Betet alap-alap memiliki ekor panjang dan meruncing, membantu mengendalikan ketinggian dan keseimbangan saat terbang.
Posisi jambul betet alap-alap berkaitan dengan mood burung, menandakan perasaan seperti waspada, rileks, atau penasaran.
Burung sosial yang suka hidup berkelompok, membentuk kawanan untuk mencari makanan dan tempat berteduh.
Betet alap-alap atau dikenal juga dengan nama cockatiel, adalah burung yang unik dan menarik untuk dipelajari. Burung asli Australia ini menjadi favorit banyak orang karena penampilan dan perilakunya yang khas. Selain itu, mereka juga mudah dijadikan hewan peliharaan karena sifatnya yang sosial dan ramah.
Berikut lima fakta menarik seputar burung betet alap-alap yang jarang diketahui banyak orang, mulai dari bentuk fisik, perilaku, hingga kebiasaan uniknya. Simak sampai selesai, ya!
Salah satu hal yang membedakan betet alap-alap dengan burung parkit atau cockatoo lain adalah ekornya yang sangat panjang dan meruncing. Ekor burung ini bisa mencapai setengah dari panjang tubuhnya, sekitar 15 cm, dan memiliki kemampuan mengatur sudut kemiringan untuk membantu penerbangan stabil.
Bentuk ekor yang khas ini membantu burung mengendalikan ketinggian dan keseimbangan ketika terbang, sebuah adaptasi penting dalam habitat mereka yang terbuka dan luas di Australia. Selain itu, bulu-bulu ekornya juga memiliki pola warna yang berbeda dibanding bagian tubuh lainnya, menambah keunikan visual burung ini.
Betet alap-alap memiliki jambul yang terdiri dari beberapa puluh bulu kecil di kepala. Jambul ini bisa berdiri tegak atau turun, dan posisi jambul tersebut sangat erat kaitannya dengan mood atau perasaan burung. Misalnya, jambul tegak penuh menandakan ia waspada atau penasaran, sementara jambul turun bisa menunjukkan burung dalam kondisi tenang atau rileks.
Selain itu, betet alap-alap juga menunjukkan berbagai bahasa tubuh lain seperti mengembunkan bulu saat senang atau menyusutkan bulu ketika takut. Bahasa tubuh ini jadi cara efektif burung berkomunikasi dengan sesama maupun pemiliknya.
Betet alap-alap termasuk burung sosial yang sangat suka hidup berkelompok. Dalam alam liar, mereka membentuk kawanan mulai dari beberapa ekor sampai ribuan ekor burung. Kelompok ini tak hanya untuk menjaga keamanan, tapi juga membantu mencari makanan dan tempat berteduh.
Uniknya, pola migrasi mereka berbeda sesuai wilayah. Di utara Australia yang lebih basah, burung ini cenderung nomaden dan berpindah tempat mencari sumber air dan pakan. Sedangkan di bagian selatan, mereka bermigrasi secara musiman mengikuti pola cuaca yang lebih bisa diprediksi.
Burung betet alap-alap memiliki warna bulu yang cenderung abu-abu kecokelatan dengan pola khusus di sekitar pipi mereka yang berwarna oranye cerah. Warna-warna ini bukan hanya untuk keindahan tapi juga berfungsi sebagai kamuflase untuk melindungi dari predator saat mencari makan di daratan terbuka.
Selain itu, mereka juga memiliki bulu khusus yang mengandung zat minyak dari kelenjar uropigial. Minyak ini membuat bulu mereka tahan air dan berfungsi sebagai isolasi untuk menjaga suhu tubuh, penting sekali supaya bisa bertahan di lingkungan dengan temperatur yang cukup ekstrem.
Meski tidak sehebat beberapa jenis burung kakatua dalam meniru suara manusia, betet alap-alap memiliki variasi suara yang cukup kaya. Mereka dapat menghasilkan siulan dan suara panggilan yang berbeda bergantung situasi, dari peringatan bahaya sampai panggilan mencari perhatian.
Banyak pemilik burung yang melatih betet alap-alap untuk menirukan lagu atau bunyi-bunyian yang sederhana. Perilaku vokal ini membuat mereka tidak hanya menarik sebagai hewan peliharaan tapi juga sebagai subjek penelitian perilaku burung.
Sebagai burung asli Australia yang memiliki pesona unik, betet alap-alap bukan hanya indah dilihat tapi juga kaya dengan perilaku dan adaptasi menarik. Memahami fakta-fakta unik mereka membantu kita lebih menghargai keberagaman hayati dan kebutuhan pelestarian mereka di alam liar maupun dalam penangkaran.