Gak Kalah dengan Bumi, Inilah 5 Aurora Menakjubkan di Tata Surya

Jika berada di dekat kutub utara atau selatan, Anda mungkin akan mendapatkan perlakuan yang lebih istimewa daripada di tempat-tempat lain. Secara berkala, kamu akan disuguhi pemandangan indah cahaya berwarna-warni di langit, yang disebut aurora. Jika terjadi di dekat kutub utara, maka disebut aurora borealis, sedangkan di dekat kutub selatan disebut aurora australis.
Bukan hanya panas dan cahaya, Matahari juga mengirimkan energi dan partikel bermuatan (proton dan elektron) ke arah kita dalam jumlah yang besar. Perisai medan magnet di sekitar Bumi melindungi kita, meskipun kita tidak menyadarinya.
Selama terjadinya satu tipe dari badai Matahari yang disebut lontaran massa korona, Matahari menyemburkan gelembung plasma bermuatan yang sangat energik. Ketika mengarah ke Bumi, beberapa energi dan partikel bergerak menyusuri garis-garis medan magnet di kutub utara dan selatan melalui atmosfer Bumi.
Partikel berinteraksi dengan gas di atmosfer kita sehingga menghasilkan cahaya yang indah di langit. Interaksi dengan oksigen menghasilkan cahaya hijau dan merah, sedangkan nitrogen menghasilkan cahaya biru dan ungu.
Apakah planet-planet lain juga memiliki aurora?
Ya, aurora bukan pertunjukan cahaya yang hanya terjadi di Bumi. Jika sebuah planet memiliki atmosfer dan medan magnet, maka kemungkinkan besar juga memiliki aurora.
Berikut adalah 5 aurora menakjubkan di planet-planet Tata Surya kita, yang dilansir dari berbagai sumber.
1. Aurora Ultraviolet Jupiter
Para astronom menggunakan Teleskop Antariksa Hubble milik NASA/ESA untuk mempelajari aurora di kutub planet terbesar Tata Surya, Jupiter. Program pengamatan ini juga didukung oleh pengukuran yang dilakukan oleh pesawat antariksa Juno milik NASA, ketika menempuh perjalanan untuk mencapai Jupiter.
Gambar aurora di atas merupakan komposit dari dua pengamatan berbeda oleh Hubble, yang diambil selama serangkaian pemotretan oleh pencitra spectrograph dalam spektrum cahaya ultraviolet, bersamaan dengan pengamatan oleh pesawat antariksa Juno ketika memasuki orbit di sekitar Jupiter.
Aurora Jupiter sangat dramatis dan merupakan aurora paling aktif yang pernah diamati. Tidak hanya berukuran besar, aurora Jupiter juga ratusan kali lebih energik daripada aurora di Bumi.
Dan, tidak seperti aurora di Bumi, aurora di Jupiter terjadi secara permanen. Aurora paling intens di Bumi disebabkan oleh badai Matahari, ketika partikel bermuatan menghujani atmosfer bagian atas, dan menyebabkan gas di atmosfer bersinar merah, hijau dan ungu, namun, Jupiter memiliki sumber tambahan untuk auroranya.
Medan magnet yang kuat dari raksasa gas mengambil partikel-partikel bermuatan di sekitarnya, bukan hanya partikel bermuatan dari angin Matahari saja, tetapi juga partikel-partikel lain yang dilemparkan ke luar angkasa oleh Io, satelit alami Jupiter, yang diketahui memiliki gunung-gunung berapi besar dalam jumlah yang banyak.