Ilustrasi daytime sextantids yang terkadang sulit dilihat tapi tetap bisa dinikmati (flickr.com/Dale Cruse)
Meski hampir mustahil dilihat dengan mata telanjang, bukan berarti kita tidak bisa ‘menikmati’ daytime sextantids. Beberapa komunitas astronomi menyiarkan hasil rekaman deteksi radio meteor ini, yang bisa diakses lewat internet. Kilatan meteor akan terdengar sebagai perubahan bunyi sinyal, mirip bisikan kosmik dari angkasa—dilansir dari portal digital RTL Today.
Selain itu, hanya dengan tahu bahwa hujan meteor ini berlangsung saat kita beraktivitas di siang hari, sudah cukup membuat kita merasa dekat dengan langit. Saat bekerja, belajar, atau berjalan di bawah terik matahari, ada butiran kosmik yang sebenarnya sedang jatuh melintasi atmosfer.
Dengan begitu, daytime sextantids tetap menghadirkan rasa takjub—meski tanpa visual spektakuler. Ia mengingatkan kita bahwa keajaiban kosmos tidak selalu hadir dalam bentuk yang bisa dilihat, tapi juga dalam yang bisa kita ketahui.
Daytime sextantids memang bukan hujan meteor yang bisa bikin orang ternganga di bawah langit malam. Ia lebih sunyi, tersembunyi, dan tak kasat mata. Tapi justru di situlah keunikannya: sebuah pertunjukan kosmik yang tidak dipentaskan untuk penonton, melainkan untuk ilmu pengetahuan.
Akhir September 2025, saat banyak orang tidak menyadari ada hujan meteor yang berlangsung di atas kepala mereka, daytime sextantids akan tetap jatuh. Ia mengingatkan kita bahwa semesta selalu punya cara untuk menunjukkan keajaiban—bahkan dalam hal-hal yang tidak bisa kita lihat langsung. Jadi, siapkah kamu menyambut hujan meteor siang hari ini dengan cara berbeda?