Perubahan kecil pada kecepatan rotasi Bumi bisa berdampak besar terhadap teknologi, terutama karena kita kini mengandalkan waktu atomik yang sangat presisi. Sejak 1955, waktu atomik jadi acuan utama karena stabil, sedangkan rotasi Bumi bersifat fluktuatif. Untuk menjaga keduanya tetap selaras, para ahli menambahkan leap second yakni satu detik tambahan agar waktu astronomi bisa "mengejar."
Sejak 1972, leap second sudah ditambahkan 27 kali. Namun, kini, karena rotasi Bumi justru cenderung makin cepat, ilmuwan mempertimbangkan leap second negatif pertama dalam sejarah yang mungkin dilakukan sekitar 2029. Artinya, satu detik akan dikurangi dari waktu global.
Masalahnya, sistem komputer, GPS, dan jaringan komunikasi belum tentu siap menghadapi perubahan ini. Tahun 2012 saja, penambahan leap second sempat bikin sistem Linux dan lainnya error. Meta bahkan memperingatkan bahwa leap second negatif bisa jadi lebih berisiko karena banyak software mengasumsikan waktu hanya bisa maju, bukan mundur.
Meski perbedaan waktunya sangat singkat, fakta bahwa 5 Agustus jadi hari terpendek pada 2025 tetap menarik untuk disimak. Perubahan kecil ini ternyata bisa berdampak besar, terutama dalam dunia sains dan teknologi.
Referensi
"Did You Feel It? Earth Just Had One Of Its Shortest Days Ever And 2 More Are Coming". SPACE. Diakses Agustus 2025.
"This Summer Has Seen The Shortest Days In Earth’s Recorded History". National Geographic. Diakses Agustus 2025.
"Earth Will Spin Faster Today To Create 2nd-Shortest Day In History". SPACE. Diakses Agustus 2025.