Presiden Ronald Reagan dan Ibu Negara Nancy Reagan saat parade pelantikan tahun 1981 (commons.wikimedia.org)
Kasus Nancy Reagan dan astrolog Joan Quigley menjadi salah satu cerita paling terkenal mengenai penggunaan konsultasi spiritual dalam pemerintahan Amerika Serikat. Dilansir dari laman Weird Darkness, setelah upaya pembunuhan terhadap Presiden Ronald Reagan pada 1981, Nancy Reagan, yang merupakan istri Presiden Reagan, merasa sangat khawatir dan kemudian mulai rutin berkonsultasi dengan Quigley, seorang astrolog dari San Francisco, untuk menentukan waktu yang dianggap aman bagi aktivitas presiden, mulai dari jadwal perjalanan hingga konferensi pers.
Pengaruh Quigley bahkan dikabarkan turut berperan dalam mendorong perubahan sikap Reagan terhadap Uni Soviet, termasuk selama KTT Reykjavik yang bersejarah pada 1986.
Pengungkapan hubungan ini baru terjadi pada 1988 melalui memoar mantan Kepala Staf Gedung Putih Donald Regan, yang menyatakan hampir setiap keputusan penting keluarga Reagan dikonsultasikan dengan Quigley.
Meski Nancy Reagan dan Presiden Reagan membantah bahwa astrologi memengaruhi kebijakan politik, Joan Quigley sendiri mengklaim dalam bukunya yang berjudul What Does Joan Say? My Seven Years as White House Astrologer to Nancy and Ronald Reagan bahwa dia bertanggung jawab atas penentuan waktu berbagai acara penting, termasuk debat presiden dan perjalanan luar negeri.
Dalam memoarnya yang diterbitkan pada 1990, Quigley menjelaskan bagaimana nasihat astrologinya memengaruhi jadwal dan keputusan di Gedung Putih selama masa jabatan Reagan, termasuk penentuan waktu pidato kenegaraan dan pertemuan penting lainnya.