Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Hoolock Gibbon
hoolock gibbon (commons.m.wikimedia.org/Adnan azad asif)

Intinya sih...

  • Perbedaan ciri fisik jantan dan betina Hoolock gibbon

  • Ahli hidup arboreal dengan gaya brachiation

  • Pemakan buah-buahan yang menyeimbangkan ekosistem hutan

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Hoolock gibbon adalah salah satu primata yang menarik perhatian para pecinta satwa dan ilmuwan karena keunikan dan perilakunya. Mereka hidup di hutan-hutan Asia dan dikenal sebagai kera kecil yang lihai bergerak di pepohonan.

Meski sering disebut-sebut, hoolock gibbon masih kurang familiar bagi banyak orang dibanding primata lain seperti simpanse atau orangutan. Dengan mengenal lebih jauh, kita bisa memahami karakteristik, kebiasaan, dan tantangan yang mereka hadapi di habitat aslinya.

1. Perbedaan ciri fisik jantan dan betina

hoolock gibbon (commons.m.wikimedia.org/Programme HURO)

Hoolock gibbon memiliki tubuh ramping dengan panjang sekitar 60–90 cm dan berat 6–9 kg, menjadikannya sebagai gibbon terbesar kedua setelah siamang. Satu hal yang membuat mereka mudah dikenali adalah adanya perbedaan warna bulu yang mencolok antara jantan dan betina. Jantan biasanya berwarna hitam pekat dengan alis putih menonjol, sedangkan betina berbulu cokelat keabu-abuan, lebih gelap di bagian dada dan leher.

Wajah hoolock gibbon juga tampak unik berkat lingkaran putih di sekitar mata dan mulutnya, memberi kesan seperti memakai "topeng" alami. Bulu mereka lebih panjang daripada gibbon lain, dan rata-rata bentuk kepala sedikit segitiga. Ciri fisik yang khas ini memudahkan peneliti maupun pengamat alam untuk mengidentifikasi mereka di habitat aslinya.​

2. Ahli hidup arboreal dengan gaya brachiation

hoolock gibbon (commons.m.wikimedia.org/Dr. Raju Kasambe)

Hoolock gibbon adalah primata yang sangat terampil hidup di pepohonan tinggi, atau disebut arboreal. Mereka menggunakan teknik gerak yang disebut brachiation, yaitu mengayunkan tubuh dari satu cabang ke cabang lain menggunakan tangan dan lengannya yang panjang. Dengan mode inilah, hoolock gibbon bisa bergerak cepat di atas kanopi hutan, bahkan mampu melompat hingga 10 meter dalam satu lompatan!

Selain brachiation, kelompok ini juga sering berjalan dengan dua kaki (bipedal) di atas dahan, membentangkan tangan untuk menjaga keseimbangan. Gaya hidup ini membantu mereka menghindari predator dan mencari makan tanpa harus turun ke tanah, yang mereka hindari karena takut air. Mobilitas dan teknik bergeraknya membuat hoolock gibbon disebut sebagai "aerial gymnast" di dunia primata.​

3. Pemakan buah-buahan yang menyeimbangkan ekosistem hutan

hoolock gibbon (commons.m.wikimedia.org/Adnan azad asif)

Jenis makanan utama hoolock gibbon adalah buah-buahan matang, menjadikan mereka sebagai primata frugivora. Namun, mereka juga memakan daun, bunga, tunas, dan kadang-kadang serangga atau hewan kecil lain.

Frekuensi makan buah cukup tinggi, terutama di pagi dan menjelang malam hari. Dengan pola makan seperti ini, hoolock gibbon memegang peran penting dalam regenerasi hutan. Mereka membantu proses tumbuhnya pohon baru melalui biji yang tersebar ke berbagai tempat setelah makan buah, sehingga kehadiran mereka sangat vital bagi keseimbangan lingkungan.​

4. Tersebar di wilayah hutan subtropis atau tropis

hoolock gibbon (commons.m.wikimedia.org/Abdul Momin)

Hoolock gibbon hanya tersebar di wilayah hutan subtropis atau tropis Asia, meliputi India bagian timur laut, Bangladesh, Myanmar, dan sebagian kecil China. Mereka tinggal di hutan yang lebat, kaya pohon tinggi seperti Hollong, Ficus, Mangifera, dan berbagai spesies pohon lain yang menjamin ketersediaan kanopi untuk bergerak dan berlindung.

Habitat ideal hoolock gibbon berada di kawasan yang kontinyu, tanpa fragmentasi lahan, serta pada ketinggian antara 50 hingga 2.500 meter di atas permukaan laut. Di lingkungan semacam ini, mereka dapat menjalani gaya hidup arboreal secara optimal dan menjaga struktur sosial keluarga monogami, yaitu hidup sepasang dan bertahan di suatu wilayah secara bersama-sama.​

5. Dinyatakan sebagai primata yang terancam punah

hoolock gibbon (commons.m.wikimedia.org/Miraj Hussain)

Status populasi hoolock gibbon saat ini sangat memprihatinkan. Mereka dinyatakan sebagai primata yang terancam punah oleh IUCN. Ancaman utama terhadap kelangsungan hidup mereka adalah hilangnya habitat akibat pembalakan liar, perusakan lahan untuk perkebunan, dan perburuan baik untuk konsumsi maupun perdagangan hewan eksotis.

Populasi hoolock gibbon di Bangladesh dan India terus menurun, bahkan beberapa fragmen hutan hanya memiliki kurang dari sepuluh individu. Untuk melindungi mereka, telah dilakukan berbagai upaya konservasi seperti pembentukan sanctuary khusus, rehabilitasi habitat, pemberdayaan masyarakat sekitar hutan, serta pengawasan hukum terhadap praktik ilegal. Kontribusi berbagai organisasi dan peneliti sangat penting dalam menjaga masa depan primata unik ini.​

Dari penampilan fisik yang unik hingga perannya sebagai penyeimbang ekosistem hutan, hoolock gibbon benar-benar menggambarkan keragaman dan keajaiban dunia primata. Sayangnya, masa depan mereka sangat bergantung pada kepedulian manusia terhadap pelestarian habitat dan penegakan perlindungan. Semakin banyak orang yang memahami dan peduli, semakin besar peluang hoolock gibbon bertahan di alam liar untuk generasi mendatang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team