Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Common Myna
Common myna (commons.wikimedia.org/ Tisha Mukherjee)

Intinya sih...

  • Common myna memiliki vokalisasi unik dan ekspresif, termasuk menirukan suara manusia.

  • Mereka dikenal sebagai burung sosial yang aktif, tidur berkelompok, dan melakukan mobbing bersama-sama.

  • Sebagai omnivora oportunis, common myna makan apa saja yang tersedia di sekitarnya, membantu mengendalikan populasi serangga pertanian.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Common myna merupakan salah satu burung paling mudah dikenali di kawasan Asia Selatan dengan memiliki tampilan khas dengan bulu cokelat tua, kepala hitam legam, dan bercak kuning cerah di sekitar mata yang seolah membuatnya tampak selalu waspada. Paruh dan kakinya berwarna kuning mencolok, memberi kontras menarik dengan bulunya yang gelap.

Burung dengan nama ilmiah Acridotheres tristis ini awalnya berasal dari wilayah India, Pakistan, dan Sri Lanka, tetapi kini penyebarannya sudah sangat luas berkat kecerdasannya dalam beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan. Yuk simak selengkapnya lima fakta menarik dari common myna berikut ini.

1. Punya vokalisasi yang unik dan ekspresif

Common myna (commons.wikimedia.org/ Tisha Mukherjee)

Selain karena kecerdasannya, common myna juga dikenal vokal dan ekspresif. Burung ini bisa berkomunikasi dengan berbagai jenis panggilan, mulai dari suara peringatan, siulan, nyanyian lembut saat berinteraksi dengan pasangannya, hingga teriakan bernada tinggi ketika terancam.

Sepasang common myna saat siang hari sering terdengar bersahutan sambil membungkukkan kepala dan mengembang bulu, seolah sedang berbincang penuh ekspresi. Kemudian di waktu pagi dan sore, mereka ikut dalam 'paduan suara alami' atau nyanyian bersama yang terdengar keras di sekitar tempat bertengger mereka. Mengutip Animal Diversity Web, burung ini juga bisa menirukan suara manusia, lho!

2. Dikenal sebagai burung sosial yang aktif

Common myna (commons.wikimedia.org/ Shino jacob koottanad)

Dalam kehidupan sosialnya, common myna dikenal ramai dan aktif. Mereka sering terlihat dalam kelompok kecil yang terdiri dari pasangan, keluarga, atau kawanan berisi 5 sampai 6 ekor.

Menurut Animal Diversity Web, burung ini bisa tidur berkelompok di pohon besar dengan ratusan hingga ribuan individu di luar musim kawin atau yang disebut dengan communal roosting. Kebiasaan ini bertujuan untuk perlindungan dari predator, berbagi informasi, serta mempermudah mereka dalam mencari makan.

Mereka juga memiliki beberapa kebiasaan lain yang dilakukan bersama-sama, yakni mobbing yaitu menyerang musuh bersama-sama.

3. Omnivora oportunis yang makan apa saja

Common myna (commons.wikimedia.org/PJeganathan)

Soal makanan, common myna termasuk omnivora sejati. Mereka akan memakan apa saja yang tersedia di sekitarnya. Menu utama mereka di alam liar adalah buah, biji, serangga, cacing tanah, dan invertebrata kecil lainnya. Di daerah perkotaan, mereka akan menyantap sisa makanan manusia. Terkadang, mereka juga memangsa anak burung lain, ikan kecil, bahkan kadal.

Sifat omnivora oportunis pada burung ini juga memiliki dampak positif dalam membantu mengendalikan populasi serangga pertanian dan ikut menyebarkan biji-bijian serta menyerbuki tanaman.

4. Kompak dalam mengasuh anak

Common myna (commons.wikimedia.org/A. H. M Ibnul Arabi)

Common myna merupakan salah satu contoh keluarga harmonis di dunia burung. Jantan dan betina biasanya hanya punya satu pasangan dalam satu musim, bahkan ada yang tetap bersama seumur hidup alias monogami. Kemudian kedua induk bergantian mengerami selama 13 sampai 18 hari. Betina lebih sering mengeram di malam hari, sementara jantan ikut membantu di siang hari. Begitu anak-anak menetas, kedua induk akan bergantian memberi makan selama hampir tiga minggu, bahkan tetap melindungi mereka setelah keluar dari sarang.

Menariknya, setelah anak-anak bisa terbang, induknya masih melatih dan melindungi mereka hingga sekitar 1,5 bulan. Kadang keluarga common myna masih terlihat bersama-sama di tanah, mencari makan sambil berkomunikasi lewat suara-suara pendek.

5. Bisa hidup di hampir semua habitat, dari gurun sampai kota besar

Common myna (commons.wikimedia.org/Dominic Sherony)

Salah satu kehebatan terbesar common myna yaitu kemampuannya beradaptasi di berbagai lingkungan. Di habitat aslinya, yaitu Asia Selatan (Afghanistan, India, Sri Lanka, hingga Bangladesh), burung ini biasa ditemukan di area pertanian terbuka, perkotaan, hingga tepi hutan.

Melansir Animal Diversity Web, mereka menyukai daerah hangat yang dekat dengan sumber air, tapi tak masalah juga tinggal di tempat kering seperti gurun asalkan masih ada pepohonan. Uniknya, di Hawaii, burung ini dilaporkan bisa hidup dari ketinggian nol hingga 3.000 meter di atas permukaan laut. Itu artinya mereka sanggup bertahan di berbagai kondisi iklim, dari pesisir panas sampai pegunungan berkabut.

Kemampuan dan kecerdasan mereka dalam beradaptasi di berbagai habitat membuat mereka tersebar ke berbagai penjuru dunia, mulai dari Timur Tengah, Australia, hingga beberapa pulau di Samudra Pasifik. Tapi di sisi lain, sifat ini juga menjadikannya spesies invasif di banyak wilayah, karena bisa mengganggu ekosistem lokal dan bersaing dengan burung asli dalam mencari makanan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team