5 Fakta Darkstar, Jet Misterius yang Muncul di Top Gun Maverick

Bagi yang telah menonton film Top Gun Maverick yang rilis di bulan Mei lalu tentu melihat sebuah pesawat jet aneh dan misterius di bagian awal film. Dikisahkan dalam salah satu scene pembuka film tersebut sang bintang utama Kapten Pete "Maverick" Mitchell yang diperankan Tom Cruise menerbangkan pesawat jet misterius dan berkecepatan tinggi dalam suatu penerbangan uji. Jet tersebut bernama Darkstar, sebuah jet hipersonik fiksi dengan kecepatan sepuluh kali lebih cepat dari kecepatan suara (Mach-10).
Dilansir Thedrive, seminggu setelah film Top Gun Maverick rilis, Lockheed Martin telah membuat halaman web yang didedikasikan untuk kisah di balik pembuatan pesawat hipersonik Darkstar dalam film tersebut. Lockheed Martin adalah pabrikan terkemuka asal Amerika Serikat (AS) yang menjadi produsen sejumlah pesawat tempur dan sistem pertahanan canggih seperti peluru kendali dan radar.
Dalam film, Darkstar memang sebuah pesawat jet hipersonik fiksi namun teknologi yang diperlihatkannya bukanlah fiksi dan sejumlah analis menilai teknologi tersebut mungkin sudah lebih dekat kepada kenyataan daripada yang diperkirakan sebelumnya. Keterlibatan Lockheed Martin dalam film ini menandakan adanya teknologi tinggi dan canggih yang akan diperlihatkan yang memantik spekulasi tentang bentuk dan keberadaan jet hipersonik yang tengah dikembangkan militer AS saat ini.
Ingin tahu lebih lanjut tentang jet hipersonik Darkstar? Berikut 5 faktanya!
1. Kehadirannya di film melibatkan Divisi Skunk Works Lockheed Martin
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, kehadiran pesawat hipersonik Darkstar di scene film Top Gun Maverick tidak dapat dilepaskan dari keterlibatan pabrikan pesawat tempur ternama Lockheed Martin melalui salah satu divisi legendarisnya yang bernama Divisi Skunk Works (Lockheed Martin Skunk Works Division). Divisi Skunk Works dikenal karena produk-produk pesawatnya yang inovatif dan ternama dalam sejarah dunia kedirgantaraan militer, seperti: U-2, SR-71, F-117 (pesawat siluman pertama), F-22 Raptor, F-35 Lightning II dan sebagainya.
Dilansir Lockheedmartin, ketika tim film Top Gun Maverick ingin membawa jet hipersonik ke layar film mereka, Divisi Skunk Works adalah yang pertama kali terpikirkan dan menjadi tujuan utama mereka. Dengan keahlian dan pengalaman Divisi Skunk Works dalam membangun pesawat tercepat yang dipadukan dengan energi serta gairah dalam mendefinisikan visi masa depan dunia dirgantara, kemampuan yang diperlihatkan Darkstar dalam layar film mungkin dapat lebih dari sekedar fiksi.
Dilansir Thedrive untuk keperluan film, Divisi Skunk Works membangun mock-up atau peraga fisik pesawat dalam skala ukuran penuh dan juga versi Computer Graphic Images (CGI) yang membuat efek visualnya dalam film menjadi begitu nyata dan dramatis.
2. Merupakan gambaran teknologi kedirgantaraan di masa depan
Dilansir Eurasiantimes pesawat hipersonik telah berada di salah satu daftar prioritas militer AS saat ini. Kecepatan pesawat telah menjadi salah satu faktor penting yang terus dikembangkan, dalam porsinya kehadiran Darkstar di layar film Top Gun Maverick memberikan gambaran visi teknologi kedirgantaraan di masa depan bagi para penontonnya.
Dilansir NASA, dalam terminologi aerodinamika kecepatan hipersonik merupakan kecepatan yang jauh lebih cepat dari kecepatan suara, dalam indikator Mach, hipersonik merupakan kecepatan yang lebih besar dari Mach-5 yang artinya lima kali lebih cepat dari kecepatan suara. Sebagai informasi, dalam dunia dirgantara, terdapat beberapa catatan mengenai kecepatan tertinggi yang pernah tercatat baik untuk pesawat militer, penumpang, maupun pesawat eksperimental.
Pesawat penumpang tercepat adalah Concorde yang memiliki kecepatan jelajah sekitar Mach-2 namun telah dipensiun di tahun 2003 silam, lalu pesawat mata-mata militer AS SR-71 (operasional tahun 1964-1998) merupakan pesawat berawak bertenaga jet tercepat bahkan hingga saat ini yang mampu melesat hingga sekitar Mach-3 di ketinggian 24 km yang menyebabkannya sulit sekali ditembak rudal. Kemudian ada pesawat eksperimental tak berawak NASA X-43A yang mampu mencapai Mach-9.6 pada tahun 2004 lalu.
3. Memiliki kemiripan desain dengan pesawat hipersonik SR-72
Meskipun terdapat sejumlah perbedaan namun Darkstar dinilai memilki kemiripan desain dengan pesawat hipersonik SR-72 yang santer diberitakan tengah dikembangkan oleh militer AS sehingga kemunculannya di film Top Gun Maverick memancing spekulasi sejumlah pihak mengenai rumor pesawat rahasia tanpa awak yang memiliki kemampuan serang tersebut.
Dilansir Nationalinterest spekulasi terus beredar mengenai SR-72, yang dijuluki sebagai "Son of Blackbird", pesawat ini telah menjadi misteri selama lebih dari satu dekade. SR-72 direncanakan menjadi penerus SR-71, pesawat mata-mata supersonik ikonik dari era perang dingin. Laporan awal mengenai pengembangan SR-72 muncul di tahun 2007 dan kemudian di tahun 2013 diberitakan pihak Lockheed Martin tengah membuat kemajuan yang signifikan dalam pengembangan pesawat hipersonik tersebut dan sempat beredar konsep desainnya.
Namun kejelasan pasti mengenai bagaimana pesawat tersebut akan uji terbang atau perkiraan waktu operasional masih belum bisa dipastikan hingga hari ini yang semakin menambah selubung misteri untuk pesawat rahasia ini.
4. Menggunakan mesin Scramjet sebagai tenaga penggerak di kecepatan hipersonik
Darkstar menggunakan mesin yang dikenal sebagai scramjet yang merupakan kependekan dari supersonic combustion ramjet. Teknologi scramjet merupakan pengembangan dari ramjet dan merupakan teknologi pendorong (propulsi) yang digunakan pada pesawat yang menggunakan kecepatan hipersonik atau di atas Mach-5. Dilansir NASA, berbeda dengan mesin jet konvensional (turbofan) dimana udara yang datang ditangkap oleh saluran masuk mesin lalu mengalir melalui kipas ke kompresor untuk dimampatkan dan kemudian diteruskan ke ruang pembakaran untuk dicampur dengan bahan bakar dan menghasilkan gaya dorong.
Mesin scramjet langsung menggunakan kecepatan aliran udara supersonik yang masuk ke saluran mesinnya hingga ruang pembakarannya tanpa perlu dilambatkan untuk dikompresi sehingga mesinnya dapat menghasilkan tenaga dorong yang cepat dan besar. Karena menggunakan kecepatan udara yang masuk melalui mesin, semakin cepat laju pesawat tenaga yang dihasilkan akan semakin efisien, mesin scramjet juga tidak membutuhkan bagian bergerak seperti yang terdapat pada mesin jet konvensional.
5. Nama Darkstar telah menjadi legacy di Divisi Skunk Works Lockheed Martin
Dilansir Thedrive nama Darkstar sebenarnya juga bukanlah nama fiksi belaka. Nama Darkstar telah menjadi sebuah legacy di Divisi Skunk Works. Nama tersebut pernah diberikan untuk sebuah drone yang tidak berumur panjang bernama RQ-3 Darkstar low-observable reconnaissance drone. Program tersebut dibatalkan pada akhir tahun 1990-an. Konsep serupa akhirnya operasional dengan nama RQ-170 Sentinel, sebuah drone pengintai untuk mengumpulkan data intelijen yang dioperasikan oleh Angkatan Udara AS.
Jika diperhatikan, sejumlah film Hollywood pernah mengungkap sejumlah alutsista yang sedang dikembangkan oleh militer AS. Sebagai salah satu contohnya film Die Hard 4 (Live Free or Die Hard) yang rilis di tahun 2007, dalam salah satu scenenya, film yang dibintangi oleh Bruce Willis tersebut menampilkan jet tempur generasi ke-5 F-35B yang mampu hovering layaknya helikopter ketika melakukan serangan dari bawah jalan tol. F-35B sendiri baru masuk dinas operasional di Marinir AS di tahun 2015.
Apakah Darkstar menjadi pertanda akan munculnya pesawat jet hipersonik yang telah lama menjadi spekulasi: SR-72? Kita tunggu.