Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
potret burung horned screamer
potret burung horned screamer (commons.wikimedia.org/miguelpodas)

Intinya sih...

  • Tanduknya bukan tulang maupun paruh

  • Suaranya sangat nyaring dan menggema jauh

  • Memiliki tulang berongga dan duri keras pada sayap

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Horned screamer (Anhima cornuta) adalah salah satu burung paling unik yang berasal dari rawa dan lahan basah Amerika Selatan, terutama di wilayah Kolombia, Brasil, Venezuela, dan Peru. Hal yang membuatnya langsung mencuri perhatian adalah adanya tonjolan mirip tanduk di atas kepalanya, sesuatu yang jarang ditemukan pada burung lain. Penampilannya terasa seperti gabungan antara angsa, ayam hutan, dan makhluk mitologi, sampai-sampai banyak orang pertama kali mengira burung ini karakter dari cerita fantasi.

Menariknya lagi, karakteristik tubuh dan perilakunya gak kalah memikat untuk dipelajari. Horned screamer punya suara yang keras, struktur tulang yang unik, dan siklus hidup yang penuh keistimewaan. Kalau sedang menyiapkan ide artikel baru, tugas sekolah, atau sekadar menambah wawasan fauna eksotis, burung ini cocok banget dijadikan bahan pembahasan. Mari lanjutkan membaca dan selami keunikan-keunikan yang membuatnya layak jadi sorotan.

1. Tanduknya bukan tulang maupun paruh

potret burung horned screamer (commons.wikimedia.org/Vincent Vos Bolivia)

Keberadaan tanduk di kepala horned screamer sering menimbulkan kebingungan. Banyak yang mengira itu bagian dari tulang tengkorak atau variasi bentuk paruh, tetapi sebenarnya tanduk tersebut adalah struktur keratin, sama seperti kuku dan rambut manusia. Keratin ini tumbuh dari tengkorak dan bisa mencapai panjang hingga sekitar beberapa sentimeter, meski rapuh dan dapat patah.

Walaupun tampak seperti senjata, tanduk tersebut sebenarnya gak banyak digunakan untuk bertarung atau perlindungan. Tanduk itu lebih berfungsi sebagai identitas dan daya tarik visual dalam interaksi sosial antarburung. Ketika tanduk patah, ia akan tumbuh kembali seiring waktu, sehingga memberikan kesan bahwa tanduk ini adalah bagian dari karakter permanen burung tersebut.

2. Suaranya sangat nyaring dan menggema jauh

potret burung horned screamer (commons.wikimedia.org/Dick Culbert)

Horned screamer disebut “screamer” bukan tanpa alasan. Suaranya sangat keras dan dapat terdengar hingga jarak beberapa kilometer, terutama saat mereka sedang berkomunikasi dalam kelompok. Suara ini digunakan sebagai bentuk penanda wilayah dan cara untuk memanggil pasangan atau anggota kelompoknya.

Walaupun terdengar garang, suara itu tidak selalu menandakan agresivitas. Screamer menggunakan panggilan nyaring ini sebagai bentuk koordinasi sosial di lingkungan rawa yang luas. Kehidupan di habitat terbuka memerlukan sinyal vokal yang kuat, dan screamer telah berevolusi untuk menguasai komunikasi tersebut dengan sangat efektif.

3. Memiliki tulang berongga dan duri keras pada sayap

potret burung horned screamer (commons.wikimedia.org/--Christoph2007)

Struktur tulang horned screamer berbeda dari burung air lain yang biasanya padat dan berat. Tulangnya berongga seperti spons, sehingga membuat tubuhnya lebih ringan saat terbang. Namun hal yang paling unik adalah adanya duri keras di bagian sayap, yang dapat digunakan untuk perkelahian ringan antar individu.

Duri ini berfungsi seperti penguat pertahanan ketika terjadi persaingan dalam kelompok, misalnya saat berebut pasangan atau wilayah kecil. Walaupun jarang berbahaya, pertarungan ini cukup dramatis untuk menunjukkan dominasi. Duri di sayap itu memperlihatkan bahwa screamer bukan hanya unik secara visual, tetapi juga memiliki perlengkapan fisik yang tidak biasa.

4. Lebih dekat dengan angsa daripada ayam hutan

potret burung horned screamer (commons.wikimedia.org/Bill Bouton)

Bentuk tubuh horned screamer memang mengingatkan pada ayam hutan atau burung darat, tetapi hubungan kekerabatannya justru lebih dekat dengan angsa. Burung ini termasuk dalam famili Anhimidae, yang masih berkerabat dengan Anseriformes, yaitu kelompok berisi angsa dan bebek. Ini membuatnya menjadi salah satu contoh bagaimana penampilan luar tidak selalu sejalan dengan garis evolusi.

Walaupun begitu, screamer memiliki beberapa ciri umum yang mirip dengan angsa, seperti kebiasaan hidup berpasangan dalam jangka panjang dan kemampuan berenang yang baik. Mereka menghabiskan banyak waktu di dekat tubuh air terbuka, meskipun tidak selalu terlihat berenang sepanjang hari. Kesamaan ini memperlihatkan bahwa evolusi dapat menghasilkan variasi yang sangat luas meski berawal dari garis keturunan yang sama.

5. Hidup di rawa yang tenang dan cenderung damai

potret burung horned screamer (commons.wikimedia.org/Vincent A. Vos)

Habitat utama horned screamer adalah rawa, danau dangkal, dan hutan banjir musiman yang tenang. Mereka lebih suka kawasan yang tidak terlalu terganggu manusia, tetapi tetap memiliki vegetasi cukup untuk mencari makanan seperti tumbuhan air. Lingkungan yang stabil ini memungkinkan mereka berkembang biak dengan cukup baik.

Gaya hidupnya tergolong santai dan tidak agresif jika dibandingkan banyak burung teritorial lain. Mereka sering terlihat berdiri diam dalam kelompok kecil, menikmati suasana tenang habitatnya. Ketenangan itu menjadi daya tarik tersendiri dan mengajarkan bahwa tidak semua makhluk eksotis hidup dengan pola yang dramatis atau penuh persaingan.

Horned screamer merupakan salah satu contoh bahwa keunikan alam tidak pernah habis untuk dipelajari. Dari tanduk yang tak biasa sampai suara yang mampu menggema jauh, burung ini menyimpan banyak sisi menarik untuk dikenang. Semoga setelah membaca ini, ketertarikan terhadap keanekaragaman satwa makin kuat dan semakin menghargai ekosistem yang menopangnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team