Gurun merupakan suatu kawasan di Bumi yang bersuhu tinggi dan jarang sekali terjadi hujan. Meskipun begitu, kamu masih bisa menemukan beberapa makhluk hidup yang mampu bertahan hidup di ekosistem gurun yang gersang dan minim air.
Lantas, bagaimana cara mereka menjaga agar tubuh tetap terhidrasi dengan situasi yang minim air? Kalau penasaran, simak lima cara unik hewan-hewan tersebut berikut ini!
Ular derik sering kali tidak dapat langsung pergi ke sumber mata air yang ada di gurun. Untuk menghilangkan rasa haus dan menjaga tubuh tetap terhidrasi, mereka biasanya akan meminum air hujan yang tertampung pada punggungnya.
Sisik pada ular derik memiliki tekstur mikroskopis seperti labirin yang dapat mencegah tetesan air agar tidak meluncur ke bawah. Berkat sisiknyalah, spesies ini dapat melepas dahaga ketika tak bisa mencari mata air.
Kadal berduri banyak ditemukan di daerah pedalaman Australia yang gersang. Biasanya mereka memakan semut untuk mendapatkan nutrisi sekaligus air. Namun, ketika mereka kesusahan untuk menemukan si mangsa, kadal ini memiliki cara lain untuk menghilangkan rasa hausnya.
Kadal berduri memiliki jaringan kanal kecil di kulit runcing mereka yang dapat menangkap sejumlah kecil air dan mengarahkannya langsung ke mulut. Mereka akan menendangkan pasir basah ke tubuhnya agar kulit runcingnya dapat menangkap air yang terkandung di dalamnya.
Sandgrouse merupakan burung yang hidup di daerah Afrika dan Asia dan merupakan kerabat erat dari burung merpati. Mereka memiliki bulu dengan kemampuan yang cukup unik seperti pengepel lantai.
Bulunya dapat menyerap air dalam jumlah yang cukup banyak. Oleh karena itu, sandgrouse jantan biasanya akan ke sumber mata air dan mencelupkan perutnya ke air. Setelah itu, mereka akan kembali ke sarang dan memberi minum anak-anaknya dengan bulunya yang basah itu.
Unta merupakan salah satu binatang gurun yang paling populer. Mereka dikenal memiliki punuk yang dapat menyimpan cadangan air dan lemak. Namun, tidak semua jenis unta memiliki kemampuan tersebut. Untuk memenuhi kebutuhan air dalam tubuhnya, ada beberapa jenis yang memiliki perilaku adaptasi cukup unik.
Misalnya saja unta dromedaris yang mampu menelan air sebanyak 30 galon sekaligus dan memakan kaktus. Selain itu, ada unta baktria yang dapat bertahan hidup dengan mengonsumsi air asin.
Mereka juga memiliki kebiasaan mengembangkan hidung untuk mengurangi jumlah kelembapan yang hilang saat bernapas. Hal ini utamanya dilakukan pada malam hari ketika udara gurun sangat kering.
Tidak seperti hewan lainnya, tikus kanguru mampu menjaga kebutuhan air bagi tubuhnya tanpa minum air. Hewan ini bertahan hidup dengan menyimpan makanannya di liang bawah tanah.
Kondisi di bawah tanah yang lebih lembap dibandingkan permukaan membuat biji-bijian yang disimpan dapat menyerap kelembaban sebanyak 30 persen lebih banyak daripada yang di atas tanah. Dengan cara itulah mereka mencukupi nutrisi dan kebutuhan air.
Selain itu, tikus kanguru menghabiskan 75 persen waktunya di liang dingin untuk menghindari panasnya gurun. Untuk membantu menghemat air, tikus ini juga mengonsentrasikan urine menjadi kristal melalui ginjal khusus dan menghasilkan feses yang sangat kering. Dengan begitu, air yang keluar dari tubuh tidak banyak
Wah, rupanya hewan-hewan di atas memiliki cara yang unik untuk menjaga kebutuhan air dalam tubuhnya. Mereka dilengkapi dengan keunikan fisik dan perilaku yang membantu mereka untuk beradaptasi di lingkungan gurun.