Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret panorama ikonik Kota Dresden, Jerman (unsplash.com/Oliver Guhr)

Intinya sih...

  • Kota Dresden adalah kota bersejarah di Jerman

  • Dresden memiliki seni Barok dan Rokoko yang luar biasa

  • Dresden pernah mengalami kehancuran hebat di PD II

Kota Dresden adalah sebuah kota bersejarah yang indah di Jerman. Merupakan ibu kota dari negara bagian Saxony dan kota terpadat kedua setelah Kota Leipzig yang juga berada di negara bagian Saxony tersebut. Kekayaan sejarah dan kemegahan "harta karun" budaya kota tersebut dapat membuat siapapun yang mengunjunginya terkesima. Dresden memiliki sejarah panjang sebagai ibu kota dan kediaman Raja Saxony di masa lalu yang selama berabad-abad memberikan warisan budaya dan seni pada kota tersebut.

Dijuluki sebagai Florencenya Elbe, karena Dresden yang dialiri oleh salah satu sungai ikonik Eropa, Sungai Elbe terkenal dengan sejumlah arsitektur bangunan bersejarahnya yang khas, karya seni serta panorama pemandangan alamnya yang indah serupa dengan Kota Florence di Italia yang terkenal dengan sejarah seni Renaisansnya. Kota Dresden pernah luluh lantak dalam era Perang Dunia (PD) II karena pengeboman udara namun setelah perang usai, kota tersebut bangkit dan dibangun kembali hingga masih menunjukkan pesonanya hingga hari ini dan menjadi salah satu destinasi para wisatawan yang mengunjungi Jerman.

Ingin tahu lebih lanjut tentang kota yang indah dan kaya sejarah ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!

1. Kota bersejarah yang kaya warisan seni dan budaya

Menurut laman World City Trail, Kota Dresden yang juga dikenal dengan julukan "Jewel Box" memiliki warisan seni Barok dan Rokokonya yang luar biasa pada arsitektur bangunan dan karya seninya. Seni Barok merujuk pada bentuk seni abad ke-17 yang berasal dari Italia yang menampilkan keindahan yang rumit, penuh hiasan, detail yang sangat halus, dramatis dan kaya akan emosi, sedangkan seni Rococo lebih ditandai dengan kelembutan. Dresden terkenal dengan arsitektur Baroknya yang menakjubkan dengan sejumlah istana, gereja dan bangunan lain yang memamerkan ornamen dekorasi yang detail dan rumit. Terdapat pula Istana Zwinger (Zwinger Palace) yang merupakan kompleks istana Barok megah yang menjadi rumah beberapa museum dan galeri seni serta gedung opera terkenal bernama Semperoper, salah satu gedung opera paling bergengsi di Eropa.

Tak hanya peninggalan bangunan fisik yang menjadi warisan sejarah dan budayanya, sejumlah warisan non-fisik seperti kuliner juga menjadi bagian dari sejarah masa lalu Dresden, salah satunya adalah menjadi tempat lahirnya produk coklat susu (milk chocolate) yang pertama. Dilansir laman Dresden-Magazin, produk cokelat susu pertama kali dibuat di Dresden. Pada tahun 1839, sebuah perusahaan lokal Jordan & Timaeus memasang iklan di surat kabar yang memuji keunggulan produk barunya: cokelat susu yang dibuat dengan susu keledai (produk pertama cokelat susu di Swiss baru dibuat di tahun 1875). Selain itu Dresden juga dikenal sebagai kota musik, komposer terkenal Jerman dari abad ke-19 seperti Carl Maria von Weber dan Richard Wegner pernah menjadi konduktor opera di sana.

2. Memiliki seni porselen terbesar di dunia

potret Fürstenzug, seni mural sepanjang 102 m di Kota Dresden yang merupakan salah satu lukisan porselen terbesar di dunia (commons.wikimedia.org/Gegeours)

Dresden memiliki salah satu seni mural atau karya seni yang dibuat pada media tembok yang dikenal dengan nama Fürstenzug (prosesi para pangeran). Dilansir laman Dresden Guide info, Fürstenzug adalah mural publik di kota tua Dresden. Karya seni sepanjang 102 m tersebut merupakan salah satu lukisan porselen terbesar di dunia, terdiri atas ubin-ubin yang terbuat dari porselen Meissen yang terkenal dengan jumlah lebih dari 23.000 ubin porselen. Fürstenzug terletak di tembok luar stallhof (halaman kandang kuda) Kastil Dresden.

Menurut Britannica, porselen Meissen atau yang lebih dikenal dengan true porcelain adalah porselen yang diproduksi di pabrik Maissen dekat Dresden dari tahun 1710 hingga saat ini. Porselen ini merupakan porselen asli pertama yang berhasil diproduksi di Eropa dan mendominasi gaya porselen Eropa hingga sekitar tahun 1756, setelahnya dominasi gaya porselen Eropa beralih ke porselen Sèvres Prancis. Sejumlah sumber informasi menyebutkan, awalnya lukisan tersebut dibuat antara tahun 1871 dan 1876 untuk merayakan ulang tahun ke-800 Dinasti Wettin, keluarga penguasa Saxony saat itu. Agar karya seni tersebut tahan cuaca, lukisan tersebut diganti dengan lebih dari 23.000 ubin porselen Meissen antara tahun 1904 dan 1907.

3. Katedral Tritunggal Maha Kudus adalah bangunan religius ikoniknya

potret Gereja Katedral Tritunggal Maha Kudus, Dresden (commons.wikimedia.org/Dietmar Rabich)

Seperti pada kebanyakan kota-kota besar di Eropa, sebuah katedral megah menjadi simbol religiusitas, sejarah dan kesejahteraan Kota Dresden. Kekristenan telah mengakar kuat di Jerman di masa lalu dan dari literatur yang ada kita dapat mengetahui bahwa salah satu gereja katedral yang terdapat di Kota Trier telah berdiri sejak masa Kaisar Konstantius Agung menjadi Kaisar Romawi pertama yang beragama Kristen (memerintah pada abad ke-4 M). Katedral Tri Tunggal Maha Kudus, Dresden atau yang lebih dikenal dengan nama Katedral Dresden merupakan katedral ikonik Kota Dresden dan salah satu bangunan religius paling penting di kota tersebut. Merupakan gereja Katolik Roma tempat kedudukan Uskup Keuskupan Dresden-Meissen. Katedral ini pernah mengalami kerusakan parah pada era PD II namun berhasil direstorasi.

Menurut laman Dresden, katedral ini merupakan bangunan bergaya arsitektur Barok termuda di Kota Dresden. Dibangun antara tahun 1739 dan 1755 oleh arsitek Italia Gaetano Chiaveri dan melibatkan sejumlah tukang dan perajin dari Italia. Restoran di seberang jalan yang bernama "Italienisches Dörfchen" (Desa Italia) merupakan pengingat akan para pekerja dan perajin Italia yang membantu pembangunan gereja ini. Katedral ini merupakan gereja terbesar di wilayah negara bagian Saxony. Ruang bawah tanahnya berisi 49 makam para pangeran dan raja Dinasti Wettin beserta kerabat mereka. Terdapat pula patung-patung buatan pemahat Italia dari abad ke-18, Lorenzo Mattielli yang menggambarkan para rasul dan orang-orang kudus

4. Mengalami kehancuran di Perang Dunia II

potret Kota Dresden setelah pengeboman udara yang dilakukan oleh pihak Sekutu pada era PD II (commons.wikimedia.org/German Federal Archives)

Kota Dresden pernah mengalami kehancuran hebat pada era PD II ketika Sekutu melakukan pengeboman udara besar-besaran pada fase final PD II, antara tanggal 13 Februari hingga 15 Februari 1945 terhadap kota tersebut untuk menghancurkan fasilitas industri senjata dan jaringan rel kereta api Nazi Jerman. Menurut laman National WW2 Museum, malam hari tanggal 13 Februari 1945 gelombang pertama pesawat-pesawat pengebom berat Lancaster milik RAF (AU Inggris), mulai terlihat di langit Kota Dresden. Hampir tanpa perlawanan dari senjata anti pertahanan udara Jerman, sekitar 240 pengebom Lancaster leluasa menjatuhkan bom berdaya ledak tinggi dan bom bakar (incendiaries) di atas Dresden yang meluluhlantakkan kota tersebut.

Badai api mengerikan terjadi di Dresden akibat bom bakar, api membumbung tinggi dan membakar apa pun yang ada di sana. Setelah gelombang pengebom Lancaster datang pula ratusan pesawat pengebom milik Amerika Serikat (AS) B-17Flying Fortress yang melakukan hal yang sama terhadap Kota Dresden. Empat gelombang pengeboman dilakukan Sekutu pada periode 13 Februari hingga 15 Februari 1945, lebih dari 3.900 ton bom menghujani kota tersebut serta terdapat korban jiwa yang sangat besar pada peristiwa tersebut, lebih dari 25.000 jiwa. Hingga perang berakhir pengeboman Dresden terus menjadi kontroversi dan dipertanyakan karena tingginya korban jiwa meskipun terdapat target militer yang sah di sana

5. Menghadapi banjir dari meluapnya Sungai Elbe

potret banjir yang melanda Kota Dresden, Jerman di tahun 2002 akibat luapan Sungai Elbe (commons.wikimedia.org/Stefan Malsch)

Sama seperti banyak wilayah di Eropa yang dialiri sungai-sungai besar seperti Sungai Danube atau Sungai Tiber, banjir juga merupakan masalah klasik yang dihadapi oleh daerah-daerah yang ada di aliran Sungai Elbe termasuk Kota Dresden ini. Dilansir The Guardian, salah satu banjir terburuk Sungai Elbe di masa modern ini terjadi pada tahun 2002 silam dan memberikan dampak katastropik di wilayah Eropa Tengah. Banjir yang juga dijuluki sebagai "flood of the century" tersebut menyebabkan ribuan orang dievakuasi dari sejumlah wilayah di Kota Dresden.

Pihak NASA melaporkan, hujan lebat di wilayah Eropa Tengah pada tahun 2002 tersebut telah menyebabkan banjir terburuk yang pernah terjadi di wilayah itu dalam lebih dari 1 abad terakhir dan merenggut nyawa lebih dari 100 orang, gabungan jumlah korban jiwa di wilayah terdampak: Jerman, Republik Ceko serta beberapa wilayah lainnya dan menyebabkan kerugian hingga USD 20 miliar. Perubahan iklim juga ditengarai menjadi salah satu faktor yang menyebabkan makin seringnya banjir di daerah aliran Sungai Elbe ini, namun sejumlah  program "flood protection"  termasuk sistem perlindungan banjir mobilenya yang terkenal telah dilakukan untuk melindungi Kota Dresden dari dampak katastropik banjir Sungai Elbe.

Jangan lupa untuk mampir ke kota bersejarah ini ketika nanti ada kesempatan untuk mengunjungi Jerman, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team