Dampak Rotasi Bumi yang Makin Cepat pada Juli—Agustus, Ini Kata Ahli

Pernah merasa waktu berjalan lebih cepat dari biasanya? Meski terdengar seperti sugesti, nyatanya Bumi memang sedang berotasi sedikit lebih cepat. Sejak 2020, para ilmuwan mencatat adanya tren percepatan rotasi yang menyebabkan hari-hari di Bumi jadi sedikit lebih pendek walau hanya dalam hitungan milidetik.
Pada Juli hingga Agustus ini, fenomena serupa diperkirakan kembali terjadi. Dampak rotasi Bumi yang makin cepat pada Juli—Agustus bukan hanya menarik secara ilmiah, tapi juga memunculkan berbagai pertanyaan. Misalnya saja, penyebabnya dan apakah fenomena ini akan memengaruhi kehidupan kita pada masa depan? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, simak penjelasannya berikut.
Dampak rotasi Bumi yang makin cepat pada Juli—Agustus
Fenomena percepatan rotasi Bumi kembali terjadi pada pertengahan tahun ini. Data dari International Earth Rotation and Reference Systems Service (IERS) di United States Naval Observatory memprediksi bahwa 3 hari terpendek secara matematis tahun ini akan terjadi pada 9 Juli, 22 Juli, dan 5 Agustus. Ketiga hari tersebut diperkirakan masing-masing akan lebih pendek dari hari biasanya. Perpendekannya sebesar 1,30 milidetik (9 Juli), 1,38 milidetik (22 Juli), dan 1,51 milidetik (5 Agustus).
Meskipun perubahan waktunya sangat kecil dan tidak terasa secara langsung oleh manusia, catatan ini penting secara ilmiah karena menunjukkan bahwa rotasi Bumi bukanlah suatu yang konstan. Bahkan, hari terpendek yang diprediksi pada 5 Agustus 2025 hanya terpaut tipis dari rekor sebelumnya. Tepatnya, pada 5 Juli 2024 yang tercatat 1,66 milidetik lebih singkat dari rata-rata. Namun, hasil pengukuran aktual rotasi pada tanggal tersebut masih berpotensi mengubah rekor tergantung observasi lanjutan dari para ilmuwan.
Penyebab Bumi berotasi lebih cepat

Percepatan rotasi Bumi dalam beberapa tahun terakhir membuat para ilmuwan cukup terkejut. Awalnya, mereka memperkirakan rotasi Bumi akan terus melambat, tapi justru sebaliknya. Saat ini, rotasi Bumi makin cepat.
Para ilmuwan menduga penyebab utama berasal dari dalam Bumi. Gerakan di inti Bumi disebut-sebut berperan besar terhadap perubahan ini. Selain itu, redistribusi massa akibat mencairnya gletser serta fenomena El Niño dan La Niña juga diyakini memengaruhi kecepatan rotasi dengan mengubah distribusi massa global.
Faktor lain yang tak kalah penting adalah posisi Bulan. Pada Juli dan Agustus 2025, Bulan diprediksi berada di titik terjauh dari khatulistiwa Bumi yang menurut para ilmuwan bisa mempercepat rotasi dan menyebabkan hari jadi sedikit lebih pendek.
Selain itu, gempa bumi besar juga dapat mempercepat rotasi. Misalnya, gempa Jepang tahun 2011 yang menggeser sumbu Bumi sekitar 17 sentimeter dan mempercepat rotasi sebesar 1,8 mikrodetik. Hal ini terjadi karena gempa memindahkan massa lebih dekat ke sumbu rotasi, mirip seperti atlet seluncur yang menarik lengannya agar berputar lebih cepat.
Lantas, apa kata ilmuwan?
Percepatan rotasi Bumi yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir cukup mengejutkan para ilmuwan. Leonid Zotov, peneliti rotasi Bumi dari Moscow State University, menyatakan bahwa tidak ada yang memprediksi fenomena ini. Ia menyebut, sebagian besar ilmuwan percaya penyebab percepatan berasal dari dalam Bumi karena model laut dan atmosfer tidak mampu menjelaskan percepatan besar yang terjadi.
Hal senada juga disampaikan oleh Judah Levine, fisikawan dari National Institute of Standards and Technology. Ia mengaku bahwa sebelumnya diasumsikan Bumi akan terus melambat sehingga kebutuhan penambahan leap second tetap ada. Namun, kenyataannya percepatan ini justru membuka kemungkinan pengurangan leap second untuk pertama kalinya pada 2029.
Meski demikian, para ilmuwan menegaskan bahwa percepatan ini bukan tanda adanya perubahan besar. Dalam jangka panjang, Bumi tetap memiliki kecenderungan alami untuk melambat. Jadi, kita tidak sedang menuju kondisi rotasi cepat seperti pada zaman purba.
Perubahan yang terjadi saat ini tergolong kecil dan tidak berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari. Namun, tetap menjadi perhatian dalam penyesuaian sistem waktu global.
Meski perubahannya kecil, dampak rotasi Bumi yang makin cepat pada Juli—Agustus tetap menarik buat diulik. Siapa tahu, hal seperti ini ternyata punya pengaruh besar pada masa depan.
Referensi
"Earth’s Rotation Is Speeding up This Summer—but Just for 3 Days". Popular Mechanics. Diakses Juli 2025.
""Nobody Expected This": Earth's Rotation Will Speed Up In July And August, Bucking The Downward Trend". IFL Science. Diakses Juli 2025.
"Earth Is Predicted To Spin A Little Faster On Three Days In July And August". NDTV. Diakses Juli 2025.
"Shorter Days Ahead? On THESE Three Days, Earth Is Predicted To Rotate Faster — Here's Why". Live Mint. Diakses Juli 2025.