8 Fakta Unik Southern Muriqui, Primata Raksasa dari Amerika Selatan!

- Primata endemik Brazil, hidup di hutan primer dan sekunder tropis sub-montana
- Muriqui Selatan lebih menyukai buah-buahan daripada dedaunan, berperan dalam regenerasi hutan
- Diklasifikasikan sebagai spesies sangat terancam punah, populasi menurun hingga 80% selama 60 tahun terakhir
Di hutan hujan Atlantik Brazil, terdapat salah satu primata paling langka sekaligus terbesar di Amerika Selatan, yaitu Southern Muriqui (Brachyteles arachnoides). Primata ini dikenal juga sebagai Southern Woolly Spider Monkey karena tubuhnya berbulu lebat dengan ekor panjang yang bisa berfungsi layaknya tangan kelima. Walau sering tertukar dengan kerabatnya di utara, Southern Muriqui punya keunikan tersendiri. Mari simak fakta-fakta menarik tentang primata menakjubkan ini!
1. Primata Endemik Brazil

Primata ini hanya dapat ditemukan di sepanjang pesisir Atlantik di negara bagian Minas Gerais tenggara, São Paulo utara, Rio de Janeiro selatan, dan Paraná timur laut, Brazil. Mereka hidup di fragmen hutan primer dan sekunder tropis sub-montana dan pegunungan yang selalu hijau, walau sudah terfragmentasi. Hal ini menjadikan mereka sebagai hewan endemik asal Brazil.
2. Pohon Sumber Segalanya

Mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di pepohonan (arboreal), baik itu mencari makan, bersosialisasi, hingga beristirahat, dan juga mereka aktif di siang hari (diurnal). Mereka selalu melakukan brakiasi dari dahan ke dahan untuk bergerak melintasi kanopi hutan dan sekaligus menjadi ‘alat’ transportasi mereka untuk bepergian. Diketahui juga bahwa kawanan monyet sering bergerak dalam satu barisan saat mencari makan, jadi ketika monyet pertama bergerak di depan kemudian monyet lainnya akan mengikuti di belakangnya – dilansir dari New England Primate Conservancy, hal ini merupakan strategi mereka untuk dapat mengurangi risiko terjatuh parah. Pepohonan memang sangat berpengaruh besar terhadap primata ini dari memulai aktivitasnya hingga beristirahat. Namun sayangnya habitatnya kini telah terfragmentasi.
3. Muriqui Utara Vs Muriqui Selatan

Mereka juga di sebut sebagai Southern Woolly Spider Monkey atau Monyet Laba-laba Wol Selatan. Sesuai kata Woolly pada namanya, tubuh mereka ditutupi bulu yang tebal dan memiliki warna yang beragam, mulai dari abu-abu, kuning kecokelatan, hingga krem toffee muda. Dalam segi warna memang sama dengan spesies lainnya yaitu Northern Muriqui. Mereka sering dianggap sama jika dilihat dari warna bulunya, akan tetapi dari dua spesies ini ternyata ada juga perbedaan yang cukup mencolok, lho.
Perbedaan pertama adalah terletak pada wajahnya yang tidak berbulu. Pada Muriqui Selatan memiliki wajah berwarna hitam, sedangkan Muriqui Utara berwarna hitam dan terdapat bintik-bintik pigmen berwarna merah muda. Perbedaan kedua adalah terdapat pada ibu jarinya – yang di mana pada Muriqui Selatan tidak memiliki ibu jari sama sekali, sementara Muriqui Utara memiliki ibu jari vestigial atau seperti tonjolan kecil. Walaupun Muriqui Selatan tidak memiliki ibu jari, dilansir dari New England Primate Conservancy, mereka mempunyai gigi taring yang lebih panjang daripada Muriqui Utara.
4. Dimorfisme Seksual Antara Jantan dan Betina

Dilansir dari Bio Explorer, Southern Muriqui merupakan salah satu primata terbesar di Amerika Selatan yang bisa mencapai 15 kg. Walau begitu, berat antara jantan dan betina itu berbeda, yang di mana jantan memiliki massa yang lebih berat dibandingkan betina. Jantan memiliki berat sekitar 9,6-15 kg, dengan panjang tubuh sekitar 55-78 cm dan ekor yang prehensil dengan panjang sekitar 74-84 cm. Sementara pada betina, mereka memiliki berat sekitar 8-11 kg, dengan panjang tubuh sekitar 46-63 cm dan ekor yang memiliki panjang sekitar 74-80 cm. Selain dari ukuran tubuhnya, dimorfisme seksual ini bisa kita lihat dari taring yang mereka punya, yang di mana taring milik jantan lebih panjang dibandingkan dengan taring miliki betina.
5. Pemakan Tumbuhan Sejati

Tidak seperti primata lainnya yang rata-rata omnivora, spesies Muriqui merupakan primata herbivora sejati atau pemakan tumbuhan sejati. Muriqui Selatan sangat menyukai buah-buahan dan dedaunan. Namun, mereka lebih banyak mengonsumsi buah-buahan dibandingkan dengan dedaunan. Selain itu, mereka juga memakan bunga, kulit pohon, kuncup, dan biji yang mereka jadikan sebagai makanan pelengkap. Dikutip dari New England Primate Conservancy, mereka dapat mengonsumsi makanan dari 145 spesies tumbuhan, akan tetapi kesediaan makanannya ini tergantung pada musim. Namun, dibalik beragam jenis tumbuhan yang mereka makan, ternyata mereka berperan besar dalam regenerasi hutan dengan penyebaran benih melalui kotoran mereka dan juga dari biji buah yang mereka makan.
6. Dibalik Nama Southern Woolly Spider Monkey

Ternyata ada fakta unik dibalik nama Southern Woolly Spider Monkey, dilansir dari New England Primate Conservancy, nama tersebut terdengar menyesatkan menurut beberapa ahli biologi satwa liar. Mereka yakin bahwa nama tersebut secara keliru menyiratkan bahwa monyet-monyet tersebut merupakan hibrida dari monyet berbulu (Woolly Monkeys) dan monyet laba-laba (Spider Monkeys), padahal bukan sama sekali. Mereka telah diklasifikasikan menjadi spesies tersendiri pada tahun 1995, dan sama halnya dengan Muriqui Utara.
7. Tidak Ramah Seperti Saudaranya

Mereka dikenal hidup berkelompok yang biasanya terdiri dari 5 hingga 25 ekor per kelompoknya. Namun, ada yang unik dalam kehidupan kelompoknya, yang sangat jarang terjadi pada kehidupan primata lainnya. Biasanya ketika jantan telah masuk ke masa remaja, mereka akan meninggalkan kelompok kelahirannya dan akan bergabung dengan kelompok lain, akan tetapi berbeda pada primata satu ini. Yang di mana pada spesies betinalah yang akan meninggalkan kelompok kelahirannya dan akan bergabung ke kelompok lain. Selain itu, berbeda dengan Muriqui Utara yang dikenal hidup damai, mereka (Muriqui Selatan) justru tidak dikenal sebagai spesies yang saling menyayangi satu sama lain, walaupun sesama anggota kelompok. Hal ini disebabkan oleh habitatnya yang sangat sulit mendapat akses sumber makanan, sehingga para kawanan (termasuk banyak betina) akan berpencar cukup jauh, jantan yang tertinggal oleh betina akan stres, karena kesempatan kawin mereka menjadi sedikit. Hal ini menjadi pemicu terjadinya konflik yang sering terjadi pada spesies ini. Selain berdampak pada kehidupan sosialnya, ternyata hal ini juga berdampak pada kehidupan perkawinannya. Mereka sering berganti-ganti pasangan, sehingga mereka menganut sistem perkawinan poligini.
8. Sangat Terancam Akibat Habitat yang Terfragmentasi

Mereka telah diklasifikasikan menjadi spesies sangat terancam punah atau Critically Endangered oleh IUCN dan masuk dalam The IUCN Red List of Threatened Species. Dikutip dari New England Primate Conservancy, selama 60 terakhir, populasi keseluruhannya telah menurun hingga 80%. Sehingga mereka diperkirakan hanya membutuhkan selangkah lagi untuk menuju kepunahan di alam liar. Hilangnya habitat aslinya menjadi ancaman terbesar bagi kelangsungan hidup mereka. Lahan hutan dialih fungsikan menjadi lahan penebangan pohon ilegal, perkebunan, pertanian, peternakan, pertambangan, hingga pembangunan manusia. Selain habitatnya telah terfragmentasi, perburuan liar terhadap primata ini menjadi mimpi buruk bagi mereka juga. Saat ini diketahui populasinya hanya tersisa 1.100 hingga 1.200 ekor di alam liar.
Upaya konservasi telah dilakukan, dimulai dari upaya pemerintah yang mencantumkan spesies ini pada sebuah perjanjian Internasional untuk tidak melibatkan mereka dalam perdagangan flora dan fauna. Serta, mereka juga telah dilestarikan di kawasan lindung beberapa negara bagian di Brazil, hingga organisasi-organisasi swasta ikut dalam misi menyelamatkan populasi primata ini. walaupun tinggal di kawasan lindung yang terbilang cukup aman dari ancaman apapun, tetapi ancaman dari perburuan masih terus berlanjut, karena kurangnya penjagaan dan undang-undang yang tegakkan cukup lemah. Selain itu, tingkat reproduksi pada spesies ini sangat rendah, sehingga peningkatan populasi menjadi sangat rendah.
Southern Muriqui adalah salah satu permata langka dari hutan Atlantik Brazil. Dengan tubuh besar, ekor yang kuat, dan gaya hidup arboreal yang luar biasa, mereka menjadi primata yang unik sekaligus rapuh. Sayangnya, populasi mereka kini kian terancam akibat deforestasi dan perburuan. Melestarikan Southern Muriqui berarti juga menjaga keanekaragaman hayati hutan Atlantik yang menjadi salah satu ekosistem paling kaya di dunia.