Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Crinifer personatus
crinifer personatus (inaturalist.org/ajaco005)

Intinya sih...

  • Wajah hitam polos Crinifer personatus dinamai bare-faced atau berwajah telanjang karena wajahnya yang tidak memiliki bulu halus di sekitar mata dan pipi—menghasilkan wajah hitam polos yang kontras dengan bulu tubuhnya.

  • Sebaran dan habitat Avibase menyebutkan bahwa burung ini tersebar di bagian timur dan tengah Afrika, dari Ethiopia di utara sampai ke negara-negara seperti Kenya, Tanzania, Uganda, Malawi, Zambia dan sekitarnya.

  • Diet dan peran ekologis Animalia menginformasikan bahwa Crinifer personatus memakan buah, tunas daun/batang muda, dan biji, bukan serangga atau hewan kecil, sehingga mereka termasuk burung pemakan tumb

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Crinifer personatus adalah burung khas Afrika yang mudah dikenali dari wajahnya yang hitam polos—penampilan yang membuatnya tampak unik di antara burung-burung lain. Burung ini bukan penghuni hutan lebat, melainkan lebih menyukai lingkungan terbuka seperti sabana, semak belukar, dan area dengan pohon tersebar. Suara khasnya yang nyaring membuatnya dikenal luas sebagai go-away-bird, sebuah identitas yang berbeda dari kebanyakan burung tropis.

Meskipun tidak tergolong burung populer seperti elang atau burung warna mencolok, Crinifer personatus menawarkan kombinasi karakteristik menarik. Mari kita simak 5 fakta menarik tentang burung unik ini yang mungkin belum banyak diketahui.

1. Wajah hitam polos

crinifer personatus (inaturalist.org/cwlonie6626)

Crinifer personatus dinamai bare-faced atau berwajah telanjang karena wajahnya yang tidak memiliki bulu halus di sekitar mata dan pipi—menghasilkan wajah hitam polos yang kontras dengan bulu tubuhnya. Dilansir Oiseaux, ukuran tubuhnya juga relatif sedang: dari ujung paruh sampai ekor bisa mencapai sekitar 48 cm, dan berat antara 210-300 gram.

Penampilan ini membuatnya mudah dikenali, bahkan dari kejauhan atau saat terbang di antara pepohonan di sabana. Ditambah lagi, rona bulu dan postur tubuhnya membuat Crinifer personatus tampil sederhana, tidak mencolok seperti burung hutan tropis warna-warni, tetapi tetap menarik dengan keunikan wajahnya.

2. Sebaran dan habitat

crinifer personatus (inaturalist.org/billyschofield)

Avibase menyebutkan bahwa burung ini tersebar di bagian timur dan tengah Afrika, dari Ethiopia di utara sampai ke negara-negara seperti Kenya, Tanzania, Uganda, Malawi, Zambia dan sekitarnya. Habitat favoritnya bukan hutan lebat, melainkan area terbuka seperti sabana, semak belukar, savana kering atau lembap, serta wilayah dengan pohon tersebar dan semak.

Karena hidup di habitat terbuka seperti itu, Crinifer personatus lebih mudah dijumpai oleh pengamat burung ketika berada di sabana atau pinggiran kebun/pemukiman—berbeda dari banyak burung tropis yang sulit diamati di hutan lebat. Lingkungan seperti ini memungkinkan mereka bergerak leluasa mencari buah, tunas, dan daun muda.

3. Diet dan peran ekologis

crinifer personatus (inaturalist.org/Patrick Bogeat)

Animalia menginformasikan bahwa Crinifer personatus memakan buah, tunas daun/batang muda, dan biji, bukan serangga atau hewan kecil, sehingga mereka termasuk burung pemakan tumbuhan (herbivora/frugivora). Dengan kebiasaan makan seperti itu, mereka berperan dalam penyebaran biji dan regenerasi vegetasi di savana dan sabana, membantu menyebarkan benih tanaman melalui kotoran atau sisa makanannya.

Peran ekologis ini penting bagi keberlanjutan ekosistem sabana: burung seperti Crinifer personatus membantu menjaga siklus hidup tumbuhan, serta menjaga keanekaragaman tanaman di habitat mereka. Keberadaan mereka juga menandakan bahwa habitat masih relatif sehat dan mendukung kehidupan burung pemakan tumbuhan.

4. Suara dan perilaku sosial

crinifer personatus (inaturalist.org/Heinrich Human)

Salah satu karakter paling dikenal dari Crinifer personatus adalah suaranya yang khas, sering digambarkan sebagai panggilan kow-kow atau go-away yang keras dan mudah dikenali. Oiseaux menyebutkan bahwa burung ini cenderung hidup sendiri atau bergerak dalam kelompok kecil, dan ketika terkejut atau merasa terancam, suara khas ini dipakai sebagai alarm, semacam memberi tahu kelompok dan makhluk di sekitarnya bahwa ada bahaya.

Perilaku vokal dan sosial ini membuat Crinifer personatus menjadi burung yang terdengar keberadaannya, berbeda dengan banyak burung pemakan buah yang sering diam dan sulit dideteksi. Bagi pengamat burung atau peneliti, suara mereka sering menjadi petunjuk pertama bahwa burung ini hadir di area tertentu.

5. Status konservasi

crinifer personatus (inaturalist.org/priya_rs)

Menurut penilaian konservasi global, Crinifer personatus memiliki status Least Concern (LC) artinya populasi saat ini dianggap stabil dan tidak terancam secara langsung. Namun, karena spesies ini bergantung pada habitat sabana dan semak dengan pohon tersebar, perubahan habitat—seperti konservasi lahan, pertanian intensif, atau hilangnya pohon bisa menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup mereka.

Oleh sebab itu, pelestarian habitat alami di Afrika—termasuk sabana, savana, dan semak tetap penting agar Crinifer personatus dan spesies lain yang hidup di habitat serupa bisa terus bertahan. Kesadaran ekologis dan pengelolaan habitat berkelanjutan menjadi kunci untuk masa depan mereka.

Crinifer personatus membuktikan bahwa dunia burung selalu penuh kejutan dan keunikan yang tak selalu terlihat pada pandangan pertama. Suara khasnya, perilaku sosialnya, dan perannya dalam ekosistem menjadikannya spesies penting di sabana Afrika. Dengan memahami mereka lebih dekat, kita belajar bahwa setiap makhluk punya perannya sendiri dalam menjaga keseimbangan alam yang lebih besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team