimedia.org/Paul Emmert)
Hudson’s Bay Company (HBC) pernah memegang kendali atas wilayah yang sangat luas di Kanada, mencakup area yang disebut Rupert’s Land, sekitar 15 persen dari daratan Amerika Utara. Dilansir dari The Canadian Encyclopedia, HBC didirikan pada tahun 1670 melalui piagam resmi dari Kerajaan Inggris, dan sejak awal diberi wewenang bukan hanya untuk berdagang, tetapi juga untuk mengelola wilayah tersebut secara administratif.
Sebagai perusahaan dagang, HBC membangun jaringan pos perdagangan yang tersebar di berbagai penjuru wilayah, sekaligus berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Perusahaan ini juga menjalin hubungan strategis dengan komunitas pribumi untuk memperkuat aktivitas perdagangannya, terutama dalam industri bulu yang menjadi andalan ekonomi saat itu.
Selama berabad-abad, HBC mengelola wilayah tersebut dengan menggabungkan kegiatan bisnis dan kekuasaan administratif, sehingga berperan sebagai penguasa de facto sebelum wilayah ini resmi menjadi bagian dari Kanada.
Namun, pada akhir abad ke-19, melalui proses penyerahan wilayah yang dikenal sebagai Surat Penyerahan Diri, pemerintah Kanada mengambil alih kendali penuh atas Rupert’s Land. Peristiwa ini menjadi titik penting dalam pembentukan negara Kanada modern dan menandai berakhirnya dominasi perusahaan swasta dalam pengelolaan wilayah tersebut.
Fakta bahwa perusahaan swasta pernah menguasai negara menunjukkan betapa kuatnya pengaruh ekonomi dalam sejarah. Meski kekuasaan itu telah berakhir, jejaknya masih membekas hingga kini.