Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret F-35A milik AU Amerika Serikat (US Air Force/MSgt John Nimmo Sr)

 

F-35 Lightning II atau yang dikenal dengan jet tempur F-35 merupakan jet tempur generasi terbaru atau generasi ke-5 buatan pabrikan sistem pertahanan terkemuka Lockheed Martin asal Amerika Serikat (AS). F-35 memiliki sejumlah kelebihan bila dibandingkan dengan jet tempur generasi sebelumnya dan digadang-gadang akan menjadi pesawat tempur yang mampu melakoni semua misi saat ini maupun di masa yang akan datang.

Fitur siluman penuh (full stealth) yang dapat diaktifkan ketika menjalani misi tempur menyebabkannya tidak terlacak radar, menjadi salah satu kelebihan jet tempur yang memiliki kecepatan supersonik ini. Dilansir The Avionist, bulan Februari lalu ketika Rusia mulai menginvasi Ukraina, pihak AU AS mempublikasikan foto 2 buah F-35 AU AS yang menjadi bagian kekuatan udara NATO di Eropa sedang terbang patroli di atas wilayah udara Polandia. Foto tersebut menarik perhatian para analis militer karena diketahui kedua F-35 tersebut tidak dipasangi alat reflektor pembelok jejak radar.

Reflektor radar merupakan alat yang biasa digunakan pada masa damai untuk mengurangi jejak radar dan penanda pesawat tidak beroperasi dalam mode siluman penuh , tidak adanya reflektor radar yang terlihat membuktikan kedua jet tempur tersebut beroperasi dalam mode siluman penuh yang tidak terlacak radar. Teknologi F-35 dianggap sebagai salah satu pencapaian tertinggi di dunia aviasi militer pada masa modern ini.

Ingin tahu lebih lanjut tentang F-35? Berikut 5 faktanya!

1. Pesawat dengan program pengembangan yang mahal

potret dua buah F-35 AU Amerika Serikat yang sedang mengudara (media.defense.gov)

Pengembangan jet tempur F-35  yang merupakan penggabungan berbagai program pesawat tempur merupakan salah satu program militer termahal, terkompleks dan juga terkontroversial hingga hari ini. Dilansir Nbcnews, dengan perkiraan total biaya lifetime  F-35 sebesar USD 1,6 triliun untuk program pengembangan, pembelian dan biaya operasi selama siklus produknya, merupakan program sistem persenjataan AS termahal yang pernah dibuat. Meskipun mahal namun para petinggi militer AS bergeming karena tidak adanya program alternatif dan meyakini program ini penting untuk kekuatan militer AS di masa depan.

Meskipun terdapat sejumlah kendala, pada rentang tahun 2015-2019 semua varian F-35 telah operasional dan bertugas di militer AS. Dilansir Forbes, setidaknya hingga tahun 2021, 400 F-35 berbagai varian telah diserahkan pihak pabrikan kepada militer AS dan sekitar 200 unit telah diserahkan kepada mitra negara-negara sekutu AS yang diizinkan membelinya.

Harga per unit F-35 sebagaimana dilansir Forbes saat ini pun telah turun menjadi sekitar USD 78 juta yang  mampu bersaing dengan pesawat generasi ke-4, seperti:  F-15EX, Rafale dan Grippen yang memiliki rentang harga antara US$85 juta hingga US$100 juta. Biaya operasional per jamnya juga diharapkan dapat turun dalam tiga tahun ke depan karena pabrikan Lockheed Martin telah diberikan kontrak pengadaan suku cadang dan pemeliharaan yang berkelanjutan untuk F-35.

2. F-35 memiliki tiga varian utama

Dilansir Lockheedmartin F-35 memiliki tiga varian utama dengan kemampuannya masing-masing, varian-varian tersebut sebagai berikut:

  • F-35A, didesain untuk beroperasi dari landasan udara konvensional dan merupakan varian yang paling umum. AU AS dan mayoritas negara-negara sekutu yang memiliki F-35 mengoperasikan varian ini.
  • F-35B, didesain untuk mampu mendarat secara vertikal seperti helikopter dan lepas landas dari landasan yang sangat pendek. Varian ini mampu beroperasi dari landasan pendek yang sangat sederhana ataupun dari geladak kapal perang yang mampu membawa kekuatan udara terbatas. Pada generasi sebelumnya, kemampuan ini dimiliki oleh pesawat tempur Harrier Jump Jet. F-35B dioperasikan oleh Marinir AS, Ingris dan AU Italia.
  • F-35C, didesain sebagai pesawat tempur siluman pertama AL AS yang memiliki kemampuan serang jarak jauh serta dibuat secara khusus untuk beroperasi dari kapal induk. Saat ini Departemen Angkatan Laut AS merupakan operator terbesar dan eksklusif dari varian ini.

Semua varian F-35 mampu membawa senjata baik secara internal (disimpan dalam ruang senjata) ketika dalam mode siluman penuh (full stealth) ataupun secara eksternal di luar badan pesawat ketika tidak menggunakan mode siluman. F-35 mamiliki total kemampuan angkut senjata hingga lebih dari 8 ton, sejumlah senjata canggih seperti rudal udara ke udara, rudal udara ke permukaan darat maupun laut mampu diusungnya. Secara kasat mata ketiga varian tersebut terlihat hampir sama bentuknya meskipun jika diamati secara detail terdapat sejumlah perbedaan.

3. Merupakan platform jet tempur yang akan menjadi pesawat tempur multi peran

potret F-35A AU AS yang sedang melakukan pengisian bahan bakar di udara dari pesawat tanker (af.mil)

Dilansir Forbes, ketika program pengembangan F-35 dimulai di tahun 1992, F-35 diproyeksikan akan menjadi jet tempur satu solusi untuk menjawab kebutuhan pesawat tempur tiga matra yang berbeda di AS: Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Korps Marinir dalam satu air frame. F-35 adalah pesawat tempur mesin tunggal dan kursi tunggal (single seat) untuk semua variannya.

Sebagaimana diketahui, di generasi sebelumnya fungsi-fungsi jet tempur dibedakan atas kode prefiks di depan modelnya seperti: F (Fighter), A (Attack) dan E (Electronic Warfare), di masa depan, sebagai jet tempur generasi ke-5 yang dibekali teknologi terbaru dan tercanggih, F-35 akan menjadi jet tempur multi peran yang mampu menjadi penempur superioritas udara (Fighter), serang permukaan (Attack) hingga pengumpulan data intelijen dan peperangan elektronik.

Dilansir Air Force di masa depan F-35 akan menggantikan armada udara AS yang telah menua dalam satu platform seperti:  jet tempur F-16, F/A-18, jet tempur serang A-10  Thunderbolt, dan jump jet AV-8B Harrier millik Korps Mariniri AS. Dilansir Military, saat ini jumlah F-35 telah melebihi jumlah jet tempur F-15 dan A-10 Thunderbolt serta menjadi armada jet tempur terbesar kedua dalam inventaris armada pesawat tempur AS.

4. Telah terlibat dalam misi tempur sesungguhnya

potret ruang senjata F-35, semua senjata disimpan di ruang senjata dalam mode siluman (arcforums.com)

F-35 telah dilibatkan dalam misi tempur yang sesungguhnya, Dilansir Military Times, pada awal tahun 2018, untuk pertama kalinya F-35B milik Marinir AS berhasil menyerang sasaran lawan di Afghanistan dan misi tersebut merupakan misi sukses pertamanya. Dengan radar dan sensor superior di sekujur tubuhnya, senjata F-35 mampu menghancurkan sasaran dari jarak yang sangat jauh (beyond visual range).

Data di medan pertempuran dapat tersaji lengkap secara visual pada display yang terintegrasi dengan helm pilotnya yang sangat canggih. Helm pilot F-35 mampu melihat tembus pandang ke luar badan pesawat dan menggantikan fungsi Head Up Display (HUD) di kokpit.

Selain telah terlibat dalam misi tempur, sejumlah catatan kecelakaan juga pernah terjadi karena kesalahan teknis ataupun human error. Yang terbaru sebagaimana dilansir New York Post, pada bulan January 2022 terjadi kecelakaan ketika F-35C AS gagal mendarat di kapal induk AS USS Carl Vinson, mencendarai sejumlah awak dan kapal tercebur ke lautan namun pilot selamat.

5. Dijual ke luar AS melalui program kerja sama dan penjualan militer

potret jet tempur F-35 milik AU Denmark (ukdefencejournal.org.)

F-35 adalah pesawat tempur canggih yang dijual AS ke luar negaranya melalui program kerja sama dan penjualan militer kepada negara-negara yang diizinkan untuk membelinya. Negara-negara yang menjadi operator F-35 saat ini merupakan negara-negara yang menjadi sekutu AS dan anggota NATO. Dilansir Lockheedmartin, saat ini di luar AS terdapat 13 negara yang telah dan akan menjadi operator jet tempur F-35, yaitu: Inggris, Italia, Belanda, Australia, Norwegia, Denmark, Kanada, Israel, Jepang, Korea Selatan, Polandia, Belgia dan Singapura.

Teknologi jet tempur pertama kali diperkenalkan oleh Luftwaffe (AU Jerman) beberapa saat sebelum Perang Dunia II berakhir. Messerschmitt Me-262 merupakan jet tempur yang operasional pada tahun 1944 dan merupakan teknologi yang sama sekali baru yang mencengangkan pihak Sekutu.

Setelah perang berakhir teknologi Me-262  menjadi basis untuk pengembangan dunia jet tempur oleh negara-negara Sekutu pemenang perang. Hanya dalam tempo sekitar 78 tahun sejak pertama kali operasional hingga hari ini,  jet tempur telah berevolusi menjadi senjata super canggih dan juga menentukan kemenangan di medan pertempuran.

Semoga informasi ini bisa menambah wawasan kamu atas salah satu jet tempur generasi terbaru, ya! Selamat mengudara!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team