5 Fakta Gunung Eiger, Gunung Ikonik di Swiss

Wilayah pegunungan Alpen yang terkenal dengan kemegahan dan keindahan alamnya adalah salah satu rangkaian pegunungan tertinggi dan terluas di Eropa yang membentang sekitar 1.200 km dan melintasi 8 negara: Monako, Prancis, Swiss, Italia, Liechtenstein, Jerman, Austria dan Slovenia dengan Swiss, Austria dan Prancis sebagai negara yang memiliki bagian terbesar dilewati rangkaian pegunungan tersebut.
Salah satu Gunung terkenal yang berada di dalam rangkaian wilayah pegunungan tersebut adalah Gunung Eiger yang menjulang setinggi 3.967 mdpl dan berada dalam wilayah Negara Swiss. Gunung Eiger adalah salah satu gunung paling dikenal di Swiss yang menarik minat banyak wisatawan dan pendaki profesional untuk mengunjungi dan menggapai puncaknya.
Gunung Eiger terletak di wilayah sub-range pegunungan Alpen yang dikenal dengan nama Alpen Bernese yang menghadap wilayah dataran tinggi Grindelwald dan Lauterbrunnen di wilayah Bernese Oberland, Swiss. Gunung Eiger merupakan puncak paling timur di wilayah pegunungan tersebut dan merupakan salah satu gunung paling ikonik di wilayah Pegunungan Alpen Swiss.
Fitur yang paling menonjol dari Gunung Eiger adalah bebatuan dan es setinggi 1.800 meter di sisi utaranya (north face) yang dikenal dengan nama Eigerwand yang merupakan "wajah utara" terbesar di wilayah Pegunungan Alpen. Meski tidak setinggi gunung-gunung Eight-thousanders di wilayah Himalaya, Gunung Eiger tetap memiliki pesona dan misterinya tersendiri di kalangan para pendaki profesional. Gunung ini juga menjadi inspirasi salah satu nama brand alat-alat outdoor lokal tanah air yang terkenal dengan kualitasnya.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai gunung ikonik di negara Swiss ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!
1. Arti nama "Eiger" diselimuti oleh misteri

Menurut laman Jungfrau Region Swiss, Eiger adalah salah satu puncak tertinggi di Swiss pertama yang disebutkan dalam sebuah dokumen. Pada awal tahun 1252 terdapat kata-kata dalam bahasa latin "ad montem qui nominatur Egere" di dalam sebuah dokumen yang mungkin merujuk pada nama sebuah gunung di wilayah Pegunungan Alpen, yang namanya seturut kisah legenda dan mitos dijadikan nama puncak gunung tersebut, meski tidak ada bukti yang pasti mengenai hal tersebut.
Terdapat 3 buah puncak gunung yang berdekatan di wilayah tersebut yang secara umum dalam bahasa Jerman disebut: Jungfrau (gadis dalam bahasa Jerman), Mönch (biarawan dalam bahasa Jerman) dan Oger (raksasa) dalam bahasa Jerman. Kisah legenda populer menyebutkan bahwa nama Eiger memiliki arti monster atau raksasa.
Di luar itu semua, literatur ilmiah yang ada menyebutkan bahwa pemukim pertama di bawah Gunung Eiger dikatakan memiliki nama Jerman kuno: Egiger atau Agiger, oleh karena itu, gunung di atas padang rumputnya disebut sebagai "Aigers Geissberg" . Kata dalam bahasa Latin dan Prancis yang merujuk ke gunung ini pun memiliki arti "tajam" atau "runcing" yang mungkin merujuk kepada bentuk puncak gunungnya.
2. Dipuncaki pertama kali pada tahun 1858
Menurut laman Summitpost, Gunung Eiger berhasil dipuncaki pertama kalinya pada tanggal 11 Agustus 1858 melalui rute punggungan bukit sebelah barat (west ridge) dan west flank. Seorang pendaki Irlandia bernama Charles Barrington bersama 2 orang pemandu dan pendaki Swiss Christian Almer dan Peter Bohren berhasil memuncaki Gunung Eiger dari rute tersebut. Rute tersebut adalah rute yang relatif mudah namun pada masa itu, pendakian tersebut merupakan pencapaian yang signifikan dalam dunia pendakian Gunung Alpen.
Rute pendakian paling menantang dan paling berbahaya di Gunung Eiger adalah rute sisi utaranya atau Eiger's north face. Bahaya yang mengincar pendaki dan bisa mengancam jiwa mereka meliputi: dinding batu dan es yang curam dan terjal, suhu ekstrem yang sulit diprediksi, guguran salju (avalanches), jurang dalam yang tersamar dengan lapisan es tipis di atasnya (crevasses) dan penyakit di ketinggian. Setelah sejumlah kegagalan, pendakian pertama yang berhasil mencapai puncak Gunung Eiger melalui sisi utara terjadi di tahun 1938 oleh anggota ekspedisi pendakian gabungan Jerman-Austria yang terdiri atas 4 orang pendaki.
Eiger adalah gunung yang berbahaya untuk didaki dan pendakinya harus memiliki keterampilan mountaineering yang mumpuni dalam pendakian. Dari berbagai sumber informasi yang ada, sejak tahun 1935 setidaknya telah terdapat 64 orang pendaki yang tewas saat mencoba mendaki Gunung Eiger dari rute sisi utaranya, sehingga rute tersebut dijuluki sebagai "dinding pembunuh".
Di masa modern saat ini, meskipun puncak Gunung Eiger hanya bisa dicapai oleh para pendaki gunung profesional, saat ini Gunung Eiger telah memiliki fasilitas kereta gantung (V-Cable way-Eiger Express) yang dapat membawa wisatawan dan pendaki melintasi sebagian wilayah sisi utara gunung yang berbahaya. Pengadaan kereta gantung ini sempat menimbulkan kontroversi berkaitan dengan pelestarian alam, keamanan (safety) dan arti mountaineering itu sendiri.
3. Rumah bagi sejumlah spesies flora dan fauna endemik

Wilayah Gunung Eiger juga dikenal sebagai rumah bagi berbagai spesies flora dan fauna endemik Pegunungan Alpen meskipun medannya keras dan terjal. Alpenwild melansir di tempat ini dapat ditemukan berbagai fauna, yang terkenal di antaranya: kambing gunung Ibex (Capra ibex) yang juga merupakan simbol ikonik Pegunungan Alpen yang dapat ditemui di wilayah lereng curam Gunung Eiger, kemudian ada spesies kambing lainnya yang bernama Chamois (Rupicapra rupicapra) yang juga merupakan hewan pemanjat yang ulung, marmots (Marmota marmota) yang dapat ditemui pada ketinggian 700 hingga 3.000 m, burung elang, rusa merah (Cervus elaphus) yang hidup di wilayah hutan dataran rendahnya dan sebagainya.
Untuk floranya terdapat sejumlah varietas tanaman yang mampu beradaptasi pada lingkungan yang ekstrem seperti bunga mawar alpen, pinus gunung, lumut. Flora yang paling terkenal di tempat ini adalah bunga Edelweiss alpen (Leontopodium alpinum) simbol ikonik keabadian Pegunungan Alpen, kesetiaan dan keberanian. Bunga Edelweiss alpen adalah bunga yang dilindungi, ia tumbuh di padang rumput alpen Gunung Eiger (Eiger's alpine meadows).
4. Gunung berbahaya yang menginspirasi sejumlah buku dan film

Pesona keindahan dan juga bahaya dari pendakian Gunung Eiger telah menjadi inspirasi ditulis dan dibuatnya sejumlah buku serta film terkenal. Salah satu buku terkenal yang mengisahkan Gunung Eiger ini berjudul "The White Spider: The Classic Account of the Ascent of the Eiger" karya Heinrich Harrer, buku non-fiksi tersebut menceritakan kembali secara dramatis upaya penggapaian puncak Gunung Eiger oleh Heinrich Harrer bersama tim pendakinya di tahun 1938 melalui rute north facenya yang berbahaya. Tak sekedar keberhasilannya saja namun dikisahkan pula bagaimana kisah tragis upaya yang dilakukan sebelumnya untuk menggapai puncak gunung ikonik tersebut.
Untuk sejumlah film yang dibuat terdapat film lawas dari tahun 1975 berjudul "The Eiger Sanction" yang dibintangi oleh aktor terkenal masa lalu Client Eastwood. Film ini menampilkan beberapa adegan pendakian gunung paling seru yang pernah terekam dalam film di masa itu. Kemudian ada film fiksi sejarah Jerman dari tahun 2008 berjudul "Nordwand" yang diinspirasi dari pendakian Gunung Eiger di tahun 1938 silam yang dalam cerita mengisahkan dua pendaki Jerman yang berkompetisi dengan pendaki Austria untuk menjadi orang pertama yang menggapai puncak Gunung Eiger melalui rute north facenya yang terkenal.
5. Bagian dari situs warisan dunia UNESCO

Menurut laman Jungfraualetsch Gunung Eiger adalah bagian dari situs warisan dunia (world heritage site) yang ditetapkan oleh UNESCO. Seluruh kawasan Jungfrau-Aletsch protected area telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO pada tahun 2001 silam. Jungfrau-Aletsch protected area terletak di bagian barat daya Swiss antara wilayah (Canton) Bern dan Valais. Wilayah ini adalah wilayah pegunungan di sisi paling timur Pegunungan Alpen Bernese yang meliputi tebing sisi utara Gunung Jungfrau dan Gunung Eiger serta salah satu Gletser terbesar di Eurasia barat, Gletser Aletsch. Sejumlah sumber informasi menyebutkan bahwa penetapan wilayah tersebut sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO adalah karena keindahan alam, keanekaragaman hayati dan nilai budaya yang luar biasa di wilayah tersebut.
Sama seperti masalah yang dihadapi oleh banyak negara, saat ini Swiss juga menghadapi masalah alam yang diakibatkan oleh masalah perubahan iklim. Dilansir National geographic dalam artikelnya yang berjudul "The Swiss Mountain That’s Changing Forever", dalam beberapa tahun terakhir para ahli glasiologi telah melaporkan hilangnya salju tahunan yang mencair hingga 2 persen dari total massa gletser di seluruh Swiss dan lapisan es di Gunung Eiger juga menyusut dengan cepat.
Para ahli tersebut juga mengatakan Gunung Eiger akan selalu menjadi gunung yang berbahaya, tetapi kini akan semakin berbahaya karena lapisan salju dan es yang terjal dan menggantung di sisi utara gunung sangat sensitif terhadap suhu yang lebih hangat dan mencair dengan cepat. Saat saljunya menghilang, Gunung Eiger akan menjadi lebih rentan terhadap longsoran batu yang membuat gunung ikonik tersebut menjadi lebih sulit diprediksi.
Semoga pihak-pihak terkait segera mengantisipasi permasalahan tersebut sehingga kemegahan dan keindahan alam Pegunungan Alpen di Swiss tetap terjaga serta tetap menjadi kebanggaan Swiss yang ikonik. Konon katanya keindahan alam pegunungan Alpen selalu "menghantui" mereka yang pernah mengunjunginya dan kekaguman itu selalu membuat mereka ingin kembali. Bagaimana, apakah kamu berani untuk bertualang di Gunung Eiger dan menikmati keindahan alam yang luar biasa di wilayah Pegunungan Alpen, ini?