5 Badak Purba yang Hidup di Era Prasejarah, Ada yang Tak Bercula

Coelodonta adalah salah satu genus badak purba yang paling populer. Umumnya dikenal sebagai badak berbulu wol, Coelodonta hidup pada zaman es sekitar 3,6 juta hingga 11 ribu tahun lalu. Menurut laman Prehistoric Wildlife, ukuran panjang mereka berkisar 3 hingga 3,8 meter, alias sedikit lebih kecil dari ukuran badak putih.

Sesuai namanya, ciri utama dari badak ini adalah bulu lebat seperti wol yang menutupi seluruh tubuhnya. Selain itu, Coelodonta juga punya dua cula. Cula depannya sangat besar dan bisa mencapai panjang 2 meter, sedangkan cula belakangnya berukuran sekitar dua pertiganya

Elasmotherium adalah badak purba yang cukup mirip dengan Coelodonta. Mereka sama-sama disebut badak berbulu wol, tapi Elasmotherium punya sebutan lain: badak raksasa. Hal itu wajar karena Elasmotherium memiliki ukuran yang lebih besar daripada Coelodonta, dengan panjang mencapai 6 meter dan berat 3,5 ton.

Ada 4 spesies Elasmotherium, tapi yang paling dikenal adalah Elasmotherium sibiricum. Selain lebih besar, yang membedakan Elasmotherium dengan Coelodonta adalah culanya yang hanya satu. Tapi culanya itu punya diameter yang lebih besar. Karena penampilannya itu, hewan ini juga kerap disebut unicorn siberia.

Ada pula Stephanorhinus, genus badak purba yang bercula dua layaknya Coelodonta. Bedanya adalah Stephanorhinus tidak disebut badak berbulu wol karena memang tubuhnya tidak ditutupi rambut lebat seperti Coelodonta dan Elasmotherium.

Salah satu spesies Stephanorhinus yang terkenal adalah Stephanorhinus etruscus. Ukuran badak ini serupa dengan badak putih, yaitu panjang hingga 3,7 hingga 4 meter, tinggi 2 meter, dan berat 3 ton. Laman Prehistoric Fauna menyebut bahwa mereka punah pada masa awal Pleistosen, alias sekitar 2,5 juta tahun yang lalu.

Sementara Megacerops punya penampilan yang cukup berbeda dengan badak modern maupun badak purba lain. Ya, seperti terlihat di gambar, hewan ini punya cula yang bentuknya unik karena bercabang seperti huruf Y. Mereka dikenal juga dengan nama Brontotherium, dan mereka bisa tumbuh hingga sepanjang 4,8 meter dan berat 3 ton.

Laman Thought.co menyebut bahwa meskipun penampilannya mirip, Megacerops sebenarnya hanyalah nenek moyang jauh dari badak. Namun cara hidup mereka diperkirakan gak jauh berbeda, misalnya fakta bahwa seperti badak, Megacerops jantan juga saling bertarung dengan culanya yang unik itu untuk berebut pasangan.

Bahkan badak purba yang gak punya cula pun ada, lho. Salah satunya adalah Paraceratherium, atau disebut juga Indricotherium. Menurut laman Britannica, meski gak memiliki cula, Paraceratherium termasuk hewan Perissodactyla yang mencakup badak, tapir, dan kuda. Maka mereka juga bisa disebut leluhur badak.

Paraceratherium ternyata bukan hewan sembarangan. Dengan tinggi 5,5 meter, panjang 8 meter, dan berat hingga 30 ton, mereka adalah salah satu mamalia darat terbesar yang pernah hidup di bumi! Dari gambar di atas mungkin kamu bisa melihat kemiripannya dengan badak modern. Namun selain gak bercula, leluhur badak ini juga punya leher dan kaki depan yang lebih panjang.

Itulah 5 jenis badak purba yang pernah hidup pada zaman prasejarah. Dari kelimanya, yang mana yang paling membuatmu takjub?