Sekitar 80 tahun lamanya, Disney mengubah berbagai dongeng tradisional dan cerita rakyat daerah menjadi film animasi. Misalnya saja Aladdin (1992), yang berasal dari kompilasi kuno cerita rakyat Arab berjudul Seribu Satu Malam. Kemudian, ada The Little Mermaid (1989), yang diambil dari cerita pendek Hans Christian Andersen pada 1836. Ada pula Moana (2016), yang terinspirasi dari cerita rakyat Polinesia, serta banyak lagi.
Tentu saja, plot cerita Disney diisi dengan petualangan untuk menemukan jati diri, menggapai mimpi, menemukan cinta sejati, dan sebagainya. Itulah sebabnya Disney menyesuaikan film-film ini agar bisa ditonton segala usia. Sayangnya, beberapa filmnya didasarkan dari beberapa cerita yang sangat gelap.
Demikian pula halnya dengan Cinderella (1950), salah satu film animasi klasik Disney yang menampilkan kisah tentang gadis yang teraniaya, punya ibu tiri yang jahat, ibu peri, kereta labu, pangeran, sepatu kaca, dan lainnya. Seperti karya-karya adaptasi Disney lainnya, versi Disney sudah diubah sedemikian rupa. Namun, kisah asli Cinderella rupanya gak semanis yang diceritakan Disney
Yap, versi Cinderella yang ditulis ulang oleh Brothers Grimm atau Grimm Bersaudara bisa dibilang sangat suram. Kakak-beradik itu menulis kisah Cinderella yang diberi judul Aschenputtel (1812). Gak hanya itu, ada juga versi kisah ini dari Italia pada abad ke-3 SM, versi dari Tiongkok pada abad ke-9 M, banyak catatan tentang Eropa Barat pada abad ke-17, dan masih banyak lagi. Wah, bagaimana, ya, cerita lengkapnya?