Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Chocolate Hills
potret Chocolate Hills, warisan geologi unik dari Filipina (commons.wikimedia.org/P199)

Intinya sih...

  • Chocolate Hills terdiri dari lebih dari 1.200 bukit berbentuk kerucut yang tersebar di beberapa kota di Bohol.

  • Kawasan Bohol adalah dasar laut yang kaya akan kehidupan laut, sisa-sisa organisme laut membentuk batu kapur.

  • Chocolate Hills bisa berubah warna sesuai musim, dan telah resmi menjadi Geopark UNESCO pertama di Filipina.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di balik pesona alam Filipina, terdapat sebuah lanskap yang begitu ikonik dan mengagumkan, Chocolate Hills di Provinsi Bohol. Lebih dari seribu bukit berbentuk kerucut tersebar rapi di hamparan luas, menciptakan pemandangan yang membuat banyak wisatawan maupun peneliti kagum. Fenomena alam ini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat setempat, tetapi juga dikenal sebagai salah satu warisan geologi paling unik di dunia.

Keindahan Chocolate Hills bukan sekadar terletak pada jumlah dan bentuknya yang hampir seragam. Bukit-bukit ini menyimpan kisah panjang tentang asal-usulnya, rahasia alam yang membuat warnanya berubah, hingga statusnya sebagai kawasan lindung. Bahkan, legenda rakyat turut memperkaya cerita di balik keunikan bukit ini. Ingin tahu lebih dalam tentang tempat ini? Yuk, kita bahas bersama lima faktanya!

1. Jumlahnya ribuan, bentuknya mirip-mirip

potret deretan bukit kapur Chocolate Hills (unsplash.com/Hitoshi Namura)

Chocolate Hills terdiri dari lebih dari 1.200 bukit berbentuk kerucut yang tersebar di beberapa kota di Bohol, seperti Carmen, Batuan, dan Sagbayan. Luas wilayahnya mencapai sekitar 50 kilometer persegi, sehingga dari atas tampak seperti lautan bukit kecil yang berjejer rapi. Lanskap ini menjadi daya tarik utama Bohol dan kerap disebut sebagai salah satu keajaiban alam Filipina yang wajib disaksikan langsung.

Yang membuat kawasan ini istimewa adalah kemiripan bentuk setiap bukit. Hampir semua memiliki kontur menyerupai kerucut atau kubah, dengan ketinggian rata-rata 30–50 meter. Pemandangan bukit-bukit yang mirip satu sama lain inilah yang menimbulkan kesan seolah-olah alam menyalin sebuah bentuk lalu memperbanyaknya hingga ribuan kali, menciptakan panorama yang unik sekaligus menawan.

2. Berasal dari laut purba

potret lanskap Chocolate Hills, saksi bisu terangkatnya dasar laut purba menjadi daratan (unsplash.com/Maksim Grigorev)

Jutaan tahun yang lalu, kawasan Bohol sebenarnya adalah dasar laut yang kaya akan kehidupan laut. Selama sekitar 60 juta tahun, sisa-sisa organisme laut seperti alga dan foraminifera menumpuk di dasar laut dan membentuk batu kapur. Karena pergerakan lempeng bumi, lapisan batu kapur itu akhirnya terangkat ke permukaan. Filipina sendiri memang berada di wilayah yang aktif secara geologi, jadi proses naik-turunnya daratan bukan hal yang langka. Dari situlah batuan laut purba di Bohol muncul ke daratan.

Setelah berada di permukaan, batu kapur mulai terkikis oleh air hujan dan aliran permukaan. Iklim tropis yang lembap dan hujan yang merata sepanjang tahun membuat proses pengikisan ini berjalan sangat teratur. Vegetasi yang lebat juga ikut mempercepat pelarutan batu kapur. Hasil akhirnya adalah ratusan bukit kecil berbentuk kerucut yang seragam, yang dalam istilah geologi disebut “mogote”. Kini, formasi unik hasil dari laut purba itu kita kenal dengan nama Chocolate Hills.

3. Bisa berubah warna

potret Chocolate Hills yang warnanya berubah menjadi coklat saat musim kemarau (unsplash.com/Bo Zhang)

Salah satu hal menarik dari Chocolate Hills adalah kemampuannya berubah warna sesuai musim. Saat musim hujan, bukit-bukit ini tertutup rumput hijau segar, sedangkan pada musim kemarau rumputnya mengering menjadi cokelat. Dari sinilah muncul sebutan “Chocolate Hills,” karena bukit-bukitnya tampak seperti deretan cokelat raksasa yang tersusun di tengah alam Bohol. Perubahan sederhana ini membuat lanskapnya benar-benar berbeda, seakan menampilkan dua wajah dalam setahun.

Fenomena ini terjadi karena bukit hanya ditutupi lapisan rumput tipis yang sangat peka terhadap curah hujan dan panas matahari. Vegetasi sederhana inilah yang membuat warna bukit berganti secara alami setiap tahun, menjadikan Chocolate Hills bukan sekadar formasi geologi, tetapi juga lanskap yang hidup dan terus berubah mengikuti ritme alam.

4. Resmi jadi Geopark UNESCO

potret megah Chocolate Hills, kini berstatus Global Geopark UNESCO (pixabay.com/Joe Vel)

Chocolate Hills bukan hanya kebanggaan masyarakat Bohol, tapi juga sudah mendapat pengakuan dunia. Pada 2023, UNESCO menetapkan Pulau Bohol sebagai Global Geopark UNESCO pertama di Filipina, dengan Chocolate Hills sebagai salah satu kawasan geologi utamanya. Status ini menegaskan nilai ilmiah dan keunikan formasi bukit kapur tersebut dalam kancah internasional.

Dengan pengakuan UNESCO, Chocolate Hills kini masuk ke dalam jaringan kawasan geologi dunia yang dilindungi. Artinya, keberadaannya tidak hanya dihargai sebagai destinasi alam, tetapi juga sebagai warisan geologi yang penting untuk penelitian, pendidikan, dan pelestarian. Pengakuan ini semakin memperkuat posisi Chocolate Hills sebagai simbol alam Filipina yang mendunia.

5. Tak lepas dari kisah rakyat yang melegenda

potret Chocolate Hills yang tak hanya indah, tapi juga lekat dengan legenda rakyat Bohol (commons.wikimedia.org/Oyvind Holmstad)

Masyarakat Bohol percaya bahwa Chocolate Hills tidak hanya terbentuk karena proses alam, tapi juga karena ulah makhluk raksasa. Salah satu cerita rakyat menyebut ada dua raksasa yang bertarung sengit sambil saling melempar tanah dan batu. Setelah lelah, mereka akhirnya berdamai, tapi tumpukan tanah bekas lemparan itu konon berubah menjadi bukit-bukit yang kini dikenal sebagai Chocolate Hills.

Ada juga legenda yang lebih manis, tentang raksasa bernama Arogo yang jatuh cinta pada gadis bernama Aloya. Saat Aloya meninggal, Arogo begitu sedih hingga menangis tanpa henti. Air matanya diyakini menetes ke bumi dan membentuk bukit-bukit kerucut yang penuh kenangan. Cerita ini membuat Chocolate Hills bukan hanya indah secara geologi, tapi juga hangat dengan sentuhan budaya lokal.

Chocolate Hills bukan hanya pemandangan menakjubkan, tapi juga kisah lengkap tentang alam, sejarah, dan budaya yang berpadu jadi satu. Dari jejak laut purba, proses geologi unik, perubahan warna yang memikat, hingga pengakuan UNESCO dan legenda rakyat yang menghibur, semua itu membuat bukit-bukit ini layak disebut sebagai salah satu keajaiban alam Filipina yang selalu memikat hati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team