foto obat tablet (https://unsplash.com/@moazkhan)
Pada tahun 1928, Alexander Fleming tanpa sengaja menemukan penisilin saat sedang meneliti bakteri Staphylococcus di laboratoriumnya. Ia mendapati bahwa salah satu cawan petri yang dibiarkan terbuka telah terkontaminasi jamur Penicillium notatum, ternyata mampu membunuh bakteri Staphylococcus. Awalnya, Fleming tidak langsung menyadari bahwa penemuannya dapat memberikan dampak besar.
Setelah bertahun-tahun kemudian, barulah para ilmuwan lain mengembangkan penisilin menjadi antibiotik pertama di dunia. Penemuan ini telah mengubah dunia medis secara signifikan, menyelamatkan jutaan nyawa dari infeksi bakteri yang sebelumnya sulit untuk disembuhkan.
Selama Perang Dunia II, penisilin kemudian diproduksi secara massal, menjadi senjata utama bagi tentara yang terluka untuk melawan infeksi. Antibiotik ini menjadi revolusi dalam dunia medis dan membuka jalan bagi pengembangan jenis antibiotik lain yang kita kenal saat ini. Tanpa adanya kejadian tak terduga di laboratorium Fleming, mungkin pengobatan infeksi bakteri masih menjadi tantangan besar dalam dunia medis yang sulit terpecahkan.
Pada akhirnya penisilin tetap menjadi salah satu obat yang paling banyak digunakan sampai hari ini. Penemuan antibiotik yang tak disengaja ini telah membuktikan bahwa sedikit kelalaian dalam eksperimen bisa berujung pada terobosan besar dalam sejarah umat manusia.