Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Fork-tailed Flycatcher
Fork-tailed Flycatcher (inaturalist.org/rawcomposition)

Intinya sih...

  • Burung Fork-tailed Flycatcher memiliki ekor terpanjang dibandingkan burung lain, dengan panjang dua hingga tiga kali tubuhnya sendiri.

  • Spesies ini adalah pengembara spektakuler yang sering 'tersesat' ribuan kilometer dari wilayah asalnya di Amerika Selatan ke Amerika Utara.

  • Fork-tailed Flycatcher memiliki atraksi udara unik saat musim kawin dan merupakan ahli berburu serangga yang lincah dan adaptif.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di antara hamparan sabana Amerika Selatan yang terbentang luas, ada satu burung yang keberadaannya selalu berhasil mencuri perhatian, Fork-tailed Flycatcher. Penampilan tubuhnya mungkin tak terlalu besar, tetapi ekornya yang menjuntai panjang bak pita anggun di langit, menjadikannya salah satu burung paling mencolok yang pernah melintas. Bukan hanya rupanya yang unik, spesies ini juga menyimpan serangkaian perilaku menarik, pola migrasi yang tak biasa, hingga kemampuan adaptasi yang membuatnya sering disebut sebagai salah satu pengembara paling spektakuler dari kawasan tropis.

Meski umumnya hidup di Amerika Selatan, burung ini hampir setiap tahun muncul di Amerika Utara, sering kali sebagai 'tersesat' akibat navigasi migrasi yang kacau. Kemunculannya yang tak terduga, ditambah gaya terbangnya yang khas, membuat burung dengan nama ilmiah Tyrannus savana menairik untukmenarik untuk diikuti jejaknya dan dipelajari lebih dalam. Berikut 5 fakta menarik tentang Fork-tailed Flycatcher yang wajib kamu simak.

1. Pemilik ekor terpanjang jika dibandingkan ukuran tubuh burung lain di dunia

Fork-tailed Flycatcher (inaturalist.org/ftsautter)

Fakta paling mencolok dari Fork-tailed Flycatcher adalah ekornya yang sangat panjang. Bagian ekornya menjadi daya tarik utama ketika burung ini terbang, menampilkan gerakan anggun yang menyerupai pita hitam yang melambai di udara. Pada jantan dewasa, ekor ini bisa mencapai dua hingga tiga kali panjang tubuhnya sendiri. Menurut Animal Diversity Web, jantan memiliki panjang tubuh sekitar 37 sampai 41 cm termasuk ekor.

Berbeda dengan jantan, ekor betina tidak sepanjang milik jantan, meskipun memiliki tubuh dan massa yang hampir sama dengan jantan, yakni sekitar 28 hingga 32 gram. Anak mereka pun memiliki penampilan yang berbeda, dengan warna bulu yang lebih kusam dan ekor yang jauh lebih pendek.

Tak banyak burung lain di dunia yang memiliki rasio panjang ekor dibandingkan tubuh setinggi ini. Hal tersebut membuat Fork-tailed Flycatcher mendapat tempat istimewa dalam dunia ornitologi sekaligus mudah dikenali dari kejauhan. Ekor panjang tersebut juga berperan dalam atraksi kawin dan membantu jantan menarik perhatian betina dengan manuver udara yang dramatis.

2. Pengembara spektakuler yang sering 'tersesat' ribuan kilometer

Fork-tailed Flycatcher (inaturalist.org/radrat)

Meski berasal dari lingkungan tropis dan subtropis Amerika Selatan, Fork-tailed Flycatcher dikenal sebagai burung migran jarak jauh dengan pola pergerakan yang tidak selalu teratur. Populasi dari bagian selatan Amerika Selatan adalah migran sejati, sementara populasi utara cenderung menetap dan hanya melakukan perjalanan lokal.

Kemampuannya muncul jauh dari wilayah asal menjadikan spesies ini semakin menarik perhatian. Hampir setiap tahun, burung ini tercatat tiba di Amerika Utara, terutama di sepanjang Pantai Atlantik. Melansir Audubon dan Animal Diversity Web, kehadiran mereka yang tidak bisa diprediksi sering kali dianggap sebagai hasil navigasi yang keliru oleh individu yang sedang melakukan migrasi jarak jauh. Bahkan ada pula catatan bahwa Fork-tailed Flycatcher pernah mencapai Meksiko, Amerika Serikat bagian timur, hingga selatan Kanada.

Bagi para pengamat burung, kemunculannya kerap menjadi momen langka yang sangat dinantikan, karena tidak ada pola pasti yang dapat memprediksi di mana dan kapan burung ini akan terlihat.

3. Punya atraksi udara yang unik saat musim kawin

Fork-tailed Flycatcher (inaturalist.org/ftsautter)

Selain ekor panjangnya yang memukau, perilaku kawin Fork-tailed Flycatcher juga tak kalah menarik. Mengutip Animal Diversity Web, jantan diketahui melakukan atraksi udara yang rumit, berupa spiral dan salto kecil di tengah udara, sambil mengeluarkan vokalisasi yang khas. Sayapnya bahkan menghasilkan suara bergetar atau 'rattle' yang terdengar jelas, menjadi bentuk komunikasi tambahan untuk menarik perhatian betina.

Burung ini bersarang di berbagai wilayah Amerika Selatan, dengan musim kawin yang berbeda-beda tergantung negara. Di Panama, misalnya, burung ini mulai menunjukkan aktivitas kawin pada Januari, sementara di Brasil musiman berkembang biaknya berlangsung antara September dan Februari.

4. Ahli berburu serangga yang lincah dan adaptif

Fork-tailed Flycatcher (inaturalist.org/rawcomposition)

Sebagai burung yang sangat bergantung pada ketangkasan di udara, Fork-tailed Flycatcher adalah pemangsa serangga yang ulung. Mereka kerap terlihat bertengger untuk mengamati lingkungan sekitar sebelum meluncur cepat memburu mangsa yang lewat.

Makanan utamanya terdiri atas serangga terbang seperti tawon hingga rayap bersayap. Pada musim panas dan masa berkembang biak, pola makan mereka didominasi oleh serangga, menjadikannya salah satu pengendali hama alami yang efektif.

Menariknya, menurut Animal Diversity Web, ketika serangga mulai langka biasanya saat musim tidak berkembang biak, Fork-tailed Flycatcher beralih menjadi pemakan buah seperti beri. Adaptasi diet ini membantu mereka bertahan di lingkungan yang berubah-ubah dan sumber makanan yang tidak selalu stabil.

5. Burung kolonial yang sering bersama ribuan individu saat migrasi

Fork-tailed Flycatcher (inaturalist.org/ftsautter)

Melansir Animal Diversity Web, saat tidak dalam musim berkembang biak, Fork-tailed Flycatcher adalah burung yang sangat sosial. Mereka dapat ditemukan dalam kelompok besar, bahkan ribuan individu, terutama ketika melakukan perjalanan migrasi. Kawanan besar ini terkadang bercampur dengan spesies lain dari genus yang sama, seperti Eastern Kingbird.

Perilaku sosial ini juga terlihat dalam interaksi mereka terhadap ancaman. Meskipun tubuhnya relatif kecil, burung ini terkenal agresif saat mempertahankan sarang, baik terhadap predator maupun sesama spesies. Betina merupakan individu yang paling aktif dalam menjaga sarang dan memberikan perawatan pada anak.

Penampilannya yang memukau, perilaku terbang yang elegan, dan kemampuan migrasi yang mengagumkan, Fork-tailed Flycatcher merupakan salah satu burung tropis paling menarik yang pernah melintas di langit Amerika. Keunikan ekornya, migrasi yang tidak terduga, hingga kebiasaan sosialnya menjadikan spesies ini sosok simbolis dari keindahan burung-burung Amerika Selatan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team