5 Fakta Beruang Berwajah Pendek, Beruang Terbesar yang Pernah Hidup

Beruang berwajah pendek biasa disebut juga sebagai beruang Arctodus, nama genus mereka. Ada dua spesies yang diketahui dalam genus ini, yaitu beruang berwajah pendek raksasa (Arctodus simus) dan beruang berwajah pendek kecil (Arctodus pristinus). Sesuai namanya, tentu ukuran kedua spesies tersebut berbeda.

Beruang berwajah pendek raksasa adalah spesies beruang terbesar yang pernah hidup di bumi. Saat berdiri dengan empat kaki, tinggi mereka bisa mencapai 1,8 meter hingga ke bahu. Sementara saat berdiri dengan dua kaki, tingginya bisa sampai 3,6 meter! Laman Bear juga memperkirakan bobot mereka bisa mencapai sekitar 860 kg.

Sementara spesies Arctodus pristinus memiliki tinggi mencapai 3 meter saat berdiri dengan dua kaki, serta berat maksimal sekitar 500 kg. Ukuran tersebut hampir sama dengan beruang kutub, spesies beruang terbesar yang hidup saat ini.

Ciri yang paling khas dari beruang berwajah pendek adalah moncong mereka yang lebih pendek dibanding beruang yang hidup saat ini. Ciri itulah yang membuat mereka mendapatkan namanya. Laman Nature juga menyebut bahwa mereka memiliki kaki yang lebih panjang dan langsing dibanding beruang modern.

Beruang berwajah pendek hidup di Amerika Utara pada masa Pleistosen, sekitar 1,8 juta hingga 11 ribu tahun lalu. Beruang berwajah pendek raksasa menghuni Amerika Utara hingga ke Alaska, sedangkan beruang berwajah pendek kecil menghuni wilayah lebih ke selatan hingga Meksiko.

Seperti beruang modern, beruang berwajah pendek diperkirakan hidup menyendiri. Berdasarkan temuan fosil, beruang betina biasanya hidup di sekitar goa, terutama saat hamil. Karena hidup pada masa yang termasuk zaman es, beruang berwajah pendek tentu memiliki bulu yang tebal untuk menahan dingin.

Beruang berwajah pendek ternyata bukan saja merupakan beruang terbesar yang pernah ada, tapi juga beruang tercepat. Dengan kakinya yang panjang, laman Wide Open Spaces menyebut bahwa beruang ini bisa berlari dengan kecepatan hingga 64 km/jam.

Kecepatan tersebut kira-kira sama dengan kecepatan harimau, dan jelas jauh lebih cepat dibanding manusia. Manusia tercepat yaitu Usain Bolt saja "hanya" memiliki kecepatan maksimal 44 km/jam. Dengan ukuran besar dan kecepatan luar biasa, beruang berwajah pendek adalah predator yang sangat mengerikan.

Beruang berwajah pendek adalah predator puncak pada zamannya. Mereka bisa memangsa rusa, karibou, bison, bahkan Megalonyx alias kungkang darat raksasa yang bisa berukuran panjang hingga 3 meter dan berat 1 ton. Selain itu, beruang ini juga diperkirakan sebagai pemakan bangkai.

Ada pula beberapa ilmuwan yang memperkirakan beruang berwajah pendek tak sepenuhnya karnivora, tapi bisa jadi merupakan omnivora. Khususnya beruang berwajah pendek kecil, yang bersaing memperebutkan makanan dengan beruang hitam dan beruang cokelat, sehingga mereka beradaptasi dengan menjadi pemakan segala.

Persaingan mendapat makan dengan jenis beruang lain diperkirakan jadi salah satu penyebab kepunahan beruang berwajah pendek. Selain itu, laman Ice Age Museum juga menyebut bahwa persaingan dengan manusia juga bisa jadi faktor. Satu hal yang jelas, beruang berwajah pendek diperkirakan punah sekitar 11 ribu tahun lalu.

Saat ini, ada satu spesies beruang yang punya kekerabatan cukup dekat dengan beruang berwajah pendek, yaitu beruang berkacamata (Tremarctos ornatus). Disebut juga beruang andes, beruang ini hidup di Amerika Selatan. Selain itu, beruang berkacamata juga punya moncong yang relatif lebih pendek, seperti kerabatnya yang sudah punah tersebut.

Itulah lima fakta tentang beruang berwajah pendek, beruang terbesar sekaligus tercepat yang pernah hidup di bumi. Untung saja mereka sudah lama punah, karena beruang ini bisa sangat berbahaya bagi manusia seandainya masih ada!