Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Catacanthus incarnatus
catacanthus incarnatus (commons.wikimedia.org/Yudy bento)

Intinya sih...

  • Punggungnya benar-benar mirip wajah manusiaPola di punggung Catacanthus incarnatus terbentuk dari kombinasi warna kuning, oranye, hitam, dan putih yang tersusun alami. Ilusi ini membantu mengalihkan perhatian predator atau membuat serangga lain ragu untuk menyerang.

  • Termasuk dalam keluarga stink bugCatacanthus incarnatus adalah bagian dari famili Pentatomidae, yang dikenal sebagai stink bug karena kemampuannya mengeluarkan bau busuk saat terancam. Aroma tajamnya cukup kuat untuk membuat predator menjauh.

  • Warna mencoloknya bukan untuk gayaWarna kuning, oranye terang, dan hitam kontras di tubuh Catacanthus incarn

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di dunia serangga, keunikan bentuk tubuh sering kali menjadi cara mereka bertahan hidup. Namun, Catacanthus incarnatus, alias man-faced stink bug, menempati level berbeda. Serangga ini punya pola di punggungnya yang menyerupai wajah manusia—lengkap dengan mata, hidung, mulut yang seolah sedang menatap balik ke arah kita.

Ditemukan di Asia Selatan hingga Asia Tenggara, serangga ini memikat para peneliti dan fotografer karena pola simetrisnya yang aneh sekaligus menawan. Tak hanya soal bentuk, Catacanthus incarnatus juga memiliki perilaku dan pertahanan diri yang tak kalah menarik. Mari kenali 5 fakta uniknya yang akan bikin kamu kagum—dan mungkin sedikit merinding!

1. Punggungnya benar-benar mirip wajah manusia

catacanthus incarnatus (inaturalist.org/Timmy)

Pola di punggung Catacanthus incarnatus terbentuk dari kombinasi warna kuning, oranye, hitam, dan putih yang tersusun alami. Bentuk dua bintik hitam di bagian atas terlihat seperti mata, sementara garis di bawahnya menyerupai mulut. Hasilnya adalah ilusi optik sempurna yang membuat banyak orang mengira serangga ini memakai topeng manusia.

Ilusi ini bukan kebetulan. National Geographic menyebutkan bahwa para ahli menduga pola tersebut membantu mengalihkan perhatian predator atau membuat serangga lain ragu untuk menyerang. Dengan kata lain, wajah di punggungnya mungkin adalah strategi bertahan hidup yang luar biasa efektif.

2. Termasuk dalam keluarga stink bug

catacanthus incarnatus (inaturalist.org/Wong Kwang Ik)

Catacanthus incarnatus adalah bagian dari famili Pentatomidae, yang dikenal sebagai stink bug karena kemampuannya mengeluarkan bau busuk saat terancam. BugGuide menginformasikan bahwa zat kimia tersebut diproduksi oleh kelenjar khusus di bagian dada. Aroma tajamnya cukup kuat untuk membuat predator menjauh.

Menariknya, aroma ini berbeda antarspesies—semacam sidik jari bau di dunia serangga. Para ilmuwan bahkan menggunakannya untuk membantu mengidentifikasi spesies yang mirip secara visual. Jadi, serangga berwajah manusia ini tak hanya aneh secara tampilan, tapi juga punya senjata kimia alami.

3. Warna mencoloknya bukan untuk gaya

catacanthus incarnatus (inaturalist.org/hisham_ahammed)

Warna kuning, oranye terang, dan hitam kontras di tubuh Catacanthus incarnatus punya fungsi yang disebut aposematisme—yaitu peringatan visual untuk memberi tahu predator bahwa ia berbahaya atau berbau tidak enak. Fenomena ini mirip dengan warna pada lebah atau kumbang beracun.

Dengan menampilkan diri secara mencolok, serangga ini mengirim pesan: "Jangan makan aku!" Evolusi warna seperti ini adalah contoh sempurna bagaimana keindahan di alam sering kali merupakan hasil strategi bertahan hidup.

4. Penyamar ulung di balik warna nyentrik

catacanthus incarnatus (inaturalist.org/ayuwat)

Meski warnanya terang, Catacanthus incarnatus ternyata juga pandai bersembunyi. Ia sering berdiam diri di batang atau daun bawah tanaman, di mana bayangan dan cahaya menciptakan pola samar yang menyamarkan tubuhnya. Ketika diam, ia hampir tak terlihat, meski warnanya mencolok.

Mengutip ResearchGate, strategi ini disebut cryptic behavior, kombinasi antara warna tubuh dan perilaku diam total untuk menghindari deteksi. Jadi, serangga ini bisa bernyanyi lewat warna saat butuh menakuti musuh, tapi juga bisa menghilang saat ingin aman.

5. Jadi ikon budaya dan sains di beberapa negara Asia

catacanthus incarnatus (inaturalist.org/jiangyou)

Di India dan Myanmar, Catacanthus incarnatus kadang disebut “God’s face bug” karena pola uniknya dianggap menyerupai wajah dewa. Dilansir India Today, foto-fotonya sering viral di media sosial setiap kali ditemukan di alam. Banyak fotografer alam liar menjadikannya simbol keajaiban kecil di dunia serangga.

Selain jadi ikon visual, serangga ini juga menarik perhatian ahli biologi evolusi dan entomolog di berbagai negara Asia. Mereka meneliti bagaimana pola simetris "manusiawi" bisa muncul secara alami tanpa campur tangan manusia. Kombinasi misteri dan keindahan membuatnya menjadi salah satu serangga paling memesona di dunia.

Catacanthus incarnatus membuktikan bahwa alam masih penuh kejutan di balik dedaunan kecil. Serangga ini memadukan keindahan, keanehan, dan strategi bertahan hidup dalam satu tubuh mungil. Dengan muka di punggungnya, ia bukan hanya makhluk aneh, tapi juga simbol kreativitas evolusi yang tak ada habisnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team