Baru-baru ini peneliti sedikit geger dengan adanya fakta baru mengenai anggrek hantu. Anggrek hantu adalah anggrek yang hidup di batang pohon dan timbul begitu saja dengan akar, batang dan bunga.
Anggrek hantu adalah tanaman yang langka dan hampir punah. Oleh karena itu, penelitian berkaitan dengannya membutuhkan kesabaran ekstra. Sebelum tahu fakta terbarunya, kenalan dulu, yuk sama Anggrek hantu.
Anggrek hantu adalah tanaman unik yang hanya tumbuh di tempat tersembunyi. Tak memiliki daun menjadikan tanaman ini hanya berwarna putih pada batangnya. Bentuk bunga yang unik seperti kodok, membuat Anggrek hantu ini juga disebut Anggrek katak putih namun ada juga yang menyebutnya anggrek kupu-kupu putih. Anggrek hantu ditemukan di daerah Florida, Haiti dan Kuba.
Awalnya anggrek hantu ditemukan pada September 1844 oleh Jean Jules Linden di hutan Sague dan Nimanima, St Jaio de Cuba. Tak hanya itu, AH Curtiss juga menemukan anggrek hantu pada 1880 di Florida, Collier County.
Penemuannya pun secara tiba-tiba seperti melayang pada batang sebuah pohon. Tanaman ini hanya akan terlihat jika bunganya mekar berwarna putih. Anggrek putih akan lebih indah dilihat pada malam hari bergoyang-goyang karena angin. Namun, karena kemunculan tiba-tiba inilah yang menyebabkan tanaman ini dinamakan anggrek hantu.
Anggrek hantu merupakan salah satu tanaman yang susah untuk tumbuh. Apalagi jika habibatnya tidak sesuai dengan habitat aslinya. Banyak penggemar anggrek akan kecewa saat membawa anggrek keluar ke penangkaran. Untuk tumbuh saja sulit apalagi untuk berkembangbiak.
Konon, menurut prediksi Darwin, tanaman beraroma lembut ini hanya dapat melakukan penyerbukkan oleh satu spesies ngengat yaitu sphinx Morgan (Xanthopan morganii). Ngengat ini adalah serangga yang memiliki lidah panjang.
Lidah panjangnya ini memungkinkan mencapai getah nektar yang ada di dalam bunga. Dengan kemampuannya tersebut, memungkinkan serbuk sari terbawa oleh ngengat sphinx Morgan dan dari situlah anggrek hantu berkembangbiak.
Baru-baru ini, fotografer Carlton Ward Jr. and Mac Stone menunjukkan foto-foto yang berkebalikan dengan prediksi Darwin. Foto-foto itu menunjukkan bahwa anggrek hantu dihinggapi oleh 5 serangga selain ngengat spinx morgan (Xanthopan morganii), diantaranya adalah sphinx (Pachylia ficus) dan sphinx pedesaan (Manduca rustica). Kedua ngengat ini mampu memasukkan kepalanya ke dalam hingga menyentuh nektar.
Fokus peneliti saat ini adalah melakukan pengamatan guna menyelamatkan jenis anggrek langka ini. Untuk tumbuh saja, anggrek hantu membutuhkan siraman setiap hari dengan air murni, suasana dengan kelembapan tinggi, dan akan lebih baik menggunakan lumut spanyol untuk berkembangnya akar. Karena tingkat keistimewaan yang tinggi, peneliti kini berusaha untuk menumbuhkan anggrek hantu di cagar alam.
Selain itu, beberapa hal yang membuat anggrek ini langka adalah penebangan liar, perburuan liar serta reproduksi yang tidak mudah dilakukan. Diperkirakan anggrek hantu hanya tersisa 2.000 di Florida.
Walaupun saat ini terlihat tidak mungkin untuk mengembangbiakkan anggrek hantu, para peneliti masih terus berusaha. Pengamatan di hutan terkait hal mikro dari tanaman ini dilakoni dengan harapan kelak anggrek ini bisa dibudidayakan dan tidak punah. Jika ingin melihatnya, anggrek hantu akan mekar selama 3 minggu pada bulan Juni hingga Agustus.
Apakah kamu pernah mendapatinya mekar?