Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Tikus Sangat Sulit Dibasmi, Punya Tubuh yang Sangat Kuat!

Tikus (inaturalist.org/marina_gorbunova)
Intinya sih...
  • Tikus adalah hama dan pembawa penyakit berbahaya
  • Kecerdasan tikus membuatnya sulit dibasmi
  • Populasi tikus meningkat karena kekurangan predator alami dan dampak pembangunan perkotaan

Walau punya tubuh yang terbilang kecil namun tikus jadi salah satu hama dan pembawa penyakit paling berbahaya di dunia. Nafsu makannya yang tinggi dan populasinya yang membludak membuatnya mampu memakan padi, biji-bijian, dan buah dengan jumlah yang banyak. Kebiasaannya untuk hidup di dalam tanah, di selokan, atau di tempat sampah juga membuat tikus jadi pembawa penyakit berbahaya seperti pes, hantavirus, dan leptospirosis.

Hal ini juga diperparah dengan sulitnya pembasmian tikus, terkadang pestisida dan racun tikus tidak cukup untuk membasmi populasi hewan ini di sawah atau pemukiman. Hal ini dapat terjadi karena banyak hal, seperti ketahanan tubuh tikus yang kuat, kecerdasaannya yang di atas rata-rata, dan populasi predator tikus yang terus berkurang. Jika populasi tikus tidak dikontrol bukan tidak mungkin nantinya akan terjadi wabah penyakit baru atau banyak petani yang mengalami gagal panen dan kerugian ratusan juta.

1. Tikus termasuk hewan yang cerdas

Tikus (commons.wikimedia.org/Zeynel Cebeci)

Kecerdasan jadi salah satu kunci suatu makhluk hidup bisa terus hidup dan lolos dari ancaman. Dengan kecerdasan yang tinggi makhluk hidup mampu menentukan pilihan sulit, lolos dari rintangan, sampai membuat strategi bertahan hidup yang efisien. Diantara berbagai hewan yang ada di dunia tikus jadi salah satu yang tercerdas, terang Burgess Pet Care. Mamalia kecil ini bahkan punya kecerdasan yang setara dengan hewan lain seperti gurita, simpanse, lumba-lumba, dan gajah.

Ia mampu mengingat jalan pulang sampai mengingat tempat yang dipenuhi dengan makanan. Tak cuma itu, tikus juga merupakan hewan yang hidup berkelompok dan mampu mengkoordinasi kelompoknya supaya dapat lolos dari berbagai ancaman. Saat terjebak dalam kondisi yang sulit hewan pengerat ini juga bisa menemukan solusi dengan cepat, lho. Dengan semua kemampuan tersebut tidak heran jika tikus sangat sulit dibasmi.

2. Tikus punya ketahanan tubuh yang kuat

Tikus (commons.wikimedia.org/Tocekas)

Tak hanya cerdas, tikus juga punya tubuh yang sangat kuat entah itu badannya, kakinya, ekornya, sistem imunnya, sampai mulutnya. Dilansir Rocklin Pest Control, tikus mampu membuka pintu di rumahmu dengan mudah. Ia juga mampu mengangkat benda-benda berat seperti kayu. Kaki hewan ini juga tak kalah kuat, dengan kaki belakangnya tikus mampu melompat tinggi dan berlari dengan kecepatan yang di luar nalar.

Ketahanan tubuhnya juga tak bisa diremehkan karena ia mampu hidup dimanapun, mau itu di hutan, kebun, sawah, atau rerumputan. Bahkan ia juga bisa hidup di tempat yang kotor seperti tumpukan sampah, bongkahan kayu, sampai selokan. Tempat tinggal yang kotor inilah yang akhirnya membuat tikus bisa menularkan berbagai macam penyakit. Tikus juga tak pilih-pilih makanan, dengan rahang dan giginya yang kuat ia bisa memakan apapun mulai dari buah yang lembut sampai biji-bijian yang keras. Tak jarang tikus juga bisa menggerogoti pakaian atau kursi yang terbuat dari kayu.

3. Tikus bisa bersembunyi di mana saja

Tikus (commons.wikimedia.org/VJAnderson)

Panjang hewan ini ada di kisaran 25 sampai 45 cm, hal tersebut menjadikan tikus sebagai hewan berukuran kecil hingga sedang. Tikus juga punya gerakan yang lincah dan tubuh yang fleksibel sehingga ia mampu tinggal dan bersembunyi di tempat-tempat yang tidak terduga. Laman Northwest Exterminating menerangkan kalau tikus bisa bersembunyi di tempat-tempat sempit dan gelap. Lubang, celah di rumah, belakang perabotan, bawah kasur, saluran ventilasi, sela-sela dinding, plafon, garasi, dan ruang bawah tanah jadi tempat favorit mamalia kecil ini.

Untuk mencegah tikus masuk rumah kamu harus melakukan pencegahan yang maksimal, kamu harus membersihkan rumah secara rutin dan jangan biarkan ada sela-sela di rumah. Tutup semua lubang dan celah yang bisa dimasuki tikus dan jangan biarkan ada sampah dan material berserakan di sekitar rumah. Kamu juga bisa memasang jebakan atau racun tikus di beberapa tempat jika perlu. Jangan sampai ada tikus yang diam-diam tinggal di tempat-tempat tersembunyi dan sempit.

4. Populasi predator alami tikus terus berkurang

Tikus (commons.wikimedia.org/Zeynel Cebeci)

Setiap hewan pasti memiliki predator alami yang mana peran predator adalah menstabilkan populasi mangsanya. Dalam hal ini burung pemangsa seperti burung hantu, burung elang dan beberapa reptil seperti ular dan biawak adalah predator alami tikus, terang Terminix dan Orkin.

Sayangnya populasi hewan-hewan tersebut terus berkurang karena adanya kerusakan habitat dan perburuan liar. Hal ini akhirnya menyebabkan populasi tikus terus membludak tidak terkendali. Jika kamu ingin populasi tikus menjadi stabil maka kamu tak boleh membunuh, memburu, atau merusak habitat dari predator-predatornya.

5. Manusia secara tak langsung melestarikan populasi tikus

Tikus (commons.wikimedia.org/Dunpharlain)

Walau manusia merasa dirugikan oleh kehadiran tikus namun nyatanya manusia juga membantu meningkatkan populasi tikus secara tak langsung, lho. Dilansir Rentokil, pembangunan dan industrialisasi di perkotaan justru membuat populasi tikus terus melunjak. Dengan dibangunnya gedung-gedung baru, selokan yang luas, sekolah yang mewah, atau restoran yang besar membuat tikus memiliki tempat tinggal baru dan makanan berlimpah.

Selokan bisa jadi tempat tikus berkembang biak, rubanah di gedung bisa jadi sarang koloni tikus, dan makanan yang dibuang oleh restoran jadi makanan yang lezat bagi tikus. Pembangunan memang bukan hal yang salah, namun jika tidak ada perencaan yang matang justru pembangunan bisa membawa hal negatif. Karena hal tersebut perkotaan malah jadi sarang tikus dan penyakit-penyakit berbahaya.

Tikus merupakan hewan kecil yang banyak merugikan manusia, tikus juga ada di mana-mana sehingga sangat sulit dibasmi. Selain itu, kecerdasaannya yang tinggi, tubuhnya yang kuat, kemampuannya bersembunyi dimanapun, dan berkurangnya populasi predator jadi beberapa faktor yang membuat populasi tikus terus meningkat. Masyarakat dan pemerintah tidak boleh menganggap remeh hal tersebut. Jika terus dibiarkan bukan tidak mungkin kalau di masa depan keberadaan tikus bisa jadi masalah yang sangat serius.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us